Lulusan FK UI dan S2 di Inggris, Dokter Jason Pilih Berkarier di TNI AD

ADVERTISEMENT

Lulusan FK UI dan S2 di Inggris, Dokter Jason Pilih Berkarier di TNI AD

Rahma Harbani - detikEdu
Minggu, 31 Jul 2022 15:00 WIB
Dokter Jason
Dokter Jason (kanan), lulusan FK UI dan Master of Research di Newcastle University yang pilih berkarier di TNI AD. (Screenshot YouTube TNI AD)
Jakarta -

Letnan dua (Letda) Ckm Jason Antoni Wibowo memilih berkarier menjadi bagian dari TNI AD dengan latar belakang pendidikannya yang gemilang. Keputusan itu diambilnya usai Jason menamatkan studi di Universitas Indonesia (UI) dan Newcastle University, Inggris.

Tidak tanggung-tanggung, Jason meraih gelar dokter umum di Fakultas Kedokteran (FK) UI Internasional dengan program double degree. Kemudian, lelaki kelahiran 1993 ini melanjutkan studi lanjut dengan gelar Master of Research di Newcastle University.

"Di sana (Newcastle University), saya mengambil mayor stem cell. Kegunaannya adalah aplikasi stem cell pada berbagai bidang prinsip ilmu spesialisasi kedokteran yang mungkin bisa diterapkan di Indonesia juga," cerita Jason dalam tayangan Buletin TNI AD kanal resmi TNI AD, Minggu (31/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbekal gelar dan pendidikan tersebut, Jason tidak memilih untuk berkarier di rumah sakit-rumah sakit besar pada umumnya. Sebaliknya, Jason justru memantapkan diri untuk mengabdi di TNI AD.

Bermula dari Baksos

Awal mula keputusan Jason untuk mengabdi di TNI AD yakni saat dirinya mengikuti internship pendidikan kedokteran di Nusa Tenggara Timur (NTT). Tepatnya, saat Jason mengikuti rangkaian kegiatan bakti sosial (baksos) bersama TNI AD Yonif 715/Motuliato.

ADVERTISEMENT

Saat itu, Jason turun sebagai tenaga kesehatan dalam kegiatan operasi katarak gratis di Wini. Sementara pihak TNI AD bertugas mengamankan wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste tersebut.

"Saya lihat TNI AD memiliki korps kesehatan yang besar. Mereka menaungi dokter-dokter dan tenaga kesehatan (nakes) yang lain untuk bisa berkembang," ceritanya.

Menurutnya, angkatan darat juga memiliki rumah sakit yang tersebar luas dari seluruh wilayah Indonesia. Hal itulah yang kemudian memantapkan lelaki keturunan Jawa dan Jakarta-Tionghoa ini untuk bergabung di ranah militer.

"Di situ saya tertarik. Saya yang waktu itu masih dokter sipil bila bergabung ke TNI AD, saya bisa memperluas pengabdian saya sebagai profesi dokter dan dapat menjangkau masyarakat Indonesia lebih luas lagi," jelas Jason.

Ketertarikan Jason menguat usai dirinya melakukan konsultasi dengan dokter-dokter yang ditemuinya di kegiatan baksos tersebut. "Kami juga bertukar pengalaman, dari sana saya juga mulai tertarik," tutur dia.

Cerita Pendidikan di TNI AD

Berdasarkan penuturan Jason, perjalanan kariernya di bidang kedokteran dimulai usai lulus FK UI di tahun 2017. Kemudian, Jason pun ditugaskan untuk mengikuti internship selama satu tahun dengan penempatan di RSUD SK Lerik, Kupang, NTT.

Usai kegiatan internship yang membawanya pada ketertarikan TNI AD, Jason pun mulai mengikuti pendidikan PA PK TNI AD atau perwira prajurit karier khusus tenaga kesehatan. Jason menempuh pendidikan di Lembah Tidar, Magelang selama 7 bulan.

Pendidikan di TNI AD pun, kata Jason, dilanjutkan dengan pendidikan cabang kesehatan di Pusdikkes (Pusat Pendidikan Kesehatan) selama 5 bulan. Di sana, Jason mengatakan banyak mempelajari kesehatan di ranah militer hingga struktur organisasi militer.

"Mempelajari perlakuan kesehatan, batalyon kesehatan, peran-peran dokter militer yang bertugas di batalyon maupun di rumah sakit. Baik rumah sakit tingkat 4 hingga tingkat tertinggi di jajaran TNI AD," ungkapnya.

Jason menempuh pendidikan kala pandemi COVID-19 tengah gencar-gencarnya menghantui Indonesia. Untuk itu, Jason yang saat itu masih seorang perwira remaja dan belum menyelesaikan masa pendidikan, ditugaskan menjadi bagian Satgas COVID-19.

"Di RSPAD Gatot Subroto ditempatkan di ICU sebagai satgas COVID-19 oleh Bapak Kasad. Setelah apel malam, kami ditugaskan agar besok langsung berangkat di rumah sakit satgas masing-masing," cerita Jason.

Di balik itu semua, Jason menyadari tentang suka duka yang akan dihadapinya dalam menjalani keputusan kariernya tersebut. Meski demikian, hal itu dianggap Jason sebagai bagian dari perjalanan kariernya.

"Jadi kalau kita sudah bertekad kita sudah berkomitmen, apapun yang kita hadapi, pasti kita bisa lewati. Itu yang selalu saya pegang (sebagai) prinsip hidup," tandasnya.




(rah/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads