Sosok Putu Ayu Saraswati ramai diperbincangkan setelah menjadi pemandu tur para pemimpin negara KTT G20 di Tahura Ngurah Rai Mangrove, Bali. Ia menemani sekaligus menjelaskan informasi seputar hutan mangrove kepada para presiden dunia.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), pemandu tur KTT G20 tersebut ternyata merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana jurusan S1 Pendidikan Dokter.
Eks Puteri Indonesia Lingkungan 2020 itu mengaku gugup ketika memandu para pemimpin dunia berkeliling, hal ini ia ungkapkan di video channel YouTube Sekretariat Presiden. Saking gugupnya, Putu Ayu sampai menggambar tanda senyum di kertas yang dia bawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"I was very nervous actually, I wanted to show you something. Aku sampai tulis tanda senyum, karena saking takut nervous, lupa senyum," katanya seperti dikutip dari detikNews.
Bagikan Pengalaman Unik Bersama Joe Biden
Putu Ayu juga menceritakan pengalaman uniknya ketika berbincang dengan Joe Biden, Presiden Amerika Serikat. Ketika itu, ia menggunakan microphone wireless sehingga ada sedikit kendala pada sinyal.
"Pengalaman unik mungkin saat ke dalam karena pakai wireless, jadi sinyalnya on and off the first thing that Joe Biden said to me was 'you have very good sound system'," ujar Putu sambil tertawa.
Ungkap Sosok Pemimpin Dunia
Pada kesempatan tersebut, Putu Ayu juga mengungkap bahwa sosok pemimpin dunia tersebut mau mendengar apa yang dikatakan oleh anak muda.
"Ngerasa beruntung banget karena kapan lagi bisa jalan bersama dengan para world leaders then having them really listen to what the youth has to say I think it's great honor," jelasnya.
Putu Ayu mengaku sangat senang dan beruntung mendapat kesempatan berharga untuk memandu para pemimpin dunia KTT G20 untuk berkeliling.
Sebagai informasi G20 atau Group of Twenty adalah forum kerja sama multilateral yang memiliki anggota negara-negara dengan perekonomian besar di dunia. Forum tersebut berlangsung di Bali, Indonesia pada 15-16 November 2022.
Pendirian G20 tidak lepas dari kekecewaan komunitas internasional terhadap kegagalan G7 atau kelompok negara maju yang terdiri atas Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Prancis dalam mencari solusi dari permasalahan perekonomian global yang dihadapi saat itu.
Hasil dari KTT G20 Bali yakni terbitnya Deklarasi Bali 2022 atau G20 Bali Leaders Declaration. Presiden Jokowi mengungkap ada 52 paragraf dalam deklarasi tersebut. Isu-isu yang dibahas memuat ketahanan pangan dan energi, arsitektur, kesehatan global, dan transformasi digital.
(nwy/nwy)