Skor SKD tertinggi diraih sepasang suami istri di Seleksi CASN Kementerian Agama 2021 di titik lokasi DI Yogyakarta, Senin (25/10/2021). Pasangan suami istri ini diketahui bernama Muhammad Wahyu Arif Wibowo dan Hamidah.
SKD CASN Kemenag tilok DIY dihelat di Gedung Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) UIN Sunan Kalijaga. SKD CASN Kemenag tilok DIY dilangsungkan pada 23-26 Oktober 2021.
Wahyu berhasil meraih skor 451 di sesi III hari ke-3 pelaksanaan SKD. Sementara itu, istrinya, Hamidah, meraih skor 463 pada sesi ke-IV di hari ke-2, seperti dikutip dari laman Kemenag.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya tidak menyangka bisa meraih top score," ungkap Wahyu usai menjalani SKD, di Yogyakarta, Senin (25/10/2021).
"Kami baru menikah 3 Oktober 2021 lalu, semoga ini menjadi pertanda baik bagi awal pernikahan kami," imbuhnya.
Pasangan pengantin baru ini, berharap capaian skor SKD di Seleksi CASN 2021 menjadi pertanda baik untuk dapat lanjut di tahapan seleksi selanjutnya.
Kiat Raih Skor SKD Tertinggi
Hamidah menuturkan, ia dan suaminya sama-sama melamar menjadi CASN Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag. Sebagai informasi, BPJPH sejak 2021 menyiapkan penahapan wajib halal produk non makanan dan minuman, meningkatkan kapasitas JFT pengawas halal, dan melaksanakan operasi laboratorium halal untuk mendukung pengawasan produk.
Hamidah mengatakan, ini merupakan kali keduanya ikut Seleksi CASN. Cara mendapat skor SKD tertinggi menurut Hamidah di antaranya:
- 1. Belajar dengan target
- 2. Menggali informasi dari internet
- 3. Rajin mencoba try out online
Menurut Hamidah, sistem Seleksi CASN 2021 yang dirasakannya cukup memudahkan peserta.
"Sistem ujian sebenarnya sangat memudahkan peserta, panitia juga sangat responsif," akunya.
Sebelumnya, menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo menjelaskan bahwa pembukaan CPNS di tahun depan akan disesuaikan sesuai kebutuhan. Ia mencontohkan jumlah orang yang keluar akan sama dengan jumlah orang masuk yang masuk.
"Kalau tahun depan pengertian tidak ada, itu bukan nggak ada sama sekali, tapi pengurangan sesuai kebutuhan, 'Oh, kantor saya perlu tenaga analis, tenaga komputer'," kata Tjahjo, Selasa (12/10/2021).
"Ada 4,2 juta ASN kita ini. Sekitar 1,6 juta masih tenaga administrasi, sekarang sudah menyerap 1 juta pendaftaran untuk PPPK guru. Tapi itu pun juga belum maksimal. Nah, ke depan, ini harus semakin penerimaan pegawai sesuai kebutuhan," tegasnya.
(twu/twu)