Sementara itu, dalam memeriahkan Hari Anak Nasional, Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan menggelar tur virtual di Hari Anak Nasional secara gratis. Tur dimulai pukul 10.00-11.30 WIB melalui aplikasi Zoom.
Tur virtual ini merupakan kolaborasi dari Kemendikbudristek melalui Galeri Nasional, Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Kolaborasi ini menghadirkan tur khusus anak-anak dengan memanfaatkan teknologi video 360Β° dan layar hijau (green screen) yang ditayangkan melalui Zoom. Peserta tur dapat melakukan pendaftaran melalui tautan bit.ly/tapvtrori3.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Galeri Nasional Indonesia (GNI), Pustanto mengatakan, bagi GNI, tur virtual ini adalah yang pertama yang khusus ditujukan bagi anak-anak.
"Tentunya, materi tur virtual juga disesuaikan. Anak-anak akan diajak mengenal seni rupa dengan bahasa yang mudah dimengerti dan tentunya dikemas semenarik mungkin agar anak-anak tertarik untuk belajar," ungkap Pustanto seperti dilansir dari laman Kemendikbudristek, Jumat (23/7/2021).
Karya virtual yang akan disajikan selaras dengan kehidupan keseharian anak. Pustanto menambahkan, tur ini akan menghadirkan figur ibu, kakak, adik, tanaman, hewan, pasar, kapal, bentuk-bentuk geometri, dan warna.
"Objek-objek tersebut ada dalam karya Raden Saleh 'Kapal Tenggelam', Basoeki Abdullah 'Kakak dan Adik', Affandi 'Ibu', Kartono Yudhokusumo 'Anggrek', Suromo DS 'Pasar', Popo Iskandar 'Kucing', Handrio 'Komposisi', dan karya tokoh-tokoh penting lainnya yang berkontribusi dalam perkembangan seni rupa Indonesia," terangnya.
Pameran akan disajikan melalui tiga pendekatan kuratorial. Antara lain Monumen Ingatakan yang berisikan koleksi GNI dalam peristiwa sejarah nasional, Paris 1959 Jakarta 1995 yakni karya Internasional GNI dan hibah seniman dunia, dan Kode/D yang merupakan pameran tematik koleksi GNI.
Pameran ini disajikan melalui tiga pendekatan kuratorial. Pertama, Monumen Ingatan, yang menampilkan karya-karya koleksi GNI yang dikontekstualisasikan dengan perkembangan sejarah nasional.
Kedua, Paris 1959 Jakarta 1995, yang menampilkan karya-karya koleksi internasional GNI yang bersumber dari dua peristiwa penting, yaitu hibah seniman-seniman dunia yang berbasis di Paris pada tahun 1959 melalui Atase Kebudayaan dan Pers, Bapak Ilen Surianegara serta hibah dari seniman peserta pameran Gerakan Non-Blok tahun 1995 di Jakarta.
Ketiga, Kode/D merupakan pameran tematik yang secara berkala memamerkan sejumlah koleksi dari 20 tahun akuisisi karya seni rupa GNI dalam rentang tahun 1999 hingga 2019," ujar Pustanto.
Tur edukatif ini diharapkan dapat menyemarakkan peringatan Hari Anak Nasional dan mendorong anak-anak untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya.
"Selain itu, dari tokoh dan karya-karya yang ditampilkan, diharapkan dapat mendorong anak-anak untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya. Kemudian, bagi pendamping anak-anak, seperti para orang tua dan para pendidik, materi tur virtual ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam mengenalkan seni rupa kepada anak-anak," pungkas Pustanto.
Selamat Hari Anak Nasional 2021!
Simak Video "Video: Selamat! Anies Baswedan Sambut Kelahiran Cucu Pertamanya"
[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)