Cerita SD Peraih Award School of the Year ASSA, Begini Tranformasi Digitalnya

Cerita SD Peraih Award School of the Year ASSA, Begini Tranformasi Digitalnya

Trisna Wulandari - detikEdu
Rabu, 01 Feb 2023 09:30 WIB
Martha Bte Hinrick, Kepala SD Kristen Cita Hati Kota Samarinda
Foto: Trisna Wulandari/detikEdu Martha Bte Hinrick, Kepala SD Kristen Cita Hati Kota Samarinda, peraih School of the Year ASSA 2022.
Jakarta -

SD Kristen Cita Hati Kota Samarinda meraih penghargaan School of the Year Jenjang SD dalam Acer Smart School Award (ASSA) 2022. Piala penghargaan dan hadiah tunai diberikan secara simbolis di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Acer Smart School Award (ASSA) adalah ajang penghargaan bagi sekolah yang siap dan berhasil melaksanakan transformasi digital dalam seluruh kegiatan belajar mengajar. Di samping kategori School of the Year, ada juga penghargaan kategori Guru Kreatif dan Kepala Sekolah Inspiratif.

Ketua Dewan Juri ASSA Prof Dr Ir Richardus Eko Indrajit, MSc, MBA, MA, MPhil, MSi menuturkan, para peraih penghargaan ASSA merupakan deretan sekolah, tenaga pendidikan, dan kepala sekolah yang memenuhi sejumlah kriteria utama.

Kriteria utama penghargaan ASSA 2022 sendiri yakni e-leadership, menjadikan teknologi sebagai sumber daya pembelajaran yang mendukung tujuan kurikulum, peran sekolah dalam keselamatan dan keamanan siswa, kesiapan SDM, keterlibatan orang tua, proses evaluasi dan pengembangan kemampuan TIK guru dan siswa, hingga pandangan sekolah yang luas dan terkoordinasi dalam penggunaan teknologi di sekolah.

Transformasi Digital di SD School of the Year ASSA 2022

Kepala SD Kristen Cita Hati Kota Samarinda Martha Bte Hinrick menuturkan, pihaknya semula mengikuti seleksi program ASSA yang mendukung sekolah melakukan transformasi digital pendidikan di era edukasi 5.0. Sebab, sekolahnya sendiri tengah berproses dalam digitasi, manajemen sekolah secara digital, dan transformasi digital sejak sebelum pandemi.

Menghadapi pandemi, sekolahnya pun mulai beradaptasi dari kegiatan dan dokumen paper-based menjadi digital-based untuk pembelajaran jarak jauh.

Martha menuturkan, pandemi mendorong sekolahnya untuk mempelajari dan membiasakan pelaksanaan video conference, mengelola dokumen dan lembar kerja digital siswa di Google, proyek siswa, asesmen, hingga pelaporan ke orang tua.

Lebih lanjut dalam proses manajemen sekolah secara digital, absensi hingga sistem pembayaran pun berubah ke versi digital.

"Pembayaran jadi cashless untuk mengurangi penyebaran COVID-19 di pandemi, kartu pelajar diintegrasikan dengan e-money, pembayaran di kantin bisa menggunakan itu, dan barcode untuk peminjaman buku," terang Martha pada detikEdu.

Ia bercerita, sekolah pun melarang siswa bertukar buku agar mengurangi penyebaran COVID-19. Untuk itu, para siswanya kemudian difasilitasi perpustakaan digital.

"Pagar juga dilengkapi fingerprint untuk akses masuk dalam menjaga keamanan siswa. Penggunaan sarana dan prasarana pun menggunakan platform digital, jadi semua bisa dipantau melalui web," imbuhnya.

Kelola Konten Kreatif Kurikulum Merdeka

Martha bercerita, para guru juga kreatif membuat dan memodifikasi konten pembelajaran Kurikulum Merdeka di platform Jelajah Ilmu yang menarik bagi siswa, lengkap dengan video 3D lewat platform Canva for Education dan gamifikasi lewat platform Kahoot, Baamboozle, hingga Quizizz. Kesemuanya dikelola di Jelajah Ilmu.

Dikutip dari laman resminya, Jelajah Ilmu adalah platform pembelajaran online yang dibangun dari platform mySecondTeacher bersama Acer untuk sekolah, guru, siswa, dan orang tua dalam Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka.

Menurut Martha, sebagai Sekolah Penggerak Angkatan 1, aplikasi Kurikulum Merdeka di sekolahnya difasilitasi dan dimutakhirkan secara berkesinambungan di Jelajah Ilmu. Salah satu fitur yang dimanfaatkannya yakni asesmen diagnostik, formatif, dan sumatif, absensi siswa, hingga monitoring oleh orang tua.

Lebih lanjut, capaian pembelajaran, modul ajar, proyek Pelajar Pancasila, atau project-based learning beserta temanya juga difasilitasi di platform ini. Martha menjelaskan, dalam menerapkan Kurikulum Merdeka, sekolahnya juga menggelar pameran proyek hasil belajar siswa.

Martha bercerita, siswanya juga memanfaatkan tablet dan teknologi dalam pembelajaran hingga kompetisi. Dengan demikian, kendati siswa sudah kenal smartphone dan tablet sejak kecil, pemanfaatannya bisa dimaksimalkan lebih dari bermain game.

"Siswa baru saja tadi ikut kompetisi newscasting. Direkam di sekolah, script oleh anak-anak, lalu iPad buat tampilan news," pungkasnya.



Simak Video "Kepsek MTs di Gresik yang Pukul 15 Siswi Diduga Berbuat Cabul"
[Gambas:Video 20detik]
(twu/nah)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia