Keren! Perwira TNI AU Ini Lulus Magister ITB dengan IPK 4

ADVERTISEMENT

Keren! Perwira TNI AU Ini Lulus Magister ITB dengan IPK 4

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Rabu, 12 Apr 2023 13:30 WIB
Vaghwa bersama keluarganya saat wisuda (Dok ITB)
Foto: Vaghwa bersama keluarganya saat wisuda (Dok ITB)
Jakarta -

Perwira TNI Angkatan Udara (AU) Vaghwa Hasib Nata Praja sukses lulus magister Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4. Vaghwa menulis tesis tentang informasi geospasial radar.

Pria yang juga menamatkan sarjananya dari Teknik Geodesi dan Geomatika ITB di tahun 2004 ini mengambil pendidikan master setelah berkarier di TNI AU Balitbang Kementerian Pertahanan. Di TNI, Vaghwa mengerahkan kemampuan yang dimiliki dalam membuat peta Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI AU.

Tuntutan perbaikan alutsista menggunakan data geospasial digital mulai dirasakan. Terlebih saat ini tengah dilakukan program pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X Kerjasama Indonesia dan Korea Selatan yang membutuhkan peta digital yang akurat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adanya kemampuan dan kebutuhan inilah yang membuat Vaghwa diamanahkan mendalami geospasial digital dengan melanjutkan pendidikan S2 di ITB. Dengan beasiswa Beasiswa Kerjasama Kementerian Pertahanan dan ITB, Vaghwa mulai menjalani pendidikan magister tahun 2020 lalu.

Bahkan saat mulai masuk pendidikan magister, Vaghwa langsung mengajukan pengerjaan tesis berjudul 'Analisis Kualitas Informasi Geospasial Tematik Radar Pasif'. Dalam penelitiannya, Vaghwa berfokus pada peningkatan kualitas data informasi geospasial.

ADVERTISEMENT

Dalam penyusunan tesisnya, Vaghwa sempat terhambat saat penulisan Bab IV. Hal ini lantaran penghitungan kualitas data informasi geospasial Indonesia belum tersosialisasikan dengan baik sehingga harus menemukan parameter-parameter baru.

Namun saat mengalami kesulitan, Vaghwa merasa bantuan akademis datang dari rekan mahasiswa S2, dosen hingga dari teman-teman himpunan Ikatan Mahasiswa Geodesi (IMG) ITB. Kegiatannya di kampus juga sering dihabiskan untuk berbagi ilmu dan cerita di himpunannya dulu itu.

"Keberhasilan studi saya juga tidak lepas dari teman-teman IMG angkatan 2018-2020 yang membuka diri ketika saya menemui kesusahan dalam kuliah S2," ungkap Vaghwa.

Lulus magister S2 ITB dengan IPK 4 adalah di luar dugaannya lantaran selama kuliah, Vaghwa juga harus membagi waktunya dengan bekerja. Namun ada beberapa tips Vaghwa saat menjalani kuliah S2 meski jungkir balik membagi waktu.

Vaghwa mengungkapkan bahwa dirinya selalu mengerahkan waktu dan pikirannya saat jam kuliah. Kemudian, selalu merekam pembelajaran di kelas. Cara ini telah dia lakukan semenjak S1 yang kala itu masih berbentuk MP3. Menurutnya, hal ini berguna untuk bahan belajar lagi setelah jam kuliah.

Tak perlu perfeksionis tapi tepat sasaran juga merupakan jurus Vaghwa dalam belajar. Saat mengerjakan soal ujian, Vaghwa berfokus pada soal yang dia kuasai dengan memberikan referensi dari jurnal atau paper. Hal inilah yang menunjang nilai Vaghwa saat di kelas.

Di bawah bimbingan Dr Akhmad Riqqi, MSi, Vaghwa berhasil lulus tepat waktu dengan hasil yang memuaskan. Tak lupa sistem pendukung utama yakni keluarga, terutama istri tercinta juga membuat Vaghwa sampai pada titik ini. Vaghwa terpacu melanjutkan pendidikan ke program doktoral juga lantaran sang istri sudah meraih gelar Doktor dari FISIP Universitas Indonesia (UI). Selain itu, para dosennya mendukung Vaghwa melanjutkan penelitian tesis ini lebih dalam di program doktoral.

"Kita harus mencintai tantangan karena jika kita mencintai tantangan, maka dengan sendirinya tantangan akan melunak dan berbalik mencintai kita," tutur Vaghwa.




(nwk/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads