Dokter RS UI Jelaskan Kaitan CT Value dengan Kesembuhan Pasien COVID-19

ADVERTISEMENT

Dokter RS UI Jelaskan Kaitan CT Value dengan Kesembuhan Pasien COVID-19

Puti Yasmin - detikEdu
Kamis, 05 Agu 2021 06:30 WIB
Ilustrasi virus Corona
Foto: Foto: Dok. NIAID (National Institute of Allergy and Infectious Diseases/Dokter RS UI Jelaskan Kaitan CT Value dengan Kesembuhan Pasien COVID-19
Jakarta -

Dokter dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) dr Ardiana Kusumaningrum SpMK menjelaskan bahwa CT value tidak menentukan kesembuhan dari pasien COVID-19. Informasi ini diharap bisa menghindari hoax yang beredar di sosial media.

Menurut dr Ardiana, tidak ada kategori dalam CT value yang menentukan baik atau buruk keadaan seseorang. Pasalnya, hasil yang keluar hanya bisa menentukan kondisi positif atau negatif.

"Nah, nanti pada siklus ke berapa akhirnya berhasil kita temukan materi genetiknya, itulah yang dinamakan nilai CT Value," terang dia dikutip detikEdu dari laman resmi UI, Rabu (4/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut dr Ardiana menjelaskan, CT value adalah nilai yang keluar dari hasil test swab PCR dalam bentuk angka siklus suhu. CT value tersebut mampu menunjukkan angka siklus suhu dan mendeteksi materi genetik melalui sinyal yang masuk pada mesin.

Maka dari itu, dr Ardiana menegaskan bahwa hasil pemeriksaan PCR hanya menggambarkan kondisi dari sampel yang diambil. Serta, hasil tersebut tidak memperlihatkan jumlah virus keseluruhan yang terdapat pada tubuh pasien.

ADVERTISEMENT

"Tentunya sampel yang diambil dengan pemeriksaan PCR saluran nafas atas, bawah, atau bahkan di saluran pencernaan akan berbeda dengan jumlah virus yang terambil," ungkapnya.

Untuk itu, ia mengimbau pada pasien yang terinfeksi COVID-19 untuk melakukan isolasi, baik di rumah sakit atau di rumah masing-masing selama 14 hari. Masyarakat juga diminta tak terpaku pada tinggi-rendahnya CT Value.

"Selama dirinya positif COVID-19 baik dengan gejala maupun tidak bergejala, wajib melakukan isolasi mandiri selama 14 hari," tegas dr Ardiana.

Sementara itu, dr Ardiana juga menambahkan agar masyarakat melakukan pemeriksaan PCR dibanding antigen. Sebab, pemeriksaan PCR memiliki ketepatan dengan nilai sensitivitas yang cukup baik pada COVID-19.




(pay/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads