Kisah Azka yang Raih Beasiswa ke Jepang Berkat Jadi Ketua Himpunan

ADVERTISEMENT

Kisah Azka yang Raih Beasiswa ke Jepang Berkat Jadi Ketua Himpunan

Nikita Rosa - detikEdu
Selasa, 18 Okt 2022 09:00 WIB
Azka, Mahasiswa ITB Dapat Beasiswa ke Jepang
Azka, Mahasiswa ITB Dapat Beasiswa ke Jepang. (Foto: ITB)
Jakarta - Belum genap sebulan lulus dari prodi Teknik Geologi ITB, Azka Faiz Siregar sudah melanjutkan studinya ke Negeri Bunga Sakura. Azka, panggilan akrabnya, berhasil menggaet beasiswa berkat pengalamannya menjadi ketua himpunan.

Azka menempuh studi S2 di Jepang dengan Program Creating The Leader. Creating the Leader adalah program beasiswa dari Prodi Teknik Geologi ITB untuk menghasilkan geolog dan pemimpin handal di masa depan.

Prodi memberikan Golden Ticket secara otomatis dengan beasiswa penuh kepada ketua himpunan Teknik Geologi ITB HMTG "GEA" ITB untuk melanjutkan pendidikan Geologi dan pengalaman pembentukan karakter yang berbeda di luar negeri. Beruntung, Azka yang diamanahi sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi ITB HMTG "GEA" ITB mendapat kesempatan tersebut.

Azka berkesempatan menimba ilmu di Graduate School of Science and Engineering, Ehime University, Japan. Berbekal pengalaman kepemimpinannya dan usaha terbaiknya mampu mengantarkan Azka ke negeri Sakura.

Selama di ITB, Azka dikenal aktif secara nonakademik. Di Keluarga Mahasiswa ITB (KM ITB), Azka pernah menjabat sebagai Direktorat Jenderal Bimbingan Khusus, Kementerian PKKP, Kemenkoan PSDM pada tahun 2020 sampai 2021. Sebelum lanjut menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi ITB HMTG "GEA" ITB tahun 2021 sampai 2022.

Azka bercerita dalam situs ITB yang dikutip, Senin (17/10/2022), dirinya mendapat rekomendasi dari dua dosen Teknik Geologi ITB yakni Dr. Eng. Mirzam Abdulrahman, S.T., MT., dan Dr. Idham Andri Kurniawan, S.T., M.T., untuk menjadi mahasiswa bimbingan Prof. Masayuki Sakakibara di Ehime University. Setelah itu, Azka mulai mencari beasiswa dan berkesempatan menerima beasiswa penuh dari Naiba yang bergerak di bidang geoengineering.

Azka mengakui dirinya sempat terkendala masalah bahasa. Prof. Sakakibara juga mewajibkan dirinya untuk bisa bahasa Jepang walaupun saat kuliah Azka berada di kelas Internasional.

Hal ini bukan menjadi penghambat bagi Azka untuk bersosialisasi dengan mahasiswa lainnya. Azka yang cenderung mudah bergaul, mencoba beradaptasi dengan lingkungan sekitar dengan kemampuan bahasa Inggrisnya.

Belum genap seminggu di Jepang, Azka sudah merasa nyaman. Kehangatan orang Jepang dan suasana yang dingin membuat Azka tidak merasakan homesick. Terlebih, Azka telah menemukan komunitas muslim yang membuat dirinya tetap ingat untuk selalu beribadah.

Tetapi, Azka merasa kegiatan kemahasiswaan di dalam kampus sangat terbatas bahkan tidak ada wadah seperti halnya universitas di Indonesia. Sehingga, Azka berencana untuk membantu kegiatan Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang untuk tetap menghidupkan semangat berorganisasinya.

"Di masa masa muda, jangan pernah ragu ambil kesempatan yang ada. Awali segala sesuatu dengan niat yang baik. Dan selalu ingat 3 kata saat berinteraksi dengan orang lain. Terima kasih, minta maaf, dan minta tolong," ucap penerima beasiswa Creating The Leader itu.


(nir/rah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads