.webp)
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Andika Perkasa, menghadiri acara wisuda putri keduanya di FKK-MK UGM. Dalam kesempatan tersebut, Andika diberi kesempatan untuk memberikan pidato sambutan mewakili pihak orang tua wisudawan.
Putri kedua Andika, dr. Angela Adinda Nurrina Perkasa Hendropriyono dilantik dokter bersama 123 dokter baru dari FKK-MK UGM, Rabu (12/10), di Graha Sabha Pramana UGM.
"Saya sangat bangga sekali. Begitu lama dan begitu sulit. keluarga kami, baik saya dan keluarga istri, tidak ada yang dokter. Suatu kebanggaan tersendiri, anak kedua saya sudah lulus (dokter)," kata Andika seperti dikutip dari laman UGM, Rabu (12/10/20022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andika bertutur, ia tidak pernah mengarahkan anaknya untuk menjadi seorang dokter. Semua sesuai dengan keinginan dari anak-anaknya masing-masing.
"Keinginan Angela sendiri (jadi dokter)," katanya
Dalam sambutan itu Andika mengaku sangat bangga anaknya bisa lulus dokter dari kampus UGM. Menurutnya, UGM telah melahirkan banyak pemimpin negeri antara lain Presiden Joko Widodo, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Nah itu adalah bukti. Jadi adik-adik semua, jalan panjang di depan kita. Tapi ingat, adik-adik start-nya sudah bagus sekali. Saya tidak seberuntung adik-adik semua, tidak sempat menerima pendidikan dari institusi terbaik di Indonesia. Tapi saya yakin adik-adik semua bisa masuk dan bisa lulus, adik-adik semua akan berhasil. Itulah harapan kami sebagai orang tua," katanya.
TNI Buka Rekrutmen Dokter Baru
Dalam kesempatan yang sama, Andika menjawab pertanyaan tentang program TNI dalam perekrutan para dokter baru. Andika menuturkan pihaknya tiap tahun tengah memperbanyak jumlah dokter spesialis di rumah sakit yang dikelola oleh TNI. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat.
"Kami punya program memperbanyak penyediaan dokter spesialis. Tahun ini kami menambah 30 orang dokter di luar format yang normal untuk memenuhi rumah sakit sekitar 120-an, agar ada dokter spesialis bisa turun ke tingkat yang lebih ke bawah lagi," katanya.
Soal ketimpangan jumlah dokter di Indonesia, Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K), Ph.D., mengatakan saat ini terjadi ketimpangan pendistribusian tenaga dokter di Indonesia. Menurutnya, TNI juga ikut berperan untuk membantu penempatan dokter yang berada di daerah terpencil dan perbatasan.
"Peran dari TNI penting sekali untuk mencapai daerah yang sulit dijangkau untuk orang sipil. Kerja sama dengan TNI sangat bagus sekali untuk memenuhi jumlah dokter yang timpang ini," ungkapnya.
Dalam pelantikan itu, ada sebanyak 137 dokter baru terdiri dari 57 dokter laki laki dan 56 dokter perempuan. Dengan demikian, hingga saat ini FKK-MK UGM telah meluluskan sebanyak 10.491 lulusan dokter, terdiri 5.786 dokter laki-laki dan 4.705 orang dokter perempuan.
(nir/pal)
