Mantap! Mahasiswa Unair Ciptakan Penyedap Rasa Alami dari Ikan Lemuru

ADVERTISEMENT

Mantap! Mahasiswa Unair Ciptakan Penyedap Rasa Alami dari Ikan Lemuru

Fahri Zulfikar - detikEdu
Minggu, 05 Sep 2021 07:00 WIB
ilustrasi micin atau MSG
Foto: iStockphoto/Doucefleur/Mantap! Mahasiswa Unair Ciptakan Penyedap Rasa Alami dari Ikan Lemuru
Jakarta -

Lima mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) berhasil membuat penyedap rasa alami berbahan ikan lemuru dan rumput laut.


Kelima mahasiswa tersebut adalah Lailatus Sa'diya, Isnaini Dwi Yuliani, Siti Aisyah Cahya Panglipuringtyas, Tika Patmawati, dan Rio Marcelino. Mereka tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Unair dengan Wahyu Isroni, S.Pi., MP sebagai pendamping.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Inovasi ini tercipta atas kepedulian mahasiswa Unair dengan banyak masyarakat pesisir yang masih mengonsumsi makanan dengan penyedap rasa sintetis atau micin.


Melalui sosialisasi dengan tajuk "Penyuluhan Penyedap Rasa Anti-Micin Dari Ikan Balo dan Rumput Laut kepada Masyarakat Trajeng, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan", mereka mengenalkan inovasi micin dari bahan alami.

ADVERTISEMENT


Ketua Tim PKM-PM Lailatus Sa'diya atau Ella menyatakan pembuatan penyedap rasa alami itu mampu mengurangi risiko penyakit dan gangguan kesehatan.


"Inovasi tersebut juga bisa memanfaatkan ikan balo alias ikan lemuru agar bernilai ekonomi," katanya seperti dikutip detikEdu dari laman resmi Unair (3/9).


Selama sosialisasi, tim mahasiswa Unair melakukan survei lokasi, berdiskusi dengan mitra tentang permasalahan dan mencari solusi mengatasi rasa candu micin.


Kemudian pada pertemuan kedua, tim mengenalkan program itu kepada ibu-ibu PKK. Selanjutnya pertemuan ketiga tim melaksanakan kegiatan penyuluhan secara luring dengan protokol kesehatan.


"Masyarakat menunjukkan keinginan kuat untuk beralih penyedap rasa sintetik ke alami," ujar Ella.


Potensi Ikan Lemuru


Alasan pemilihan ikan Lemuru (Sardinella lemuru) atau ikan Balo sebagai pengganti micin sintetik dikarenakan mayoritas masyarakat Trajeng berprofesi sebagai nelayan dan sering mendapatkan ikan tersebut.


"Dalam satu tahun, jumlah dan proporsi perikanan tangkap di laut dapat mencapai 1.785,6 ton didominasi ikan Lemuru sebanyak 76,7 ton, dan tangkapan ikan laut lainnya," papar Ella.


Melihat potensi banyaknya hasil ikan lemuru itu, tim mengusulkan untuk memanfaatkannya untuk dikombinasikan dengan rumput laut Sargassum sp. sebagai bahan pembuatan penyedap rasa alami.


Kandungan ikan Lemuru


Sebagai penyedap rasa, ikan Lemuru juga mengandung asam glutamat. Penggunaan rumput laut dibutuhkan karena mengandung asam glutamat yang lebih tinggi dari ikan Lemuru, yakni 22-24 persen.


Dengan kombinasi Lemuru dan rumput laut maka akan memunculkan rasa sedap dan gurih (umami) pada pengganti micin yang akan dibuat.


"Serta memiliki kandungan protein sebesar 13-17 persen, dan antioksidan 5-15 persen," tambahnya.


Melalui penyuluhan tersebut, diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Trajeng, kreativitas dan produktivitas ibu-ibu PKK Trajeng serta dapat menambah pengetahuan ibu-ibu PKK terkait MSG atau vetsin.


Terakhir, tim mahasiswa Unair juga berharap masyarakat Trajeng bisa kembali sehat dengan mengonsumsi bahan makanan yang alami




(faz/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads