BRIN Batalkan Renovasi Rp 6,1 M, Dewan Pengarah: Kami Cuma Butuh Kantor

ADVERTISEMENT

BRIN Batalkan Renovasi Rp 6,1 M, Dewan Pengarah: Kami Cuma Butuh Kantor

Nikita Rosa - detikEdu
Selasa, 19 Jul 2022 20:00 WIB
Anggota Dewan Pengarah BRIN Marsudi Wahyu Kisworo
Anggota Dewan Pengarah BRIN Marsudi Wahyu Kisworo Foto: Nikita Rosa
Jakarta -

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akhirnya membatalkan rencana renovasi ruang kerja dewan pengarah. Menurut BRIN renovasi senilai Rp 6,1 miliar tersebut tidak ada dalam rencana.

"Renovasi kami batalkan," ungkap Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko dalam keterangan resminya. "Sejak awal ruangan tersebut tidak ada rencana mengubah ruangan Ketua Dewan Pengarah BRIN. Kebutuhan renovasi hanya untuk wakil, sekretaris, dan anggota dewan pengarah."

Ruangan yang dimaksud adalah ruangan yang berada di lantai 2 Gedung BRIN atau Gedung BJ Habibie, Jalan M.H. Thamrin No.8, Jakarta Pusat. Lantai tersebut memang dikhususkan sebagai tempat kerja Ketua Dewan Pengarah dan jajarannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum berubah menjadi BRIN, lantai 2 Gedung BJ Habibie ini merupakan ruang kerja Ketua BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi), Hammam Riza.

"Jadi kita menyesuaikan fungsi ya. Yang ditekankan itu pada optimalisasi fungsi," ujar Koordinator Komunikasi Publik BKPUK BRIN Dyah Rachmawati Sugiyanto selaku pada detikEdu di Jakarta, Selasa (19/7/2022).

ADVERTISEMENT

Dyah menjelaskan perlu peninjauan ulang terkait kebutuhan ruangan. Kini lantai kerja Dewan Pengarah hanya menampung ruang kerja sekretariat dan ketua dewan dengan total kapasitas empat orang.

Sementara struktur Dewan Pengarah BRIN yang baru berjumlah 9 orang ditambah dengan ketua menjadi 10 orang.

"Untuk ruang rapatnya juga (perlu) ditambah. Sekretariatnya kan (punya) staf. Kalau kayak begini, desainnya kan enggak cukup ya," tutur Dyah.

"Harus diukur lagi, sih. Ya dengan seperti ini penataannya mungkin enggak kalau buat ruang kerja sekian banyak orang," sambungnya.

Bagaimana Tanggapan Anggota Dewan Pengarah?

"Kita ini enggak punya kantor sebenarnya," canda anggota Dewan Pengarah BRIN Marsudi Wahyu Kisworo saat ditanya detikEdu tentang ruang kerja.

Ia menjelaskan, ide perombakan datang dari Ketua BRIN, Laksana Tri Handoko. Usulan ini muncul sebab struktur Anggota Dewan Pengarah yang baru pada Oktober lalu berubah menjadi 9 orang.

Sementara lantai kerja dewan pengarah yang berada di lantai 2 hanya menampung ruang kerja Ketua dan Sekretariat Dewan Pengarah. "(Anggota dewan pengarah) pada enggak punya ruangan. jadi biasanya kalau rapat di lounge lantai 2," jelas Marsudi.

Guru besar bidang IT itu bertutur, anggota dewan pengarah lebih berfokus pada riset. Kini para anggota dewan sedang mempersiapkan master plan riset untuk tahun 2025.

"Soal ruangan itu kita serahkan kepada pelaksana. Mau dikasih ruang kecil mau gede, enggak masalah," ujarnya.

Komisaris Telkom itu melanjutkan, ia mengutamakan adanya ruang rapat. Ruang ini disebut penting karena dapat digunakan untuk rapat pleno maupun diskusi dengan pakar.

"Ruang rapat harus kita utamakan. Karena ruang rapatnya baru ada satu yang gede itu. Nanti ada ruang rapat besar untuk pleno dan ada ruang rapat kecil-kecil. Karena kita kan nanti sering undang pakar untuk diskusi. Jadi kita punya ruang rapat kecil-kecil buat 5 orang sampai 10 orang," tutur Marsudi.

Saat ditanya tentang kebutuhan ruang kerja, Marsudi menjelaskan ia tidak mempermasalahkan. Terpenting adalah ruang bisa digunakan untuk bekerja dan menerima tamu

"Sebenarnya kami dari dewan pengarah cuma butuh kantor. Mau bagaimana bentuknya mau di sini apa di mana enggak penting gitu ya. Yang penting meja sama kursi untuk duduk," katanya.




(pal/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads