Kisah Alumnus ITB Nurhayati Subakat, Pengusaha yang Tetap Peduli Pendidikan

ADVERTISEMENT

Kisah Alumnus ITB Nurhayati Subakat, Pengusaha yang Tetap Peduli Pendidikan

Kristina - detikEdu
Rabu, 09 Mar 2022 20:30 WIB
Nurhayati Subakat, sosok pendiri Paragon Innovation and Technology di balik beasiswa Paragon.
Nurhayati Subakat. Foto: Dok. Nurhayati Subakat

Berpegang Teguh pada 5 Karakter Utama

Rahasia di balik besarnya bisnis yang dirintis Nurhayati ternyata berpegang pada lima nilai yang menjadi kunci utama. Kelimanya adalah ketuhanan, kepedulian, kerendahan hati, ketangguhan, dan inovasi.

Kelima core values tersebut ditanamkan betul dalam tubuh PT Paragon. Nilai ketuhanan yang menitikberatkan pada keyakinan atas keberadaan Tuhan Yang Maha Esa mampu menciptakan optimisme dalam setiap langkah Paragon. Nurhayati yakin bahwa, "Setiap kesulitan insya Allah ada kemudahan." Inilah kata yang sering diucapkan ibundanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada aspek kepedulian, tertanam betul bahwa sebagai makhluk sosial, haruslah menjunjung tinggi nilai kebersamaan dan memupuk kepedulian terhadap sesama. Hal ini tak lain untuk kebermanfaatan bagi orang lain.

Meskipun telah menjadi market leader, kerendahan hati tetap diutamakan. "Kita jangan sombong. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan dan kita harus haus ilmu," begitu prinsip Nurhayati. Inilah yang juga ia tanamkan kepada anak, menantu, dan cucunya.

ADVERTISEMENT

Ketangguhan yang di dalamnya terdapat ketekunan dan daya juang tinggi menjadi karakter yang tidak kalah penting. Begitu juga dengan inovasi. Berkat nilai inilah, Paragon mampu berkembang dan melahirkan produk-produk baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Rektor ITB, Prof Reini Wirahadikusumah menilai, kelima karakter tersebut sangat relevan bagi generasi muda dalam melakukan pembangunan bangsa.

"Berdasarkan pengalaman hidup beliau, terdapat lima karakter utama yang sangat relevan untuk generasi muda dalam membangun bangsa yaitu Ketuhanan, Kepedulian, Kerendahan hati (humility), Ketangguhan (grit) dan Inovasi," tutur Reini, seperti dikutip dari buku Hidup Bermakna dengan 5 Karakter: Sebuah Biografi Ringkas Dr. (HC) Dra. Nurhayati Subakat, Apt oleh Yudhistira ANM Massardi.

Ciptakan Ekosistem Perusahaan Peduli Pendidikan

Perusahaan yang kini menginjak generasi ketiga ini tetap mengedepankan pentingnya pendidikan. Anggota Majelis Wali Amanat ITB ini dengan yakin mengatakan bahwa pendidikan adalah kunci untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Ini kemudian menjadi salah satu pilar Corporate Social Responsibility. Melalui pendidikan, nasib seseorang akan berubah, rantai kemiskinan pun dapat diputus, tentu ini akan mengubah nasib seluruh bangsa.

Paragon sendiri telah memberi beasiswa kepada lebih dari 600 putra-putri bangsa. Program magang, riset bersama kampus, wadah pengembangan mahasiswa, program Master Class, Generasi Relawan, hingga Jaringan Penggerak Pendidikan Semua Murid Semua Guru telah dilakukan oleh perusahaan.

"Visi kami bukan hanya sekedar mencari uang tapi juga bagaimana perusahaan ini bermanfaat untuk orang lain," ucap wanita yang masuk dalam 100 tokoh wanita paling berpengaruh dalam sepanjang sejarah Indonesia ini.

Anak kedua Nurhayati, Salman Subakat melihat ibunya adalah sosok yang tidak kenal lelah dan terus belajar. Aksi nyata lebih dikedepankan daripada banyak bicara. Begitu kata CEO Paragon Technology and Innovation ini.


(kri/lus)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads