Prestasi membanggakan kembali dicetak oleh anak bangsa. Kali ini, mahasiswa asal Universitas Padjadjaran (Unpad), Theodora Paulina Walukow berhasil meraih 3 medali sekaligus pada kompetisi Asian Youth Chess Championship (AYCC 2022).
Kejuaraan catur itu berlangsung di Bali pada 13-22 Oktober 2022. Mahasiswa Teknik Informatika tersebut merupakan angkatan 2022 yang diterima melalui seleksi Jalur Prestasi.
AYCC 2022 adalah kompetisi catur tingkat Asia yang diikuti oleh para pecatur muda. Theodora masuk ke dalam kategori G18, pecatur putri usia 18 tahun dengan tiga kategori pertandingan, yaitu standar, rapid, dan blitz.
Theodora berhasil memboyong dua medali perunggu dalam pertandingan catur blitz dan satu medali perak pada pertandingan catur rapid.
Ditunjuk Mengikuti AYCC Setelah Lolos Kejurnas 2021
Ia menjelaskan, dirinya ditunjuk sebagai peserta terpilih untuk mengikuti AYCC 2022 setelah lolos pada Kejuaraan Catur Nasional di Bangka Belitung dan meraih juara III pada November 2021 lalu.
"Juara I sampai III dari Kejurnas tersebut berhak ikut secara gratis untuk mengikuti kompetisi AYCC ini," ungkap Theodora dikutip dari laman resmi Unpad, Kamis (27/10/2022).
Lebih lanjut ia menceritakan, persiapan rutin ia lakukan selama setahun. Mulai dari latihan mandiri di rumah, latihan privat, hingga pelatihan-pelatihan nasional dengan pelatih dari para Grand Master.
Alami Kesulitan Ketika Pertandingan Berlangsung
Ketika berkompetisi, Theodora dihadapkan dengan tim asal Sri Lanka, Malaysia, India, Kazakhstan, dan Vietnam. Ia mengakui lawan-lawannya sulit dikalahkan, sebab mereka dapat mengatur pion dengan cepat dan tepat.
Walau begitu, Theodora sudah mempelajari taktik lawan sebelum pertandingan berlangsung.
"Sebelum tanding, ada pairing terlebih dahulu, sehingga kita bisa tahu siapa musuh kita. Kemudian nanti aku lihat rekam jejak mereka di database catur internasional, nanti dipelajari mandiri." jelasnya.
Pertandingan yang dijalani Theodora kurang optimal, sebab ketika pertandingan berlangsung ia tengah menahan rasa sakit akibat penyakit asam lambungnya yang kumat. Walau begitu, ia tetap berhasil memboyong tiga medali.
Tertarik Catur Karena Sang Ayah
Bakatnya di bidang catur ternyata bermula dari sang ayah yang gemar bermain catur. Alasan Theodora menyukai catur karena permainan tersebut mengandalkan logika dan mengatur strategi.
Ketika usianya menginjak 7 tahun, Theodora telah mengikuti latihan di Sekolah Catur milik pecatur Utut Adianto. Kegemarannya itu terus ia tekuni hingga menjadi sesuatu yang serius.
Pada usia 10 tahun, Theodora meraih juara pertama pada kompetisi catur internasional di Brazil. Sementara itu, di tahun 2021 ia terpilih menjadi wakil DKI Jakarta pada Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua.
Setelah meraih juara pada AYCC, Theodora mantap untuk mengikuti kejuaraan lainnya. Ia pun tertarik mengikuti kejurnas untuk kedua kalinya dalam waktu dekat ini.
"Harapannya semoga bisa menggapai target terus bermain semaksimal mungkin, dan semoga bisa mendapat gelar Grand Master," tandasnya.
(nwy/nwy)