"Saya bertahan mengajar di sini karena ya saya berpikir memang awalnya harus susah-susah dulu harus begini dulu baru nanti suatu saat bisa ke atas atau tetap begini pun ya saya akan tetap terus mengajar," ujar Jennifer.
Di mata Jennifer, pendidikan menjadi hal yang sangat penting untuk dibagikan. Jennifer pun mengatakan meskipun dalam kondisi yang susah maupun senang, ia akan tetap membagi ilmu kepada anak-anak yang ada di pedalaman.
"Daripada lulus kuliah tidak mengajar lebih baik ya saya tetap mengajar walaupun tidak bayar. Anak-anak di sini ya kadang ada juga yang nakal, ada yang sibuk di belakang, tapi ya kita ikuti saja kalau sudah berlebihan kita tegur. Semoga ilmu siswa-siswi ini meningkat, semoga bisa menerima semua yang disampaikan guru dan terus bisa meningkat serta giat belajar apapun kondisinya," ucap Jennifer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, menurut Founder dan Ketua Yayasan Sahabat Anak Dawan Serlinda Marut, anak-anak di SD tersebut memang punya cita-cita, apalagi pendidikan yang diberikan sudah tanpa biaya alias gratis. Meski begitu, mereka masih membutuhkan dorongan seperti bantuan komputer atau laptop.
"Bukan karena tidak mampu beli, tapi karena di sini belum ada listrik. Itulah alasan kenapa anak-anak di sini belum bisa bersaing dengan anak-anak di kota karena faktor pendukungnya tidak ada. Apalagi pemerintah lagi mencanangkan digital," imbuh Serli.
Walaupun begitu, Serli terus mencari donatur dalam membantu pendidikan bagi anak-anak yang ada di pedalaman NTT ini. Bantuan itu pun datang dari BRI yang kerap membantu organisasi non-profit ini.
"Dalam hal ini, pihak Bank BRI kami sering dibantu. Ada yang dapat beasiswa, atau kegiatan dalam rangka ulang tahun BRI. Dan bukan hanya di sini, jadi sudah sering kami dikunjungi oleh pihak BRI. Dan saya bersyukur sekali bisa jadi salah satu mitra di BRI," kata Sherli.
Di sisi lain, Pemimpin Cabang BRI Kefamenanu Abid Rahman Martono mengatakan bantuan-bantuan tersebut merupakan wujud kepedulian BRI untuk pendidikan anak-anak yang ada di perbatasan.
"Harapannya agar pendidikan di daerah perbatasan bisa lebih maju lagi, walaupun sumbangsih yang kami berikan tidak besar. Tapi mudah-mudahan ini, memberikan motivasi bagi anak-anak di perbatasan untuk menuntut ilmu semakin tinggi," tutur Abid.
Sebagai informasi, detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
Simak Video "Kisah di Balik Resort Satu-satunya di Kota Kecil Wini"
[Gambas:Video 20detik]
(fhs/ega)