4 Pesan Menteri BUMN buat Mahasiswa di Tengah Gonjang-ganjing Ekonomi Global

ADVERTISEMENT

4 Pesan Menteri BUMN buat Mahasiswa di Tengah Gonjang-ganjing Ekonomi Global

Kristina - detikEdu
Senin, 24 Okt 2022 09:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Dok. Kementerian BUMN
Jakarta - Kondisi ekonomi global tengah tidak menentu akibat pandemi dan perang. Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sejumlah pesan untuk mahasiswa dalam menjaga perekonomian Indonesia.

Ia menyebut, pondasi kekuatan Indonesia salah satunya ditopang oleh sektor industri kreatif yang memerlukan peran penting generasi muda. Setidaknya mahasiswa harus memiliki empat hal untuk menjalankan itu.

"Mahasiswa harus punya optimisme, adaptif, banyak belajar dan berkarya, serta memiliki growth mindset," ujar Erick Thohir dalam Kuliah Umum di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) akhir pekan lalu, seperti dilansir dari laman UNESA, Senin (24/10/2022).

"Pola pikir ini maksudnya terbuka, belajar hal baru, siap dikritik dan berani menerima tantangan. Moto saya, saya hadapi dan saya atasi," tambahnya.

Di tengah gonjang-ganjing situasi global, menurut Erick, Indonesia mampu bertahan dengan nilai inflasi yang masih kecil dibanding negara lainnya. Bahkan, iya yakin, perekonomian Indonesia akan terus bertumbuh.

"Indonesia akan mendominasi kekuatan ekonomi dunia tahun 2045. Kita punya kekuatan, sumber daya alam, market yang besar, agrikultur dan perikanan serta industri kreatif," jelasnya.

Ia melanjutkan, industri kreatif menjadi sorotan bagi generasi muda saat ini. Mayoritas penduduk Indonesia saat ini didominasi penduduk 30 tahun ke bawah. Menurutnya, ini potensi industri kreatif dan bisa menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

"40 persen bisnis digital di Asia Tenggara berasal dari Indonesia, dan pertumbuhan startup mencapai 11 persen, peringkat 6 terbanyak di dunia," jelasnya.

Pendiri Mahaka Media itu menambahkan, perkembangan zaman saat ini dibarengi dengan disrupsi. Sektor pekerjaan mulai bertransformasi bahkan mengalami perubahan. Akan banyak lapangan pekerjaan yang hilang dan tergantikan pekerjaan lainnya.

"Kita saat ini sudah masuk ke era metaverse dan blockchain yang perkembangannya sangat cepat," ungkapnya.

Ada beberapa lapangan pekerjaan yang menjadi sorotan ke depan, seperti data analyst, game developers, AI, content creator, dan beberapa lapangan kerja lainnya. "Indonesia sendiri diproyeksikan memerlukan setidaknya 17 juta tenaga kerja yang Tech-savvy atau melek teknologi," bebernya.

Erick mewanti-wanti, mahasiswa harus punya growth mindset atau individu yang percaya bahwa bakat dapat terus berkembang. Sedangkan fixed mindset adalah individu yang percaya bahwa bakat adalah alami. Biasanya mereka ini sering tertutup.

"Dunia sekarang mengalami digitalisasi dan ini berkembang ke arah sana. Nah, kecakapan ini yang wajib dimiliki teman-teman mahasiswa bahkan siapapun. Sudah saatnya mahasiswa gerak cepat kuasai apa yang harus dikuasai, agar bisa mencetak blueprint yang baru," ujarnya.

Dia berharap, generasi muda bangsa Indonesia tidak terlelap dengan kemajuan teknologi, tetapi mengambil peran penting di dalamnya termasuk dalam menentukan masa depan ekonomi Indonesia.

"Masa depan bangsa ini ada di tangan generasi muda dan mahasiswa. Mulailah ambil peran sekarang, hadirkan terobosan, ciptakan inovasi," pesannya.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan UNESA, Suprapto, menyampaikan perlunya pengembangan diri bagi setiap mahasiswa melalui berbagai kegiatan.

"Seperti yang disampaikan tadi, mahasiswa perlu banyak belajar dan fokus ke pengembangan diri. Ini bisa dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas. Pemerintah lewat kampus meluncurkan program unggulan yang bisa dimanfaatkan agar mahasiswa siap menghadapi dan menentukan arah bangsa ini ke depan," ucapnya.


(kri/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads