Kuliah di luar negeri merupakan salah satu impian banyak pelajar Indonesia dalam mengenyam pendidikan. Terlebih jika bisa dilakukan tanpa biaya atau dengan beasiswa.
Seperti yang dialami Muhammad Ridwan Dzikrurrokhim misalnya. Dia berhasil kuliah di luar negeri dari S1 hingga S3 dengan beasiswa.
Ridwan merupakan alumni dari Seoul National University (SNU), University of Twente Netherlands dan saat ini menjadi mahasiswa Chalmers University of Technology Sweden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persiapan Kuliah ke Luar Negeri Sejak SMA
Untuk mencapai pendidikan tinggi di luar negeri, Ridwan bukanlah orang yang beruntung begitu saja. Tapi dia sudah mempersiapkan jauh hari bahkan sejak masih SMA.
"Sejak SMA udah pengen kuliah di luar negeri, nah aku persiapan dan punya TOEFL. Tapi, sudah mau expired TOEFL nya, sayang kan kalau ga dipake, akhirnya aku iseng-iseng daftar beasiswa ke Korea tahun 2014," ungkapnya seperti dikutip laman lembaga bimbingan kuliah di luar negeri, Kobi Education, Rabu (8/12/2021).
Meski sempat kuliah di UGM selama satu semester, Ridwan mengaku memanfaatkan TOEFL-nya yang sudah hampir expired dan mencoba daftar beasiswa Korean Government Scholarship Program (KGSP) ke Korea.
Sempat Jadi Cadangan
Setelah mendaftar, perjalanan Ridwan dalam mendapatkan beasiswa tidaklah mulus. Dia tidak langsung lolos melainkan hanya masuk ke kuota cadangan.
"Sempet jadi cadangan, KGSP ada kuota per negara. Tapi ternyata aku dapat kuota extra, kalau total dari seluruh negara bisa berangkat gitu. Akhirnya aku dapet," ujarnya.
Dengan kuota cadangan, artinya dia harus menunggu ada kandidat yang mengundurkan diri, barulah dia bisa menjadi awardee beasiswa.
Alih-alih menunggu lama, akhirnya Ridwan justru mendapatkan kuota extra, dari penerima negara lain yang mengundurkan diri.
Kuliah Double Major di SNU
Setelah diterima kuliah di Korea Selatan, Ridwan mengaku merasakan perbedaan dengan kuliah di Indonesia.
Di sana, Ridwan bahkan bisa memanfaatkan waktu kuliahnya dengan mengambil jurusan yang lain.
"Beda banget kuliah di Korea, sistemnya kaya di Amerika. Bener bener bisa explore buat ambil kredit yang dari fakultas apa aja dan GKS S1 Double Major bisa," terangnya.
Ridwan sendiri mengambil S1 di Bidang Earth and Environmental Sciences dengan double major di bidang Global Environmental Management di Kampus Seoul National University (SNU).
Lakukan Riset Sebelum Daftar Beasiswa
Selepas lulus dari SNU, Ridwan kemudian lanjut S2 di Belanda dengan beasiswa dari University of Twente.
Menurutnya, hal yang dipersiapkan dalam mendapatkan beasiswa adalah dengan melakukan riset dan perhitungan matang sebelum daftar.
"Sebelum daftar aku emang udah kepo dan itung apakah beasiswa dari kampus cukup buat hidup, aku itung tempat tinggal berapa, makan berapa, transportasi dan lainnya," ucap mahasiswa yang sekarang tinggal di Swedia.
Hal yang diriset dan dihitung misalnya adalah besaran beasiswa dari kampus untuk membiayai seluruh kebutuhan hidup dan SPP selama di Belanda.
Setelah perhitungan dirasa cukup, baru Ridwan memberanikan diri mendaftar dan akhirnya mendapatkan beasiswa untuk lanjut S2 di Bidang Environmental and Energy Management.
Dapat Tawaran PhD di Swedia
Tidak puas hanya menjadi lulusan S2 di Belanda, Ridwan kemudian mendapatkan posisi sebagai PhD student di Chalmers University, Swedia.
"Aku awalnya cuma nyoba-nyoba doang. Tapi ketika apply, aku seriusin. Awalnya pengen cari kerja dulu, tapi yang di Swedia ini topiknya menarik banget dan aku merasa cocok dengan topik ini," jelasnya.
Pada posisi ini, Ridwan diberi gaji dan employee benefit yang lebih dari cukup untuk menghidupi kebutuhan hidup dan biaya kuliah.
Dia akan melakukan studi tentang target energi nasional dan perubahan iklim dengan minat khusus di kawasan Asia Tenggara.
Tips Lolos Beasiswa
Untuk mendapatkan beasiswa dari S1 hingga S3 di luar negeri, Ridwan mengaku punya tips tersendiri. Hal ini dia lakukan saat sebelum mendaftar beasiswa-beasiswa tersebut.
Apa saja tipsnya?
1. Jangan malas mencari informasi
2. Siapkan dokumen sebaik dan selengkap mungkin
3. Jangan dilihat kuliah di luar negerinya saja, tapi tanya ke diri kita "ngapain sih kuliah di luar negeri?"
"Jangan takut buat nyoba karena kita tidak tahu rezeki kita tuh ke mana," tutur mahasiswa S3 Chalmers University.
(faz/lus)