Blak-blakan William Lulusan ITB Termuda & Tercepat di Prodi Tersulit dengan IPK 4

ADVERTISEMENT

Wawancara Khusus

Blak-blakan William Lulusan ITB Termuda & Tercepat di Prodi Tersulit dengan IPK 4

Novia Aisyah - detikEdu
Jumat, 29 Jul 2022 09:00 WIB
William Damario Lukito lulusan termuda, tercepat, ITB IPK 4,0
William Damario Lukito lulusan termuda dan tercepat ITB dengan IPK 4,0 bersama Dekan STEI ITB Dr. Tutun Juhana, S.T., M.T. Foto: Pribadi William Damario Lukito

Kok bisa lulus S2 kurang dari 1 tahun?

Kurikulum setengah tahun itu saya selesaikan ketika saya semester akhir, jadi semester 7 dan 8 ketika saya S1. Jadi, hutang saya satu tahun saja.

Sedangkan kita tahu kalau di universitas satu semester sekitar 4 bulan saja, berarti kalau misalnya saya kuliah di bulan Agustus lalu sidang di bulan Juni maka kuliahnya kurang dari satu tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berarti William satu-satunya lulusan S2 STEI yang IPK-nya genap 4,00?

Betul, saya satu-satunya mahasiswa yang IPK 4,00, yang lainnya dari fakultas lain. Ketika acara wisuda khusus STEI ITB, saat Pak Dekan memanggil yang IPK 4,00 hanya saya seorang diri.

Apa tipsnya bisa mendapatkan IPK 4,00?

Pertama kita harus senang terhadap apa yang kita pelajari. Kita (juga) harus tahu motivasinya belajar suatu hal. Ketika sudah tahu dan matang, maka otomatis ketika mempelajari maka akan termotivasi dengan sendirinya.

ADVERTISEMENT

Jika memang tidak paham tentang materinya, metode saya adalah mendengarkan di kelas setidaknya lebih dari 50 persen materi harus masuk otak saya. Saya betul-betul memperhatikan sambil memegang kertas dan alat tulis untuk mencatat hal-hal yang sekiranya miss saat di kelas.

Ketika pulang, saya tinggal me-refer hal-hal yang saya belum mengerti tadi. Metode seperti itu saya rasa sangat membantu ketika nanti dihadapkan dengan kuis, UTS, UAS. KIta tidak perlu melakukan metode sistem kebut semalam.

Dan yang terpenting adalah teman belajar. Kunci saya waktu S1 itu teman belajar.

Teman diskusi itu sangat penting. Ketika kita tidak mengerti suatu hal, itu ada baiknya diskusi.

William Damario Lukito, lulusan terbaik termuda tercepat ITBWilliam Damario Lukito, lulusan terbaik termuda tercepat ITB Foto: ITB

Seberapa besar pengaruh ayah dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi untuk masuk ITB?

Ayah saya lulusan S2 dari ITB. Saya dari kecil, mungkin dari TK itu sering sekali sama ayah saya diajak keliling-keliling di daerah kampus ITB.

Itu membuat saya tertanam bahwa saya harus kuliah di ITB karena salah satu kampus yang baik kualitasnya, baik dari sisi akademis atau keluarannya (lulusannya) itu bagus-bagus.

Saya sudah ditanamkan hal-hal seperti itu oleh ayah saya, sehingga hal itu menguatkan sekali motivasi saya ketika memilih jurusan, memulai kuliah.

Bagaimana bentuk dukungan dari orang tua?

Peran orang tua yang jadi bekal saya itu mungkin pendidikan dari SD sampai SMA. Saya merasakan bahwa orang tua saya banyak mengajarkan nilai-nilai yang membuat saya menjadi pribadi saya lebih baik lagi, mulai dari manajemen waktu, manajemen belajar.

Terutama ketika SMP dilatih, misalnya ada permasalahan itu diajak diskusi kira-kira tidak pahamnya di mana. Coba kita solve bersama.


(nah/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads