Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim berdialog dengan sekitar 60 guru penggerak di Kalimantan Barat, Senin (24/10/2022).
Nadiem merunut sejumlah poin yang akan menjadi langkah bertindak di Kemendikbudristek. Pertama, kewenangan guru di Kurikulum Merdeka.
"Kurikulum merdeka itu memberikan kewenangan pada guru-guru untuk mundur sesuai dengan kompetensi pada murid tersebut," kata Nadiem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang bayangkan, masuk akal nggak sih di kota besar, dan di kepulauan kecil, menguasai yang sama. Ini tidak masuk akal. Makanya banyak sekali murid kita yang ketinggalan," sambungnya.
Nadiem menegaskan, Kurikulum Merdeka memungkinkan guru untuk mundur dalam aspek-aspek tertentu.
"Kurikulum Merdeka memungkinkan guru untuk mundur dalam aspek-aspek tertentu.bisa saja dalam dua tahun dia mundur, bahkan akselerasi juga misal anaknya sudah siap untuk maju," katanya.
Kedua, bahwa Kurikulum Merdeka lebih penting lagi di daerah-daerah perbatasan.
"Kedua, kenapa Kurikulum Merdeka lebih penting lagi di daerah perbatasan, di luar kota besar? Karena jumlah materi muatan kepadatan materi hingga 30-40 persen sehingga bisa lebih fokus pada pendalaman," katanya.
"Sebagai orang tua di sekolah, pernah enggak komplain kebanyakan materi, itu alasannya. Karena berbagai macam materi itu dititipkan, kita rampingkan dan sedehanakan agar lebih mendalam. Dan juga ada project-based learning, eksperimentasi dengan budaya lokal, kearifan lokal, tema-tema project di luar kelas. Itulah alasan kenapa Kurikulum Merdeka lebih penting lagi di luar kota, lebih penting lagi di daerah yang sosial ekonominya rendah," imbuhnya.
Ketiga, yakni soal masukan terkait administrasi yang memberatkan.
"Lalu masukan-masukan dapat banyak masukan terkait proses administrasi yang memberatkan. Kami mendapat banyak masukan terkait proses PPPK yang sangat didukung di sini tetapi banyak komplain yang langsung kita tampung dan coba laksanakan, kita coba perbaiki," katanya.
"Berbagai macam masukan mengenai platform Merdeka Mengajar, yang digunakan semua guru-guru di sini. Kami menerima bermacam masukan, fitur-fitur yang mungkin akan mempermudah penggunaan mereka. Tadi kita dapat masukan untuk mendorong pemda-pemda, untuk mendesak agar para guru penggerak agar langsung dijadikan kepala sekolah dan pengawas , implementasi Permendikbud kita," tuturnya.
(twu/nwy)