Di Hadapan Anggota DPR, Nadiem Mengaku Salah Pakai Istilah 'Shadow Organization'

ADVERTISEMENT

Di Hadapan Anggota DPR, Nadiem Mengaku Salah Pakai Istilah 'Shadow Organization'

Nikita Rosa - detikEdu
Selasa, 27 Sep 2022 11:30 WIB
Mendikbudristek RI Nadiem Makarim menjadi salah satu panelis dalam event TES Solutions Day di markas PBB, New York, Sabtu (17/9/2022)
Nadiem Luruskan Makna Shadow Organization. (Foto: Meliyanti Setyorini)
Jakarta -

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengaku salah menggunakan istilah 'shadow organization' atau organisasi bayangan dalam pertemuan di Markas PBB, New York, Amerika Serikat baru-baru ini.

Saat itu, Nadiem menjelaskan ada 400 orang dalam organisasi di luar Kemendikbud. Dikutip dari detikNews, penggunaan frasa 'shadow organization' membuat heboh lantaran dianggap menyalahi susunan organisasi dan tata kerja di Kementerian.

"Ada satu kesalahan dalam menggunakan kata 'shadow organization', yang saya maksud itu organisasi 'mirroring' terhadap Kementerian kami. Artinya, setiap Dirjen yang menyediakan layanan bisa menggunakan tim yang bekerja sama untuk mendorong dan menerapkan kebijakan melalui platform teknologi," ujar Nadiem dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, Senin(26/9/2022) dan dikutip Selasa (27/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nadiem juga menuturkan jika 'shadow organization' sebenarnya adalah tim GovTechEdu sebagai vendor dari PT Telkom. Meski demikian, Nadiem mengatakan tim GovTechEdu ini tidak diperlakukan sebagai vendor.

"Walaupun mereka vendor mereka tidak diperlakukan sebagai vendor. Walaupun semua keputusan ada di Dirjen-dirjen Kemdikbudristek, baik Dirjen maupun Direktur melihat dan bekerja sama dengan filsafat kemitraan, dengan filsafat gotong royong," jelas Nadiem.

ADVERTISEMENT

Lanjutnya, inilah yang dipuji oleh negara-negara maju di Markas PBB. Bukan inovasi produk namun birokrasi kerja sama Tim GovTechEdu dengan Kemendikbudristek.

"Itu yang dipelajari negara lain, bagaimana kita bisa menciptakan sesuatu yang baru," tutur Nadiem.

Selain itu dalam Instagram resminya, Nadiem mengaku memiliki tim yang terdiri atas 400 manajer produk hingga ilmuwan data. Tim ini bekerja untuk Kemendikbudristek.

"Kami sekarang memiliki 400 manajer produk, insinyur perangkat lunak, ilmuwan data yang bekerja sebagai tim yang melekat untuk Kementerian," kata Nadiem dalam video yang diunggah di Instagram @nadiemmakarim pada Rabu (21/9/2022).

Nadiem menjelaskan, tim tersebut bukanlah vendor yang bekerja untuk Kemendikbudristek. Ketua tim organisasi ini setara dengan Dirjen yang ada di Kementerian.

"Tim yang beranggotakan 400 orang, bukanlah vendor untuk Kementerian. Setiap product manager dan ketua tim posisinya hampir setara dengan direktur jenderal yang beberapanya hadir di sini," jelasnya.

Dengan Tim GovTechEdu ini, Nadiem berharap bisa berbagi informasi dengan Pemerintah Daerah dan Kementerian lain. Ia juga berharap Kementerian lain kelak memiliki tim untuk bekerja sama di bidang teknologi.

"Bayangkan jika semua Kementerian punya tim yang bisa bekerja sama sebagai mitra untuk meluncurkan berbagai macam aplikasi-aplikasi gratis untuk masyarakat Indonesia," demikian Nadiem.




(nir/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads