Kemendikbudristek Gaet Lulusan SMK Fesyen Berbagi Cerita Sukses di Muffest +

ADVERTISEMENT

Kemendikbudristek Gaet Lulusan SMK Fesyen Berbagi Cerita Sukses di Muffest +

Anisa Rizki - detikEdu
Sabtu, 23 Apr 2022 18:00 WIB
Kemendikbudristek Gaet Lulusan SMK Fesyen Berbagi Cerita Sukses di Muffest +
Meraih mimpi bersama SMK di Muffest +. (Foto Anisa Rizki/detikcom)
Jakarta -

Pada tahun ketujuh penyelenggaraan MUFFEST atau biasa dikenal dengan Muslim Fashion Festival oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC), Kemendikbudristek memberikan dukungan terhadap event tahunan ini. Dukungan Kemendikbudristek sendiri diantaranya dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM vokasi, khususnya pada bidang fesyen.

Pada acara MUFFEST+ yang dilaksanakan di Grand Ballroom The Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Jumat (22/04/2022), Kemendikbudristek mengadakan talkshow dengan tema "Meraih Mimpi Bersama SMK" dan sub tema "Be Entrepreneur, Siapa Takut."

Dalam talkshow yang diadakan di Mini Stage MUFFEST+ tersebut, Kemendikbudristek menghadirkan sebanyak dua narasumber. Ada Elis yang merupakan guru tata busana dari SMKN 3 Blitar dan Auliya Akhsan, Alumnus SMK yang sekarang menjadi owner bisnis fashion dengan nama Studio Ikaten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti yang diketahui, Kemendikbudristek berharap kemitraan yang dibangun antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia industri diharapkan berjalan secara mendalam, menyeluruh, dan berkelanjutan untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan sesuai tantangan kebutuhan SDM. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Kemitraaan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Direktur Mitras DUDI), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi), Kemendikbudristek, Saryadi, Rabu lalu (13/04/2022).

Seiringan dengan pernyataan Saryadi, pada talkshow yang dilaksanakan Jumat kemarin guru tata busana yang akrab disapa Ibu Elis itu mengatakan program pemerintah dengan cara mengawinkan industri dan sekolah sangat bermanfaat bagi siswa SMK. Terutama dengan adanya adanya kebijakan pelaksanaan magang bersama industri yang telah bekerjasama dengan durasi minimal satu semester, baginya tujuan program itu sudah tercapai.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut beliau menuturkan, implementasi kebijakan 'Link and Match 8+i' cukup menekan angka pengangguran, khususnya dari SMK yang kerap menerima stigma negatif terkait lulusannya yang sulit dapat pekerjaan. Menurutnya, persiapan siswa untuk terjun ke dunia kerja di SMK sudah sangat maksimal dengan kebijakan tersebut.

Selain itu, kebijakan lainnya tentang kunjungan guru atau dosen tamu yang dilakukan minimal 50 jam per semester juga sangat menguntungkan siswa SMK. Mereka disebut lebih banyak belajar dari yang memang ahli di bidangnya.

"Ketika siswa mempunyai skill pastinya itu untuk terjun ke dunia bisnis dan kerja itu bisa. Terutama bisnis ya. Mereka lulus dengan punya bekal sudah mengurangi beban pemerintah dan mengatasi angka pengangguran." tutur Elis pada acara talkshow Meraih Mimpi Bersama SMK.

Di sisi lain, Akhsan bercerita mengenai dirinya yang semasa SMK menggeluti bidang otomotif karena tuntutan orang tua namun justru sekarang dirinya berkecimpung di bidang fesyen. Menurutnya dengan bersekolah di SMK ia bisa menemukan passionnya sebagai fashion designer.

Akhsan sendiri berkecimpung di dunia fesyen sejak tahun 2015. Kini brand busananya sudah banyak dipakai oleh para musisi terkenal.

Saat ini bisnis fashion Akhsan digaet oleh Kemendikbudristek untuk menyediakan kesempatan magang bagi para lulusan vokasi. Ia bercerita bahwa cukup banyak anak lulusan SMK yang melakukan permagangan di kantornya, ia juga kerap diundang pada beberapa acara talkshow.

"Aku sendiri dari awal mindset belajar dimanapun menerima kritik dan saran. Terutama dari kak Ivan Gunawan dan mas Itang Yunasz yang dulu aku sempat kerja di kantor mereka. Aku menerima banyak bantuan dan motivasi dari mereka sih." papar Akhsan.




(lus/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads