Dalam seleksi nasional berdasarkan prestasi atau yang sebelumnya disebut SNMPTN, pencapaian akademik dan nonakademik siswa menjadi poin penting untuk masuk ke perguruan tinggi favorit.
Hal ini juga yang telah dibuktikan siswi SMAN 8 Pekanbaru Provinsi Riau yang berhasil masuk Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB). Nama siswa tersebut yakni Saffana Nur Astutiningtyas.
Lolos SNMPTN dengan Berbagai Prestasi Bidang Seni
Saffa, panggilan akrabnya, adalah peraih medali emas bidang seni poster Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tahun 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terbaru, dia juga membanggakan Indonesia dengan berhasil meraih medali emas di ajang International High Schools Arts Festival yang diselenggarakan 10-21 Agustus 2022 di Tokyo, Jepang.
"Dari FLS2N, menang seperti dapat tiket emas, dan bisa memperoleh kesempatan-kesempatan yang lain," ujarnya dikutip dari laman Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemdikbudristek, Selasa (13/9/2022).
Dari FLS2N dan berbagai medali emas yang berhasil diraih, kemudian mengantarkan Saffa bisa masuk ke kampus impian di ITB melalui jalur SNMPTN 2022.
Minat dan Bakat yang Terasah Sejak Dini
Prestasi yang diraih Saffa bukanlah hal instan. Remaja asal Riau ini telah menyukai seni sejak kelas 3 SD. Hal itu berawal dari orang tua yang mengarahkannya ke dunia seni sejak TK.
Kecintaan dan bakatnya terhadap seni baru disadarinya sejak kelas 3 SD. Sejak itu pula, ia bertekad untuk bisa masuk kuliah di bidang seni.
Saffa mengaku tidak menyangka karena impian masa kecilnya berhasil diperjuangkan secara konsisten hingga kini berhasil resmi menjadi mahasiswi FSRD ITB.
Untuk mencapai titik ini, berbagai kekalahan dalam kompetisi sudah dirasakannya. Namun, remaja berusia 18 tahun ini selalu bangkit dan berusaha lagi untuk terus menunjukkan yang terbaik.
"Sedihnya dirasakan saja kalau kalah, kemudian beraktivitas main atau menggambar lagi," ucap Saffa.
Semangat untuk Terus Berprestasi
Siswi yang akan menjadi Mahasiswi ITB tahun ini juga mengalami banyak kendala dalam mengikuti berbagai lomba seni saat masih duduk di bangku sekolah.
Kendala tersebut seperti harus membagi waktu antara membuat karya dan tugas sekolah yang terkadang membuat pikirannya menjadi bercabang.
Selain itu, beberapa lomba memberikan waktu yang sedikit. Bahkan, beberapa persyaratan lomba yang diikutinya membuatnya harus memberikan waktu lebih.
Namun, ia bertekad untuk terus mencoba dan tidak menyerah. Hingga pada tahun 2021, kegigihan membuatnya berhasil masuk ke tahap nasional dan harus melewati tantangan di tahap final.
Perjuangannya pun membuahkan hasil yang sangat baik. Karya yang dihasilkan luar biasa indah dan bermakna. Inti lukisan yang dihasilkan adalah "Bangkit dari Kelumpuhan, Tunjukkan Pada Dunia Siapa Kita".
Lukisan tersebut juga yang kemudian dikirim ke ajang International High Schools Arts Festival di Tokyo, Jepang. Ajang ini diikuti oleh 13 negara untuk kategori poster dan lukisan. Karya poster Saffana ini berhasil memperoleh medali emas.
"Dari FLS2N dan Juara Internasional ini hasil dari berbagai lomba yang saya ikuti, juga hasil dari berbagai latihan. Jadi itu adalah kecil-kecil persenan yang membuat saya menjadi sekian persen," paparnya.
"Jangan meremehkan hal-hal kecil yang kita senangi, tapi menurut orang itu nggak bisa dan tidak berarti. Pasti kecil-kecil persenan itu ada potensial untuk menjadi 100% dan jika kita senang melakukannya, lakukan saja," tegas Saffa.
Peran Orang Tua
Saffa juga mengungkapkan bahwa prestasi yang diraihnya tidak luput dari dukungan orang tuanya. Namun ibunya yang merupakan Ibu Rumah Tangga dan berjualan jahe kecil-kecilan, serta ayahnya yang merupakan honorer PT. Adi Karya tidak pernah memaksa Saffa.
Mereka hanya mengarahkan dan memberikan pendapat. Saffa juga menyampaikan bahwa orang tuanya selalu memberikan pertimbangan atas langkah yang akan diambilnya.
Dengan segala prestasi yang sudah pernah diraih, ke depannya, Saffa ingin menjadi pebisnis di bidang seni.
Mahasiswi yang suka menggambar ini juga ingin merealisasikan tujuan mulianya untuk membuat pendidikan menjadi lebih berwarna. Ia sangat ingin untuk menggabungkan pendidikan yang terkadang menjemukan dengan seni yang menyenangkan.
Terakhir, dia berpesan untuk peserta lomba kejuaraan dan sebagainya untuk giat berlatih. Meski belum berhasil, namun tetap memberikan hal yang terbaik.
"Kadang (usaha) memang nggak gol, tapi tetap saja lakukan 100% hal terbaik kamu di peluang selanjutnya. Jangan ikut lomba itu hanya ikut-ikut saja, padahal jika telah berusaha sebaik mungkin, pasti akan berhasil," tutur mahasiswa ITB yang akan menjalani kuliah tahun 2022/2023 tersebut.
(faz/nwy)