Alumnus Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB, Lukmanul Hakim Zaini baru saja menerbitkan sebuah buku bertajuk Foresterium.
Buku tersebut berisi tentang kisah 30 alumni yang berjuang menempuh studi di luar negeri baik di Amerika, Eropa, Timur Tengah, maupun Asia dan Afrika.
Lukmanul Hakim Zaini yang tergabung dalam komunitas Rimbawan Menulis (Rimbalis) merilis buku bertepatan dengan hari bakti rimbawan dan hari hutan internasional pada 21 Maret lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Buku ini merupakan antologi keempat dari tiga buku sebelumnya yaitu Emak Rimbawan, Sang Giri, dan Rimbawan dalam Dasarupa," ujar editor buku Mutia Ramadhani, melalui rilis yang diterima detikEdu, Senin (27/3/2028).
Mutia turut menyampaikan bahwa tidak hanya Foresterium, tahun ini akan menyusul 2 antologi berikutnya.
"Tahun 2023, insya Allah Rimbalis bekerja sama dengan IPB Press dan Dandelion Publisher akan mempersiapkan 2 buku antologi berikutnya, ditunggu ya", ungkap penulis buku Sialang dan Tualang ini.
Pentingnya Berbagai Pengalaman Melalui Tulisan
Sebagai salah satu penulis Foresterium, Lukmanul Hakim Zaini mengungkapkan pentingnya berbagi pengalaman melalui tulisan.
Bagi dosen IPB yang tengah mengenyam pendidikan PhD di BOKU University, Austria ini, pengalaman hidup bisa saja menginspirasi.
"Pengalaman hidup yang diceritakan akan menjadi dongeng, namun pengalaman hidup yang dituliskan akan menjadi referensi, kita tidak pernah tahu bagian mana yang akan menginspirasi, oleh karena itu penting untuk ditulis," ucapnya.
Atas diterbitkannya buku Foresterium, ketua PPI Austria 2022 mengungkapkan rasa syukurnya atas inisiatif editor sehingga mampu menggerakkan para Rimbawan IPB untuk menulis.
"Rasa syukur yang mendalam kami memiliki Mutia yang mampu mengorkestrasi potensi-potensi yang ada pada para alumni Fahutan IPB sehingga lahirlah karya ini," tutur Lukmanul Hakim.
Respon Duta Besar RI di Austria hingga Warek IPB
Tidak hanya antar sesama pelajar, Duta Besar Republik Indonesia untuk Austria, Dr. Iur. Damos Dumoli Agusman, SH, MA juga menyampaikan kesan dan dukungannya untuk lahirnya buku-buku sejenis.
"Kisah perjuangan dan motivasi sekolah di luar negeri seperti ini perlu terus diceritakan dari generasi ke generasi," ucap Damos.
Pernyataan Dubes juga didukung oleh Wakil Rektor bidang konektivitas global, kerjasama dan alumni IPB University Prof. Iskandar Z. Siregar yang berharap bahwa buku yang ditulis Lukmanul Hakim dkk. dapat menjadi sumber inspirasi.
"Semoga Foresterium dapat menjadi sumber inspirasi meraih kesuksesan melalui pendidikan di luar negeri," ujar Iskandar.
Sementara itu, sebagai sesama pejuang studi di luar negeri, Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia, Achyar Al Rasyid mengatakan bahwa buku tersebut juga bisa memotivasi generasi lain.
"Salah satu wujud syukur dengan sedekah informasi, cerita dan motivasi, saya yakin buku ini dapat menginspirasi anak bangsa," tegas Achyar.
Menurutnya, budaya menulis perlu terus ditumbuhkembangkan sehingga mampu menjadi jati diri dan karakter generasi penerus bangsa.
"Layaknya pohon yang menebarkan benihnya, hari ini Rimbawan IPB, esok giliran anak-anak bangsa lainnya. Dengan demikian, mimpi menjadi bangsa pemenang bukan sekedar angan," tutur Achyar.
(faz/pal)