Wow! Peneliti IPB 'Sulap' Jeroan Ikan Tuna Jadi Kosmetik Anti-penuaan Dini

ADVERTISEMENT

Wow! Peneliti IPB 'Sulap' Jeroan Ikan Tuna Jadi Kosmetik Anti-penuaan Dini

Pasti Liberti Mappapa - detikEdu
Selasa, 31 Jan 2023 17:30 WIB
stripe-bellied Tuna. Euthynnus pelamis. Scomberomoridae. Bay of Biscay.
Ilustrasi ikan tuna Foto: iStock
Jakarta -

Organ dalam ikan pastinya sangat identik dengan bau amis yang menusuk hidung. Namun di tangan peneliti IPB jeroan ikan dalam hal ini tuna yang acap dibuang begitu saja disulap jadi kosmetik yang bernilai tinggi.

Nah, pakar Teknologi Hasil Perairan IPB, Dr Wini Trilaksani, tertarik meneliti bagian-bagian ikan tuna yang bisa dimanfaatkan untuk bahan produk kosmetik seperti serum kolagen.

Seperti diketahui, kemampuan kolagen sebagai elemen penting dalam menyusun jaringan ikat dibutuhkan dalam menjaga elastisitas kulit maupun wajah sehingga dapat mencegah penuaan dini.

Sayangnya, kolagen yang aman tidak mudah untuk didapatkan. Saat ini sumber utama kolagen berasal dari sapi dan babi yang dalam penggunaannya tentu saja mengkhawatirkan dari segi keamanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kolagen tersebut dapat menjadi sumber penyakit misalnya penyakit sapi gila dan penyakit mulut kuku pada sapi, sedangkan babi terdapat masalah dari sisi kehalalannya.

Ternyata dari penelitian, Wini menemukan bagian dari ikan tuna yang dapat dijadikan sebagai sumber kolagen yaitu bagian gelembung ikan atau gelembung renang yang biasa disebut fish maw.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari laman Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, fish maw merupakan salah satu organ pada ikan, berisi gas seperti oksigen dan memiliki tekanan yang berubah-ubah.

Organ ini memiliki fungsi penting bagi ikan, seperti misalnya membantu ikan untuk mengapung di dalam air, sehingga ikan tidak harus berenang secara terus menerus untuk mempertahankan posisinya di dalam air.

Gelembung ikan akan mengatur volume tubuh ikan yang disesuaikan dengan berat jenis air dalam kedalaman tertentu. Selain itu gelembung ikan juga menjadi salah satu alat ikan untuk beradaptasi.

"Salah satu sumber kolagen pada ikan tuna didapatkan dari gelembung renang ikan tuna," ujar Dr Wini dalam keterangan tertulis yang dikutip detikedu, Selasa (31/1/2023).

Sebelumnya, Dr Wini sudah banyak meneliti sumber kolagen dari berbagai jenis ikan. Di antaranya gelembung renang ikan cunang, patin, kerapu, manyung/jambal laut, jangilus, cakalang, lencam dan kulit ikan nila, kakap, dan lencam.

"Berdasarkan beberapa penelitian yang sudah dilakukan, diketahui bahwa gelembung renang ikan dapat diproses menjadi kolagen. Gelembung renang merupakan bagian dari hasil samping ikan yang digolongkan ke dalam organ internal ikan dan sangat potensial untuk dimanfaatkan menjadi produk sehingga dapat meningkatkan nilai tambah. Proporsi gelembung renang ikan berdasarkan penelitian berkisar 0,21 - 0,53 persen," jelasnya.

Tidak berhenti dengan melakukan penelitian terhadap gelembung renang ikan saja, Dr Wini juga melakukan penelitian bagaimana agar kolagen pada gelembung renang ikan dapat dijadikan sebagai produk.

Gelembung renang ikan tuna jadi serum kolagenGelembung renang ikan tuna jadi serum kolagen Mollus Foto: dok. IPB


Menurutnya, perlu dilakukan beberapa tahap pengelolaan agar dapat dijadikan produk kosmetik. Produk ini kemudian diberikan nama Mollus, sebagai salah satu produk kecantikan yang dapat menjadi alternatif dalam merawat wajah.

"Mollus yang dibuat dari bahan gelembung renang ikan ini dapat menjadi solusi alternatif sebagai sumber kolagen yang dapat digunakan. Bahkan di Korea Selatan, dominasi produk kolagennya juga dari hasil laut," ujar Dr Wini.

Produk Mollus inovasi Dr Wini ini sedang diproses menuju sertifikasi Halal Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan terdaftar di Badan Pengawas Obat-Obatan dan Makanan (BPOM) sebagai serum kolagen yang aman.

"Kini, Mollus sedang dalam tahap uji konsumen. Tanggapan terhadap produk ini sangat positif dan diharapkan dapat segera beredar sehingga kebermanfaatannya dapat dirasakan oleh berbagai kalangan," katanya.




(pal/nah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads