Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau populer disebut Brigadir J resmi menyandang gelar sebagai sarjana hukum usai berhasil menyelesaikan kuliahnya di UPBJJ-UT (Unit Program Belajar Jarak Jauh-Universitas Terbuka) Jambi. Namun prosesi wisudanya yang digelar di UT Pamulang, Tangerang Selatan diwakili oleh sang ayah, Samuel Hutabarat.
Terlepas dari kasus yang menderanya, Brigadir J dikenal sebagai mahasiswa yang pintar. Hal ini diungkapkan Irma Hutabarat sebagai kerabat.
"Iya jadi kita hadir untuk menghadiri wisudanya Yosua, menemani keluarga Pak Samuel Hutabarat yang sudah datang dari Jambi," kata Irma seperti dikutip dari Detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan Kuliah Brigadir J
Menyelesaikan kuliah dalam 7 tahun
Brigadir J terdaftar sebagai mahasiswa UPBJJ-UT Jambi pada 2015, ia memilih Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP). Proses kuliah yang dijalani Brigadir J tentu tidaklah mudah karena ia sambil bertugas menjadi anggota kepolisian.
Kuliahnya di jurusan hukum ini ditempuh dalam waktu kurang lebih 7 tahun. Hal ini diungkapkan Irma saat menghadiri momen wisuda Brigadir J yang diwakili oleh sang ayah.
Terkait lamanya waktu kuliah Brigadir J, Irma menjelaskan hal ini lantaran Brigadir J kerap menjalankan tugas. "Kuliah dari 2015, 7 tahun ya lama karena memang sering di BKO ke Papua dia, lalu juga ke luar, satu lagi pernah ke Kalimantan," ujarnya.
Di keluarga Brigadir J, bukan hanya ia yang melanjutkan kuliah di UT tetapi seluruh saudara kandungnya. Empat bersaudara ini semuanya melanjutkan kuliah di UT.
"Yuni dulu baru Yosua, baru Devi lalu yang bungsu adalah Reza yang di kepolisian. Jadi mereka berempat itu sama-sama kuliah di UT," jelas Irma.
Meraih IPK 3,28
Brigadir J sudah berhasil menyelesaikan skripsinya sehingga ia berhak mengikuti prosesi wisuda. Disebutkan pula bahwa Brigadir J meraih IPK 3,28.
Menjadi sarjana merupakan salah satu cita-cita Brigadir J. Ia sudah berhasil meraihnya meskipun raganya tak bisa lagi hadir.
"Yosua itu anak pandai dia selesai dengan IPK-nya 3,28, pinter kan ya. Jadi memang dari awal cita-citanya supaya bisa sarjana dan hari ini lah kita melihat tercapai cita-citanya walaupun orangnya sudah tidak ada," kata Irma.
Ijazah Brigadir J diserahkan langsung oleh Rektor UT Prof Ojat Darojat kepada Samuel. Tak kuat menahan haru, air mata Samuel pun tumpah saat menerima ijazah milik sang putra.
Sudah berencana melanjutkan S2
Sebelum tewas, Brigadir J sudah memiliki rencana untuk melanjutkan kuliah S2. Irma menyebut keinginan lanjut kuliah S2 ini karena berdasarkan IPK yang diraihnya sehingga Brigadir J dianjurkan untuk S2.
"Orang yang tekun dan pandai. IPK-nya itu 3,28 artinya dia di atas rata-rata yang kemudian dianjurkan untuk ngambil S2, dan memang pengen ngambil S2," beber Irma.
Lebih lanjut, Irma juga mengatakan bahwa Brigadir J dikenal sebagai anak yang pandai dan penurut sejak masih kecil. Ia juga dikenal sebagai sosok yang baik.
Momen wisuda Brigadir J di UT Pamulang hanya dihadiri oleh sang ayah. Ibunda Brigadir J belum dapat hadir karena kondisinya yang belum memungkinkan.
Keinginan menikah usai wisuda
Sederet rencana masa depan memang sudah disusun Brigadir J. Selain melanjutkan kuliah S2, Brigadir J juga sudah berencana menikah. Namun takdir berkata lain.
"Jadi memang wisuda ini sebagai patokan, nanti saya (Brigadir J) akan menikah kalau sudah wisuda dan jadi perwira. Jadi cuman itu sebenarnya cita-citanya, makanya ibunya tidak bisa datang, ibu Rosti Simanjuntak karena memang masih belum kuat badannya," kata Irma.
Sayangnya, peristiwa penembakan yang menewaskan Brigadir J pada 8 Juli silam menyebabkan momen itu tidak dapat terwujud.
(dvs/rah)