Mengenal Program Future Doctors: Siswa Bisa Belajar Medis dari Sarjana Harvard

ADVERTISEMENT

Mengenal Program Future Doctors: Siswa Bisa Belajar Medis dari Sarjana Harvard

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 07 Sep 2021 06:30 WIB
Mahasiswa Harvard Asal Palestina Ditolak Masuk ke AS Karena Media Sosial
Foto: ABC Australia
Jakarta -

Baru-baru ini viral di berbagai kanal media sosial, seorang siswa 13 tahun asal Bogor mendapat undangan untuk mengikuti program pra kedokteran, yang merupakan kerja sama dari Learn with Leaders dan Harvard Student Agencies. Kisah viral tersebut bermula ketika paman dari siswa yang bersangkutan, mengunggahnya di akun Twitter.

"Keponakan saya diterima di Future Doctors Program dari Harvard. Kelas 8 disuruh belajar genetik & imunologi... ohemji gue aja mabok. Break a leg Bang Haidar!!!," demikian twit Agung M. Rheza, seperti dikutip detikEdu pada Senin (06/09/2021).

Siswa bernama lengkap Abiyusyah Haidar Rainier itu kini merupakan murid kelas 8 Sekolah Bogor Raya. Ia menjadi salah satu dari tiga siswa sekolah tersebut, yang lolos seleksi Future Doctors Program.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentang Future Doctors Program

Koordinator program internasional Sekolah Bogor Raya, Chris England ketika dihubungi detikEdu pada Senin (06/09/2021) mengatakan bahwa Learn with Leaders merupakan sebuah organisasi independen yang berkolaborasi bersama banyak institusi pendidikan berkualitas. Selain Harvard Student Agencies, mereka juga bekerja sama dengan Stanford University, Yale University, Massachusetts Institute of Technology (MIT), dan sebagainya.

Learn with Leaders mempunyai beberapa program di samping Future Doctor Program, seperti Future Lawyers, lalu bidang Congress, Communication, dan lainnya.

ADVERTISEMENT

Future Doctors Program yang disampaikan oleh Harvard Student Agencies ini berbentuk pembelajaran daring. Tujuannya, memberi pengantar mengenai perkuliahan kedokteran sehingga pesertanya akan mengetahui realita bidang tersebut.

Kepsek Sekolah Bogor Raya, Andri Nurcahyani menyampaikan sebetulnya tidak ada kriteria atau syarat khusus bagi para siswanya mengikuti program ini. Menurutnya, syarat mendasar mengikuti program ini adalah siswanya menguasai bahasa Inggris.

"With that being said, I don't have certain criteria for the students. So, we just offer this for everyone, as long as they got the clear goals for their future, of course they got English fluency, they have passion, they care about global issues (dengan demikian dapat dikatakan, saya tidak menetapkan kriteria tertentu pada siswa. Selama mereka memiliki tujuan jelas untuk masa depan, lancar berbahasa Inggris, punya keinginan kuat, dan mempunyai perhatian terhadap isu global)," paparnya.

Shinta Irmayanti, guru mata pelajaran Biologi Haidar menegaskan hal ini dengan mengatakan bahwa khususnya Haidar, memang ingin menjadi dokter bedah toraks dan kardiovaskular.

Chris turut menambahkan bahwa karakter kepemimpinan juga menjadi salah satu faktor pendukung lolosnya para siswa mengikuti Future Doctors Program.

"In addition to what Bu Andri had mentioned, students who are getting into this programs have a strong sense of leadership and sort of 21st century skill (sebagai tambahan dari apa yang sudah disebutkan Bu Andri, murid-murid yang mengikuti program ini mempunyai karakter kepemimpinan yang kuat dan semacam keterampilan abad 21)," tegasnya.

Sementara, dihubungi secara terpisah pada Sabtu (04/09/2021), ibunda Haidar, Alfa Meutia, membenarkan bahwa anaknya konsisten tertarik dalam persoalan medis terkait manusia, sejak umur 5 tahun.

Haidar nantinya akan belajar soal genetik, hormon, imunologi, endokrinologi, dan lain sebagainya. Meutia menyebutkan bahwa anaknya memutuskan mengikuti program Future Doctors yang diberikan Harvard Student Agencies dan Learn with Leaders ini karena ingin menyimak bagaimana ilmunya jika menjadi dokter.

Ia juga menuturkan bahwa anaknya terinspirasi dari lingkungan keluarga yang menjadi pembelajar hingga dewasa. "Oh,sampai tua saja tidak berhenti belajar. Jadi, dia juga ingin lebih tahu. Kalau kira-kira dia nanti memutuskan memang betul ingin jadi dokter, apa saja sih, yang dia dipelajari. Jadi, bukan paksaan dari saya atau dari orang tuanya," imbuhnya.




(nah/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads