Rahasimamonjy Lovanavalona Allison Candy lulus sebagai Sarjana Terbaik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Wisuda ke-124 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (FISIP UIN) Jakarta dengan predikat Cum Laude dan IPK 3.65.
Sebagai informasi, UIN Jakarta sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) mewajibkan mahasiswanya mengambil sejumlah mata kuliah terkait Islam dan Bahasa Arab. Bagaimana kisah wisudawan terbaik UIN Jakarta ini berhasil merampungkan studi sebagai mahasiswa Kristen di PTKIN ini?
Candy menuturkan, ia semula mengetahui UIN Jakarta dari temannya saat mengikuti program beasiswa non degree Darmasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Dengan Program Darmasiswa, Candy yang saat itu tercatat sebagai mahasiswa di Madagaskar, negara asalnya, berangkat ke Universitas Negeri Jakarta untuk mengenal budaya dan bahasa Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, Darmasiswa adalah program beasiswa bagi mahasiswa asing asal negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia untuk belajar bahasa Indonesia, seni, dan budaya di 54 universitas di Indonesia. Program ini didirikan pada 1974 sebagai bagian dari inisiatif ASEAN.
Candy kemudian mendapati UIN Jakarta menyediakan prodi incarannya, Hubungan Internasional, di jenjang S1. Ia menuturkan, saat itu belum mengenal Universitas Indonesia dan universitas lainnya yang notabene juga menyediakan program S1 Hubungan Internasional.
"Saya mau masuk HI, tetapi di negara saya, HI itu ada di S2, setelah S1 Hukum. Kuliahnya jadi lama. Akhirnya di Madagaskar, saya ambil Sosiologi. Jadi saya daftar HI di UIN Jakarta itu 2017, langsung setelah di UNJ itu. Sempat balik juga (ke Madagaskar)," kata Candy pada detikEdu, Rabu (8/6/2022).
Sepulangnya ke Madagaskar, kedua orang tuanya rupanya setuju dan mendukungnya untuk pindah studi ke HI UIN Jakarta. Candy menuturkan, memantapkan diri pindah prodi di negeri orang kendati harus gap year punya arti penting baginya.
"Di HI itu belajar diplomasi salah satunya. Saya ingin memperkenalkan dan mengeksplosi budaya bangsa saya ke orang yang lebih banyak, dan itu bisa disampaikan lewat diplomasi budaya," kata Candy.
Mendaftar ke UIN Jakarta
Candy menempuh jalur mandiri UIN Jakarta secara online pada 2017 lewat seleksi administrasi dan motivation letter. Ia dinyatakan diterima dengan program Beasiswa Rektor. Dengan beasiswa, perempuan kelahiran Betafo, 5 Mei 1998 ini gratis biaya kuliah dan asrama hingga lulus, biaya hidup ditanggung sendiri.
Namun, ia diinformasikan baru bisa masuk perkuliahan mulai 2018. Di samping itu, ia harus datang lebih dini untuk mengikuti kelas Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Untungnya, karena sudah mengikuti program BIPA 1 dan 2 semasa mengikuti Darmasiswa sehingga bisa mengikuti kursus BIPA 3, 4, dan 5 di Pusat Bahasa UIN Jakarta sambil berkuliah di semester 1-3.
Kuliah Studi Islam hingga Materi Berbahasa Prancis
Sebagai informasi, mahasiswa yang kuliah di UIN Jakarta wajib menyelesaikan sejumlah mata kuliah terkait Islam dan bahasa Arab. Candy pun tidak terkecuali.
"Bahasa Arab itu sulit karena bahasa nasional di negara saya itu bahasa Prancis. Baru sekali belajar bahasa ini di UIN Jakarta. Teman-teman mahasiswa internasional, teman-teman dari sini (Indonesia), semua kesulitan bersama, hahahahaha," ujarnya tertawa.
Candy menuturkan, di semester satu, ia wajib belajar mata kuliah Studi Islam dan Qiraat. Khusus qiraat yang notabene berisi praktik ibadah muslim, ia mendapat tugas pengganti berupa tugas tertulis. Selebihnya, sambung Candy, ia tetap menjalani mata kuliah lainnya terkait Islam hingga tahun-tahun akhir perkuliahan, di samping mata kuliah terkait HI dan tugasnya yang berupa review jurnal, review buku, presentasi, dan oral test.
Memasuki pandemi pada Maret 2020, ia mengaku kuliahnya secara tatap muka tidak maksimal. Terlebih sebagai penutur bahasa Prancis , Candy harus belajar bahasa Indonesia sebagai bahasa akademiknya di perkuliahan. Kendati demikian, ia tetap berusaha fokus menyelesaikan studi hingga diganjar predikat Cum Laude dengan IPK 3.65.
"Ada kerja kelompok yang ketemuan, tetapi saya lebih sering belajar di kamar. Sebab saya tahu kapasitas (bahasa) saya. Saya mencari pelajaran, informasi tambahan dalam bahasa Prancis, tetapi juga bahasa Inggris karena lebih banyak ya untuk materi terkait HI,. Jadi saya belajar ekstra agar bisa mengejar," tutur Candu tentang kebiasaan belajarnya.
Di samping itu, ia juga berusaha tekun mengulang materi pelajaran yang disampaikan dosen agar dapat lebih dimengerti. Bagi Candy, kendati belajar sungguh-sungguh perlu usaha, tetapi ia senang menekuninya karena senang dengan pelajarannya.
Mengenakan Kain Kerudung dan Mudik ke Kampung Teman
Candy mendapati teman-teman muslimahnya di kampus rupanya wajib mengenakan pakaian muslimah dan memakai jilbab saat mulai kuliah offline pada 2018. Agar merasa seragam, ia pun ke kelas menggunakan kain kerudung yang menutupi sebagian kepala, baju lengan panjang, dan celana atau rok panjang.
"Kampus dan teman-teman tidak apa-apa (saya tidak berkerudung) karena saya Kristen, tetapi saya pengen merasa sama saja. Saya pakai kain tutupi rambut, kadang tidak terasa sudah copot, teman ingatkan, 'eh kainmu jatuh'," tuturnya tertawa.
Menurut Candy, ia tidak merasa dibedakan baik oleh teman maupun staf di fakultasnya. Candy menuturkan, sebelum pandemi ia dan teman-teman juga terkadang berburu buku ke Blok M dan main ke mall bersama.
"Ada satu teman dekat saya itu dulu, pas saya libur 2018 itu saya diajak ikut pulang kampung sama dia dan orang tuanya ke Jawa Tengah," kenang Candy.
Di asrama, Candy juga ikut berbuka bersama saat bulan Ramadan dengan teman-teman di asramanya. Sebelum ada asrama baru Rusunawa UIN Jakarta, ia tinggal di asrama bersama anak-anak Fakultas Kedokteran hingga Fakultas Sains dan Teknologi. Di Rusunawa, ada beberapa mahasiswa internasional muslimah yang ikut tinggal.
"Tiap hari saya berbuka bersama," kata Candy tertawa.
Nah, itu dia sepenggal cerita Candy, mahasiswa Kristen di kampus Islam yang menjadi Wisudawan Terbaik FISIP UIN Jakarta di wisuda ke-124. Tertarik kuliah HI juga seperti Candy?
(twu/pal)