Mengumpulkan resume
Fawwaz menuturkan, sekolahnya juga membantu persiapan dokumen syarat aplikasi PTLN seperti surat rekomendasi, penulisan esai, hingga translasi rapor. Ia mengatakan, di samping melengkapi dokumen, aplikasi PTLN juga membutuhkan pelamar mengisi pengalaman dan prestasi selama sekolah.
Ia mengatakan, dirinya memasukkan sejumlah pengalaman organisasi dan prestasi di perlombaan perseorangan maupun kelompok sebagai pertimbangan universitas tujuannya. Salah satunya yaitu pengalaman sebagai wakil ketua OSIS SMA dan ketua MPK SMA, juara 2 Lomba Students English Debate se-Jawa, Silver Diploma Lomba Paduan Suara Kategori Tembang Rakyat 'National Choir Competition' Universitas Gadjah Mada, juara 3 Lomba Membatik SMA, juara 1 'Microsoft Office Specialist National Championship' Kategori PowerPoint 2013 (Juli 2019), dan lain-lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fawwaz menuturkan, ia semula senang mengikuti organisi, kegiatan ekstrakurikuler, dan perlombaan di SMA karena membuatnya dekat dengan teman-teman baru. Ia mengatakan, aktivitas tersebut rupanya amat mendukung resumenya agar seimbang dengan pencapaian akademik selama tiga tahun.
"Pihak universitas rupanya juga cukup mempertimbangkan aspek community service, kayak percuma pintar kalau enggak punya perasaan empati buat membantu masyarakat. Jadi emang nilainya enggak boleh jelek-jelek banget, tapi harus aktif dan bermanfaat buat sekitar. Lalu juga masukkan pengalaman yang diverse," jelasnya.
Fawwaz menuturkan, pelamar juga bisa menyertakan permintaan beasiswa atau financial aid dari kampus. Dari aplikasi yang dipersiapkannya, ia kemudian mendapat beasiswa S1 luar negeri detik.com/tag/beasiswa di University of Chicago.
"Semua biayanya di-cover, kecuali pas summer. Lagi daftar beasiswa LPDP untuk (cover biaya) itu, doakan ya," tuturnya riang.
Gimana detikers, tertarik siap-siap buat daftar beasiswa di universitas terbaik dunia kayak Fawwaz?
(nwy/nwy)