Irwan Bajang Dirikan Indie Book Corner untuk Bantu Penulis Indonesia

#77PortraitAnakBangsa

Irwan Bajang Dirikan Indie Book Corner untuk Bantu Penulis Indonesia

Hanifa Widyas - detikEdu
Minggu, 14 Agu 2022 20:00 WIB
Irwan Bajang
Foto: Shot on OPPO Reno8 Pro 5G. Foto: Dok OPPO
Jakarta - Banyak masyarakat yang memiliki hobi menulis, bahkan sampai mempublikasikannya di ranah sosial supaya bisa dinikmati banyak pihak. Saat ini, platform online yang berfungsi sebagai wadah para penulis menyebarluaskan tulisannya sudah cukup banyak.

Namun, tidak semua pembaca menikmati pengalaman membaca cerita secara daring melalui layar gadget atau yang dikenal dengan e-book. Selain membuat mata kering akibat terlalu lama menatap layar, masih ada penikmat bacaan yang lebih memilih membaca melalui buku fisik.

Sayangnya, masih banyak penulis Indonesia yang kesulitan saat hendak menerbitkan bukunya. Hal inilah yang membuat sosok Irwan Bajang prihatin. Hal ini dialami sendiri oleh dirinya saat ia masih menjadi penulis pemula. Ia mengaku kesulitan memilih genre penerbit dan karya yang ia kirim tidak pernah mendapat balasan dari penerbit.

Melalui keprihatinannya, pria kelahiran 22 Februari 1987, Lombok Timur ini mendirikan penerbitan indie bernama Indie Book Corner. Tidak hanya penerbitan, Indie Book Corner juga melayani percetakan dan toko buku mandiri yang melayani jasa konsultan, yakni Toko Budi (Buku Indie).

Pria yang akrab disapa Bajang ini menyebutkan kurangnya minat baca warga Indonesia adalah sebuah stigma. Sebaliknya, banyak warga yang tidak membaca sebab kurangnya akses dan wadah untuk mencari bahan bacaan.

Melalui IBC, Bajang menyasar penulis-penulis pemula atau muda yang karyanya tidak dilirik penerbit mainstream. Baginya, salah satu solusi efektif dan terpercaya di dunia literasi adalah sinergi antarpenulis dan penerbit dapat dilakukan melalui wadah yang dicetuskan oleh dirinya.

Tidak hanya melalui tulisan, Bajang mengungkapkan literasi juga dapat bermakna melalui visual atau yang ia sebut sebagai literasi modern. Ia memberi contoh buku-buku yang diadaptasi menjadi film, seperti Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Adaptasi ini, lanjutnya, dapat menarik para generasi millennial untuk mengetahui karya para sastrawan Indonesia.

Dengan kegigihannya, usaha Bajang mendirikan IBC mendapat apresiasi SATU Indonesia Awards tahun 2014 kategori pendidikan dari Astra. Tidak hanya itu, ia juga sempat berkolaborasi dengan MocoSik Festival 2019 di Yogyakarta.

(ads/ads)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia