Lengkap! 24 Fenomena Astronomi Selama 2023: Ada 4 Gerhana Matahari & Bulan

ADVERTISEMENT

Lengkap! 24 Fenomena Astronomi Selama 2023: Ada 4 Gerhana Matahari & Bulan

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Rabu, 04 Jan 2023 08:30 WIB
Fenomena gerhana bulan total terjadi di berbagai negara di dunia. Keindahannya sanggup membuat siapa pun terkagum-kagum.
Foto: Getty Images
Daftar Isi
Jakarta -

Selama 2023, akan ada banyak fenomena astronomi yang akan terjadi. Di Januari 2023 saja, ada 3 fenomena astronomi yang terjadi. Ini lengkapnya.

Fenomena Astronomi di Januari 2023

Puncak Hujan Meteor Quadrantid 4 Januari 2023

Hujan meteor Quadrantid ini sebenarnya dimulai dari 27 Desember 2022 hingga 13 Januari 2023. Namun mencapai puncaknya pada 4 Januari 2023 pukul 03.00 WIB di arah timur laut, lalu memudar seiring terbitnya matahari.

Intensitas hujan meteor Quadrantid mencapai 110 meteor per jam saat di zenit (titik di angkasa yang berada persis di atas pengamat). Hujan meteor ini berasal dari Asteroid 2003 EH1 dan Komet C/1490 Y1. Hujan meteor ini tidak dipengaruhi oleh intervensi cahaya Bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan Purnama Mikro di 7 Januari 2023

Bulan purnama pertama di tahun 2023 akan menjadi bulan purnama mikro. Hal ini terjadi karena Bulan berada pada titik terjauh dalam orbitnya.

Lintasan Bulan mengelilingi Bumi berbentuk elips. Pada saat orbit jarak terdekatnya, disebut perigee, jarak Bulan-Bumi 225.291 mil (362.570 kilometer). Sedangkan orbit jarak terjauhnya, disebut apogee, jarak Bulan-Bumi 251.910 mil (405.410 km).

ADVERTISEMENT

Bulan akan mencapai titik penuhnya pada pukul 11:07 PM UTC pada 6 Januari atau menurut situs BRIN pada 7 Januari pukul 06.08 WIB/07.08 Wita/08.08 WIT

Konjungsi Tripel Bulan-Venus-Saturnus 23 Januari 2023

Ini adalah fenomena konfigurasi ketika Bulan-Venus-Saturnus tampak berkumpul membentuk garis lurus oleh pengamat di Bumi.

Fenomena ini dapat disaksikan dari arah Barat sejak pukul 18.30 hingga 19.30 WIB.

Berikut 24 fenomena astronomi selama 2023 dilansir dari situs Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Live Science. Ada 4 gerhana, masing-masing 2 gerhana Bulan dan 2 gerhana Matahari.

Dari 4 gerhana itu, hanya 3 yang bisa disaksikan dari Indonesia, yakni gerhana Matahari hibrida (20 April), gerhana Bulan penumbra (5-6 Mei), dan gerhana Bulan sebagian (29 Oktober). Sedangkan gerhana Matahari cincin (15 Oktober) tidak dapat disaksikan di Indonesia.

BRIN juga berpesan bahwa fenomena hujan meteor sama sekali tidak berdampak ke Bumi karena meteorid dan sisa debu asteroid maupun komet yang melintasi orbit Bumi habis terbakar oleh atmosfer Bumi mengingat ukurannya yang kurang dari 300 meter.

Selain itu setiap konjungsi planet/antarplanet dengan Bulan sama sekali tidak berdampak terhadap peningkatan tinggi pasang air laut di Bumi. Hal ini dikarenakan meskipun secara visual benda-benda langit tampak berkumpul atau segaris, tetapi mereka sebenarnya tak terletak di konstelasi yang sama, melainkan membentang dari konstelasi tertentu ke konstelasi lainnya dalam bidang ekliptika.

24 Fenomena Astronomi Selama 2023

1. Puncak hujan Meteor Quadrantid 4 Januari

2. Bulan purnama Mikro di 7 Januari

3. Konjungsi tripel Bulan-Venus-Saturnus 23 Januari

4. Kulminasi Indonesia Periode Februari-April dan September-Oktober

5. Konjungsi tripel Bulan-Venus-Jupiter 21-23 Februari dan 22-24 Maret

6. Okultasi Venus oleh Bulan (Okultasi Lunar Venus) 24 Maret

7. Gerhana Matahari hibrida 20 April

8. Puncak hujan Meteor Lyrid 22-23 April

9. Gerhana Bulan Penumbra 6 Mei dan Gerhana Bulan Sebagian 29 Oktober

10. Puncak hujan Meteor Eta Aquarid 6 Mei

11. Konjungsi tripel dan segitiga Bulan-Jupiter Merkurius 17-18 Mei

12. Konjungsi segitiga Bulan-Venus Mars 22-25 Mei dan 22 Juni

13. Kulminasi Kakbah - Hari Meluruskan Kiblat 28 Mei dan 15 Juli

14. Konjungsi Kuartet Mars-Venus-Bulan-Merkurius 20-22 Juli

15. Konjungsi tripel dan segitiga Mars-Venus-Merkurius 23 Juli-5 Agustus

16. Puncak hujan meteor Delta-Aquariid 30-31 Juli

17. Bulan Purnama Super 1-2 Agustus

18. Puncak hujan Meteor Perseid 13 Agustus

19. Konjungsi segitiga dan tripel Mars-Merkurius-Bulan 18-19 Agustus

20. Konjungsi Saturnus-Bulan Purnama Biru Super 30-31 Agustus

21. Puncak hujan meteor Orionid 21-22 Oktober

22. Konjungsi Jupiter-Bulan Purnama sepanjang malam 28 Oktober

23. Puncak hujan meteor Leonid 18 November

24. Puncak hujan meteor Geminid 14-15 Desember

Jangan lupa catat di kalender detikers ya buat menandai dan menyaksikan fenomena astronomi ini!




(nwk/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads