Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali membawa inovasi bagi dunia pendidikan. Salah satu universitas terbaik bangsa itu menghadirkan program magister multidisiplin baru bernama Smart-X.
Dalam sambutannya, Prof.Reini mengungkapkan bahwa revolusi industri 4.0 telah berhasil mengubah peradaban manusia modern ke arah teknologi dan sistem cerdas. Berkembangnya smart system harus pula didukung oleh smart society. Smart society inilah yang dituntut untuk mampu mengarahkan kegiatannya menujuoptimasi dan efisiensi melalui kolaborasimultidisiplin.
"Kotak-kotak keilmuan yang dulu demikian kaku perlahan harus mulai lebur menjadi bentuk-bentuk baru yang merupakan kombinasi dari berbagai keilmuan tradisional. ITB sangat menyadari bahwa fenomena ini bukan harus dilawan, tapi harus kita sikapi dengan bijaksana. Karena peradaban saat ini membutuhkan dinamika dan fleksibilitas untuk menjawab berbagai tantangan baru yang sifatnya multidisiplin," ujar Prof. Reini dalam laman ITB Rabu (7/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rangka menjawab tantangan yang ada, ITB kemudian membuka program pembelajaran Smart-X. Program Magister Smart-X adalah program multidisiplin yang berfokus pada teknologi-teknologi kunci dalam smart system. Program ini berfokus pada program studi yang telah ada sebagai host sehingga proses pengajuannya bisa lebih cepat.
"Jadi ini adalah langkah awal dari ITB dalam rangka turut menjawab tantangan nasional dan tantangan global. Tentunya program-program seperti ini tidak hanya multidisiplin di dalam internal ITB, tetapi juga akan melibatkan prodi-prodi lain di luar ITB," terangnya.
Program multidisiplin Smart-X akan melibatkan 12 fakultas/sekolah, 53 prodi magister, dan 111 kelompok keahlian. Program Smart-X ITB membuka peluang kolaborasi antar disiplin keilmuan dalam upaya menciptakan peluang sistem yang paling optimal sesuai kebutuhan.
Tentang Smart System
Smart system adalah sistem cerdas yang berbasis proses pengumpulan data, pemahaman dan otomasi, serta penciptaan nilai nilai baru. Penerapan smart system sangat dibutuhkan pada era digital saat ini karena menawarkan berbagai kemudahan dan efisiensi dalam setiap pekerjaan manusia.
Menurut Ketua Tim Magister Smart-X I Gusti Bagus Baskara Nugraha, smart system sebenarnya sudah dikenal luas di berbagai bidang. Mulai dari pemerintahan, finansial, manufaktur, agrikuktur, dan lain lain.
Teknologi pendukung dalam sistem ini pun sekarang sudah lebih mudah untuk diadopsi dengan biaya yang jauh lebih kompetitif daripada sebelumnya. Dengan begitu, tantangan dalam mengadopsi teknologi ini terletak pada sumber daya manusianya.
"Sebagai bagian dari upaya pencerdasan bangsa oleh ITB, kita dituntut untuk menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kapabilitas di bidang smart system," ungkap Baskara.
Mengikuti tantangan ini, ITB berinisiatif untuk membuka program multidisiplin Smart-X demi mendukung peluang kolaborasi antar disiplin keilmuan.
"Yang akan kita lakukan adalah bagaimana menjadikan (potensi) ini sebagai jembatan kolaborasi agar kita dapat secara fleksibel meramu sedemikian rupa program-program pendidikan di ITB untuk menyelesaikan masalah bangsa secara cepat," pungkasnya.
(nir/nwy)