Rio Yusri Maulana adalah dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Jambi yang sedang menempuh pendidikan Doktoral (S3) di Eropa yakni Slovenia.
Rio berhasil melanjutkan studi di luar negeri dengan mengikuti Program Governance and Economic in The Public Sector, Faculty of Public Administration, University of Ljubljana di Slovenia dan Faculty of Economics and Business, University of Rijeka di Kroasia.
Studi yang ditempuhnya dibiayai oleh beasiswa Asian Development Bank - Advanced Knowledge and Sustainable Growth (ADB-AKSI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penelitian tesisnya, Rio mengangkat judul 'Collaborative Governance in the Digital Transformation Era in the Case of Building Trust in Indonesian Local Government'.
Lulusan S1 dan S2 Unpad
Mahasiswa kelahiran Kuala Tungkal, 9 Juni 1993 ini adalah lulusan S1 dan S2 Jurusan Ilmu Pemerintahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung.
Dalam perjalanannya, Rio dikenal memiliki fokus keilmuan dan riset di bidang Government Affairs dan Tata Kelola Pemerintahan (governance) khususnya dalam inovasi kebijakan di sektor publik.
Dengan kemampuan yang dimiliki, ia pernah menjadi Koordinator Program pada International Office Universitas Jambi (2019-2020), Sekretaris Prodi Ilmu Pemerintahan (2018-2021), Ketua Unit Jaminan Mutu FISIPOL Universitas Jambi (2018-2019), hingga menjadi Tenaga Ahli Komisi I Bidang Pemerintahan DPRD Provinsi Jambi pada tahun 2018-2020.
Bahkan saat ini, Rio diamanahkan menjadi Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia di Slovenia (PPI Slovenia) dan sejak September 2022 ditunjuk menjadi Kepala Biro Satuan Pengendali Internal, Hukum, dan Kelembagaan PPI Dunia, periode 2022-2023.
Sulitnya Menemukan Makanan yang Cocok di Slovenia
Selama berdomisili di Ljubljana, ibu kota negara Slovenia saat studi, Rio mengaku mendapatkan beberapa kendala yang dirasakan.
Misalnya dalam hal memperoleh makanan yang berbeda dengan selera lidah orang Indonesia. Bahkan di sana tidak ada restoran Indonesia dan hanya ada restoran Asia.
Layaknya seperti kehidupan di mayoritas negara Eropa, akses terhadap kuliner halal juga terbatas, yang menyediakan santapan halal biasanya hanya di gerai restoran-restoran timur tengah," ujar Rio dikutip dari laman resmi Universitas Jambi, Jumat (7/10/2022).
Selain itu, perbedaan lain yang dirasakan adalah saat melaksanakan ibadah sebagai muslim. Perbedaan waktu salat di Slovenia sangat ditentukan oleh musim.
Terkadang waktu salat Isya akan sangat cepat di musim dingin pada pukul 18.00, dan akan sangat lambat sampai pukul 24.00 di musim panas.
Negara Makmur di Eropa dan Bersih
Meski banyak perbedaan yang dihadapi, namun Rio mengagumi Slovenia sebagai negara terhijau di Eropa. Bahkan memiliki kontur geografisnya sangat indah dan cantik.
Selain itu, negara kecil di Eropa ini juga dikenal sebagai negara makmur. Hal ini terlihat dari kemampuan daya beli masyarakatnya.
Dosen Universitas Jambi ini juga mengagumi pola pikir masyarakatnya dalam menjaga kebersihan.
"Kota Ljubljana sangat bersih, rapi, dan banyak terdapat taman-taman ramah lansia serta anak-anak. Sehingga, kualitas hidup masyarakatnya sangat baik dengan kesadaran membangun kota bukan hanya tanggung jawab pemerintah," ujar Rio.
Keterkaitan Slovenia dengan Negara Indonesia
Hal lain yang tidak kalah menarik bagi Rio adalah tentang Slovenia yang dahulunya bagian dari Yugoslavia dan punya relasi sejarah besar dengan Indonesia.
Pada era 50-60 an, Presiden Bung Karno dan Presiden Tito (Yugoslavia) saling berkunjung. Bahkan Presiden Tito pernah diberikan gelar Doktor Honoris Kausa di Universitas Padjadjaran Bandung, tahun 1958.
Guna mencari jejak sejarah ini, Rio kerap berkunjung ke toko buku antik (antikvariat) yang ada di sekitaran Ljubljana.
(faz/nwy)