Buya Syafii Maarif, Anak Panah Muhammadiyah yang Jadi Guru di Daerah Terpencil

ADVERTISEMENT

Buya Syafii Maarif, Anak Panah Muhammadiyah yang Jadi Guru di Daerah Terpencil

Anatasia Anjani - detikEdu
Sabtu, 28 Mei 2022 08:00 WIB
Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta menerima bantuan untuk pembanguna kampusnya. Donasi dari Sinar Mas Grup diterima oleh Buya Syafii Maarif.
Buya Syafii Maarif. Foto: Istimewa

Karier Akademis Buya Syafii Maarif

Mengutip dari detikNews, berikut rekam jejak karier akademis Buya Syafii:

1. Guru Bahasa Inggris dan Indonesia SMP di Baturetno, Surakarta (1959-1963)

2. Guru Bahasa Inggris dan Indonesia SMA Islam Surakarta (1963-1964)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

3. Dosen Sejarah dan Kebudayaan Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (1964-1969)

4. Dosen IKIP Yogyakarta (1967-1969)

ADVERTISEMENT

5. Asisten dosen paruh waktu Sejarah dan Kebudayaan Islam di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta (1969-1972)

6. Asisten dosen Sejarah Asia Tenggara IKIP Yogyakarta (1969-1972)

7. Dosen paruh waktu Sejarah Asia Barat Daya IKIP Yogyakarta (1973-1976)

8. Dosen senior Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1983-1990)

9. Profesor tamu di University of Lowa, AS (1986)

10. Dosen senior (paruh waktu) Sejarah dan Kebudayaan Islam IAIN Kalijaga, Yogyakarta (1984-1990)

11. Dosen senior (paruh waktu) di UII Yogyakarta (1984-1990)

12. Dosen senior (paruh waktu) Sejarah Ideologi Politik Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta (1987-1990)

13. Dosen Senior (Pensyarah kanan) di Universitas Kebangsaan Malaysia (1990-1994)

14. Dosen senior Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1992-1993)

15. Professor tamu di McGill University, Kanada (1992-1994)

16. Professor Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1996)

17. Wakil ketua PP Muhammadiyah (1995-1998)

18. Ketua PP Muhammadiyah (1998)

Buya Syafii pernah meraih beberapa gelar, di antaranya:

1. Gelar MA dalam ilmu sejarah di Ohio University, Athens, Amerika Serikat (1980)

2. Gelar PhD dalam bidang pemikiran Islam

3. Penghargaan Ramon Magsaysay dari pemerintah Filipina (2008).

Demikianlah perjalanan Buya Syafii. Sungguh menginspirasi ya detikers.



Simak Video "Video: Menag Sebut Lebaran Muhammadiyah & NU 2025 Berpotensi Sama"
[Gambas:Video 20detik]

(kri/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads