Dosen UGM Resmi Jadi Anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia, Ini Sederet Prestasinya

ADVERTISEMENT

Dosen UGM Resmi Jadi Anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia, Ini Sederet Prestasinya

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 16 Des 2022 09:00 WIB
Dosen UGM jadi Anggota ALMI.
Dosen UGM jadi Anggota ALMI. (Foto: UGM)
Jakarta -

Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) baru saja melantik anggota barunya pada Minggu, 4 Desember 2022 lalu, di Jakarta. Kali ini, dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, dr Antonia Morita Iswari Saktiawati, Ph D, ikut terpilih sebagai anggota ALMI lewat seleksi ketat.

Setelah terpilih di antara 20 ilmuwan muda lainnya, Morita, kemudian dilantik sebagai anggota ALMI untuk periode 2022-2024.

Sehari sebelum pelantikan, ALMI juga menyelenggarakan Kongres Ilmuwan Muda Indonesia (KIMI) yang mengundang ratusan ilmuwan muda terkemuka Indonesia dari berbagai klaster riset untuk membicarakan visi sains Indonesia di tahun 2045.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ALMI sendiri adalah wadah bagi ilmuwan muda di Indonesia yang resmi berdiri setelah Presiden Joko Widodo menandatangani Keputusan Presiden RI No. 9 Tahun 2016.

Ia berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) yang didirikan oleh B J Habibie, Samaun Samadikun, dan Fuad Hasan pada tahun 1991.

ADVERTISEMENT

Prestasi Ilmuwan UGM di Tingkat Nasional dan Internasional

Terpilihnya Morita sebagai anggota ALMI bukan hal instan. Pasalnya, dosen UGM tersebut telah mengukir prestasi selama perjalanan kariernya.

Sebagai contoh, Morita pernah terpilih sebagai salah satu dari 30 ilmuwan muda yang lolos dalam seleksi Science Leadership Collaborative.

Program tersebut dirancang oleh The Conversation Indonesia untuk mengembangkan potensi ilmuwan muda Indonesia dalam memimpin dan berinovasi.

"Saya merasa senang, karena ini adalah kesempatan yang baik untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan dari kluster ilmu yang sama, dan dari bidang ilmu yang lain," ucapnya dalam laman UGM, dikutip Kamis (15/12/2022).

Selain itu, lulusan S3 University of Groningen itu juga pernah menerima sejumlah penghargaan. Penghargaan ini bertebaran di tingkat nasional maupun internasional yakni:

1. Faculty for The Future Award dari Schlumberger Foundation (2014)
2. Excellent Academics Awards in Publication dari UGM (2019)
3. Rising Star Award, sebuah rekognisi yang diberikan pada 7th International Workshop on Lung Health di Praha, Ceko pada tahun 2020 untuk penelitiannya terkait diagnosa tuberkulosis menggunakan hidung elektronik

Bahkan beriringan dengan penugasannya di ALMI, Morita juga aktif berpartisipasi dalam rangkaian program Science Leadership Collaborative.

Keterlibatannya diharapkan dapat bersama-sama mendorong dan membekali dosen Departemen Ilmu Penyakit Dalam UGM itu untuk menjadi pemimpin sains di masa mendatang.




(nir/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads