Salah satu siswi asal Sulawesi Selatan yang tinggal di luar negeri berhasil meraih prestasi membanggakan dengan menerima beasiswa di kampus top Kanada, University of British Columbia. Siswi tersebut adalah Riska.
Riska sejak lahir tinggal di Malaysia karena orangtuanya bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau pahlawan devisa di Malaysia.
Ayah Riska bekerja sebagai buruh bangunan. Ibunya adalah ibu rumah tangga yang sebelumnya juga pernah bekerja di Malaysia sebagai teller.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekolah Indonesia di Luar Negeri
Riska mengenyam pendidikan di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK). Ia mengaku sangat bersyukur karena bisa mengenyam pendidikan di SIKK karena merupakan salah satu dari 11 sekolah Indonesia Luar Negeri yang ada di seluruh dunia.
Sekolah ini umumnya diperuntukkan untuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang orang tuanya bekerja sebagai pahlawan devisa.
Dikutip dari laman Pusat Prestasi Nasional (Pusprenas) Kemendikbud RI, para pelajar SIKK sangat didorong untuk mengembangkan diri dari sisi akademis dan non akademis. Hal ini juga didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai serta komitmen penuh dari tenaga pendidik.
Namun, SIKK tidak bisa menampung ribuan orang karena karena merupakan satu-satunya sekolah induk di Malaysia yang memfasilitasi mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA/SMK. Seleksi masuk yang ketat harus dilalui dengan ribuan pendaftar lainnya.
"Minimnya ketersediaan sekolah dan sarana pendidikan untuk para anak PMI yang tidak bisa masuk ke SIKK, membuat mereka dituntut bekerja dan membantu orang tua demi memenuhi kebutuhan keluarga," ujar Riska, dikutip dari laman Pusprenas.
Riska juga memberitahu bahwa ia memiliki beberapa teman yang terpaksa putus sekolah akibat tidak lolos di sekolahnya.
Namun, saat ini terdapat sistem baru lewat kehadiran inovasi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). PJJ memungkinkan lebih banyak anak bisa diterima dan merasakan pendidikan di SIKK.
Siswi Berprestasi
Meski tinggal dan sekolah di luar negeri, Riska memiliki berbagai prestasi yang diperoleh baik di Malaysia maupun di Indonesia.
Prestasi yang raih Riska antara lain:
- Finalis Story Telling Tingkat SMP Kompetisi Sains, Seni, dan olahraga (KS20) Sekolah Indonesia Luar Negeri Se-Malaysia
- Kompetisi Cerdas Cermat PPKN yang diselenggarakan oleh beberapa Universitas di Indonesia
- Finalis Event "Quote" Nulis Rasa Batch 3 yang diselenggarakan oleh Naskah Rasa
- Finalis dalam Kompetisi Sains Nasional (KSN) bidang Geografi yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).
Sempat Gagal di Gelombang Pertama
Riska dipilih menjadi awardee Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dengan melanjutkan pendidikan S1 ke University of British Columbia di Kanada.
Namun sebelum itu, ia sempat gagal dalam penerimaan beasiswa di gelombang pertama. Di gelombang pertama, ia memperoleh Letter of Acceptance (LoA) dari University of Michigan di United States, namun belum berkesempatan untuk memperoleh beasiswa.
Pada pendaftaran gelombang kedua, Riska berusaha memaksimalkan kesempatannya dalam membuat esai, menyiapkan sertifikat bahasa Inggris, dan dokumen lain dengan waktu yang cukup singkat.
"Tantangan terbesar untuk memperoleh beasiswa ini adalah dari sisi manajemen waktu," ucapnya.
Namun, Riska menuturkan bahwa tantangan tersebut dapat dilaluinya berkat dukungan orang tua, kepala sekolah, dan guru yang terus mendorongnya untuk terus maju dalam memperoleh beasiswa ini.
Kepada para pejuang beasiswa, Riska juga mengingatkan untuk tidak pesimis dan jangan takut akan kegagalan.
"Untuk sobat prestasi, sedikit pesan saja, jangan pesimis, karena setiap mimpi yang dijalankan dengan usaha bisa jadi kenyataan. Untuk gagal yang sudah terlanjur terjadi, ikhlaskan saja untuk tetap semangat dan sabar, karena terkadang kita harus patah sebelum bersinar," tutur calon mahasiswa University of British Columbia itu.
(faz/twu)