Mendikbudristek Nadiem Makarim melakukan sesi sharing di hadapan para mahasiswa Harvard Business School. Dalam kesempatan 'pulang kampung' itu Nadiem mendapat berbagi pertanyaan, mulai dari komentarnya mengenai posisi Indonesia dalam perekonomian dunia sampai rencananya selepas menteri.
Di hadapan para mahasiswa Harvard Business School, Rabu (21/9/2022), Nadiem banyak ditanya soal pengalamannya merintis kewirausahaan bersama Gojek. Nadiem memang merintisnya sejak masih kuliah dulu.
"Dulu pitch deck Gojek itu hanya bicara soal solusi pengantaran. Jadi gimana caranya kita mengantar sesuatu dari satu tempat ke tempat lain, sesuatu itu bisa barang bisa orang. Saya belum kepikiran aspek commerce-nya waktu itu, benar-benar hanya solusi pengantaran. Saya sendiri sama sekali tidak menyangka Gojek bisa sebesar ini," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pengalaman kewirausahaannya, menteri termuda di kabinet pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin itu melihat bahwa ekonomi digital di Indonesia sangat berpotensi untuk berkembang, bahkan bisa menyaingi industri yang telah lama ada.
"(Perusahaan) unicorn-unicorn itu banyak lho yang dari Indonesia. Jadi bisa dibilang Silicon Valley se-Asia Tenggara itu sebenarnya Jakarta, siapa yang sangka. Bahkan founder (unicorn) yang di Singapura itu juga aslinya dari Jakarta," ungkap Nadiem. "Digital economy kita sudah demikian majunya," tambahnya.
Selain ekonomi digital, Nadiem juga melihat industri baterai dan yang berbasis sumber daya alam diperbarui sangat berpotensi membuat perekonomian Indonesia disegani dunia internasional.
Sedangkan untuk berbisnis lagi Nadiem mengaku tidak punya rencana. Bahkan ditanya apa rencananya selepas menjadi menteri, pria kelahiran tahun 1984 itu mengaku tidak mau merencanakannya.
"Yang sudah pasti presiden akan berganti, yang akan terjadi dalam dua tahun, dan pada saat itu saya juga tidak akan jadi menteri lagi," katanya.
"I love the idea of not knowing. Saya punya tiga anak perempuan yang masih kecil-kecil yang sangat saya cintai. Saya sangat ingin menghabiskan waktu bersama mereka dan tentu saja dengan istri saya. Nanti istri saya yang jadi CEO-nya," tutup Nadiem.
(rah/nwy)