Mahasiswa Terdampak Ancaman Resesi Global 2023? Ini Kata Pakar UNS

ADVERTISEMENT

Mahasiswa Terdampak Ancaman Resesi Global 2023? Ini Kata Pakar UNS

Fahri Zulfikar - detikEdu
Minggu, 20 Nov 2022 12:00 WIB
Negara Masuk Resesi
Foto: Negara Masuk Resesi (Mindra Purnomo/tim infografis detikcom)/ilustrasi resesi
Jakarta -

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi global sedang tidak baik-baik saja. Diperkirakan pada tahun 2023, dunia akan mengalami resesi ekonomi global. Apa dampaknya bagi anak muda di Indonesia?

Dikutip dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), secara sederhana resesi ekonomi diartikan sebagai kondisi di mana perekonomian negara tengah memburuk. Hal itu dapat terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) negatif.

Dampak yang terlihat kemudian adanya pengangguran meningkat, hingga pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjelasan itu juga senada dengan apa yang dikatakan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Taufiq Arifin, Ph.D.

"Secara sederhana, terjadinya resesi karena perlambatan atau pertumbuhan negatif di sektor riil dalam dua kuartal berturut-turut. Biasanya ditandai dengan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di banyak perusahaan atau pengangguran meningkat," ujarnya dikutip dari laman resmi UNS, Jumat (18/11/2022).

ADVERTISEMENT

Taufiq juga menuturkan bahwa resesi bisa mengancam semua lapisan masyarakat, tak terkecuali mahasiswa.

"Untuk menghadapi resesi, sebagai mahasiswa yang pertama perlu dipersiapkan adalah finansial. Mempersiapkan kondisi finansial agar dapat bertahan selama masa resesi," tambahnya.

Cara Menghadapi Resesi bagi Mahasiswa

Dalam menghadapi ancaman resesi global 2023, Dosen FEB UNS memberi imbauan kepada mahasiswa untuk mulai membuat perencanaan keuangan yang baik.

Caranya yakni:

1. Kurangi Beban Pengeluaran

"Jika memiliki utang di lembaga keuangan sebaiknya segera dilunasi. Jangan membuat utang baru. Juga mengatur manajemen pengeluaran dengan mengurangi pengeluaran yang kurang penting," terang Taufiq.

2. Persiapkan Dana Darurat

Menurut Taufiq, yang perlu dipersiapkan berikutnya adalah dana darurat. Dana darurat ini berfungsi untuk menghadapi segala kemungkinan buruk. "Jika memiliki investasi, segera evaluasi atau dikonversi menjadi instrumen yang paling likuid," terangnya.

3. Tidak Panik

Hal yang tak kalah penting, kata Taufiq, mahasiswa juga tidak perlu panik ketika menghadapi kondisi ekonomi yang mungkin memburuk ke depannya.

Karena, penting juga untuk tetap mengonsumsi agar ekonomi tetap bergerak.

"Sekali lagi, yang paling penting dalam menghadapi ancaman resesi adalah tidak panik. Selain itu, tetap lakukan konsumsi seperti biasa untuk membantu ekonomi tetap tumbuh dan bergerak," tutur Taufiq.

Cara lain juga bisa dilakukan mahasiswa dengan melakukan pekerjaan sampingan yang tidak mengganggu proses belajar di perkuliahan.

Mahasiswa bisa memilih pekerjaan yang bisa dikerjakan di manapun dan kapanpun secara daring atau memilih pekerjaan yang sesuai dengan minat yang dimiliki.




(faz/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads