Permainan tradisional kini tak sering dimainkan anak-anak zaman sekarang yang memilih game di gawai.
Padahal, permainan tradisional sangat sederhana untuk dimainkan dan juga murah.
Tak hanya itu, permainan tradisional juga memiliki berbagai nilai luhur yang terkandung dalam setiap jenisnya.
Karena dimainkan bersama-sama dengan teman, nilai-nilai kekompakan, gotong royong, hingga kejujuran dapat terbentuk sambil bermain.
Pemerintah juga tengah berupaya agar permainan tradisional tetap tumbuh dan terus dilestarikan.
Sudah siap bermain? Berikut 3 permainan tradisional yang bisa dicoba bersama, seperti dilansir dari buku Permainan Tradisional Anak Negeri oleh Redaksi Balai Pustaka.
Contoh Permainan Tradisional dan Nilai Luhurnya
1. Gobak Sodor atau Galasin
Gobak sodor merupakan permainan tradisional dengan menggunakan lapangan atau area berbentuk segi empat yang dibagi menjadi 6 bagian. (https://www.detik.com/tag/permainan-tradisional
Permainan ini dilakukan oleh dua regu yang berisi 4 sampai 5 orang, dibagi menjadi pihak penjaga dan pihak yang bermain.
Setiap garis nantinya akan dijaga oleh pihak penjaga. Pihak yang bermain harus melewati garis yang telah dibuat. Bila pemain yang punya giliran bermain kena sentuh penjaga, maka grup itu harus berganti menjadi penjaga.
Gobak sodor atau galasin ini sangatlah sederhana dan tak memerlukan peralatan. Namun, setiap yang bermain harus memiliki ketangkasan, kegesitan, dan kecepatan dalam berlari.
Biasanya, permainan ini dilakukan di sekolah saat jam istirahat atau di waktu liburan datang.
Dalam permainan gobak sodor, nilai-nilai luhur yang terkandung yaitu pemupukan semangat kebersamaan dan kekompakan tim, tidak gampang menyerah, pengendalian diri, belajar fokus dan juga sportivitas.
2. Tarik Tambang
Permainan tradisional yang kedua adalah tarik tambang. Tarik tambang hanya memerlukan alat permainan seutas tali dengan ukuran yang dapat disesuaikan dengan luas area bermain.
Permainan tarik tambang dilakukan oleh dua regu yang idealnya masing-masing terdiri dari sekitar lima orang.
Bertumpu pada kekuatan kaki di tanah, tarik tambang mengharuskan peserta menarik tali sekuat tenaga agar regu lawan melewati garis batas.
Dilakukan di lapangan terbuka, permainan ini baru dinyatakan selesai ketika masing-masing regu memiliki skor tertinggi usai bertukar posisi.
Setidaknya, ada tiga nilai luhur yang terkandung dalam permainan tarik tambang, yakni semangat gotong royong dan kebersamaan, semangat pantang menyerah, dan tumbuhnya sportivitas.
3. Petak Umpet
Permainan tradisional terakhir adalah permainan petak umpet atau sembunyi-sembunyian. (https://www.detik.com/tag/permainan-tradisional)
Petak umpet dimainkan dengan membagi pemain jadi dua posisi, yakni orang penjaga dan orang yang bersembunyi. Biasanya, penjaga terdiri dari satu orang.
Penjaga bertugas untuk mencari dan menemukan pemain yang bersembunyi.
Sementara itu, orang yang di posisi bermain biasanya terdiri dari banyak orang. Mereka bertugas untuk bersembunyi hingga ditemukan.
Permainan dimulai dengan hompimpa untuk menentukan siapa yang nantinya akan berjaga. Biasanya, mereka yang kalah akan bertugas menjadi penjaga.
Ketika mendapat posisi berjaga, detikers harus menutup mata selagi pemain lain bersembunyi.
Pemain akan berganti posisi menjadi penjaga jika ia ditemukan dan dinyatakan kalah.
Nilai luhur yang dikandung dalam permainan petak umpet adalah kebersamaan, sportivitas, dan juga keberanian, terlebih kala bermain di waktu malam.
Jadi, mau coba permainan tradisional yang mana, detikers? Selamat mencoba!
Simak Video "Permainan Tradisional Enrekang Sulsel: Motor Bambu"
[Gambas:Video 20detik]
(twu/twu)