Cerita Lulusan Hukum Raih Ratusan Juta dari Basreng, Dulu Diharap Jadi Pengacara

ADVERTISEMENT

Cerita Lulusan Hukum Raih Ratusan Juta dari Basreng, Dulu Diharap Jadi Pengacara

Novia Aisyah - detikEdu
Senin, 20 Mar 2023 16:30 WIB
Siti Kurniawati Putri (23), Sarjana Hukum pemilik usaha Basreng di Lombok Tengah, Minggu (19/3/2023). Foto: Ahmad Viqi/detikBali.
Foto: Siti Kurniawati Putri (23), Sarjana Hukum pemilik usaha Basreng di Lombok Tengah, Minggu (19/3/2023). Foto: Ahmad Viqi/detikBali.
Jakarta -

Kerap kali, profesi kita saat ini bertolak dari apa yang dipelajari saat kuliah dulu. Hal inilah yang dialami Siti Kurniawati Putri.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Mataram itu dapat cuan sampai ratusan juta rupiah dari bisnis basreng. Padahal, orang tua perempuan berusia 23 tahun itu sempat melarang lantaran ingin anaknya menjadi pengacara kondang.

Kini Putri mempekerjakan 10 ibu-ibu yang tinggal di dekat rumahnya dan mengirimkan dagangannya ke 85 reseller dan dua distributor di Pulau Lombok. Bahkan produk rumahannya itu sekarang sudah dikirim ke luar Pulau Lombok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari Menabung Rp 5-10 Ribu

Putri terinspirasi berbisnis basreng dari sebuah akun media sosial TikTok @rajangemil. Pada waktu itu dia masih akhir-akhir semester 8.

Putri awalnya mencoba membeli basreng di TikTok untuk dipasarkan kembali. Tak lama, dia memiliki niat untuk membangun usahanya sendiri.

ADVERTISEMENT

Modal awal Putri sebesar Rp 700 ribu pada awal 2022. Tabungan itu terkumpul dari uang Rp 5-10 ribu yang selalu dia kumpulkan setiap hari. Setelah terkumpul, Putri awalnya membuat adonan basreng di rumah menggunakan alat dapur seadanya dan memasarkannya melalui media sosial.

Bisnis yang dinamai Putri "Sipngemil" ini laris manis. Setelah kira-kira tujuh bulan, produknya sekarang dikirim ke Sumbawa, Bima, Dompu, sampai Bali.

"Awalnya coba beli basreng beli di TikTok saya coba jual di Shopee. Ternyata laris. Akhirnya ketika itu saya coba bikin sendiri dengan racikan sendiri ternyata lebih laku," kata Putri (19/3/2023), dikutip dari detikBali.

Orang tua Putri sekarang sangat mendukung bisnis anaknya, meski dahulu sempat melarang. "Dulu ibu bilang ke saya, sarjana kok kerjanya begini. Alhamdulillah sekarang omzetnya sudah tembus ratusan juta per bulan. Ya ibu senang. Karena saya suka jualan kan. Dulu sempat jual baju online," ucapnya.

Terapkan Teknik Marketing

Basreng Putri mempunyai ciri khas dari sambal yang diolah dari cabai rawit dicampur cabai merah. Dia juga membeli adonan tepung bakso di Kota Mataram dengan jumlah 60-70 sehari.

"Alhamdulillah saya sampai kewalahan. Bahkan jumlah reseller saya batasi. Bukan batasi karena tidak mampu melayani pesanan. Itu saya lakukan sebagai teknik marketing untuk membuat pelanggan tetap," jelasnya.

Putri bersama para pegawainya yang terdiri dari ibu-ibu membuat adonan basreng setiap hari. Mereka melakukan mulai dari membuat adonan, menggoreng, sampai mengepak, dan mengirim ke reseller.

Dalam sehari, lulusan hukum itu mampu membuat 2 ribu bungkus. Dia memasarkannya melalui marketplace dan media sosial.

"Alhamdulillah omzetnya per bulan sudah ratusan juta. Niat untuk membesarkan bisnis ini ada sih, tapi saya rasa penghasilan sekarang sudah cukup. Mungkin nanti," ungkapnya.

Sekarang, dia sedang membuat supaya rasa basrengnya konsisten. Putri menyebut dia punya takaran sendiri.

"Sekarang saya ada permintaan dari distributor. Bahkan mereka mengirim jajan ini sampai ke Hongkong dan Singapura bahkan ke Arab Saudi," katanya.




(nah/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads