Apakah kamu ingin ikut UTBK SBMPTN, tapi masih ragu untuk masuk perguruan tinggi negeri (PTN) yang mana? Apakah kamu takut terlalu lama menghabiskan waktu untuk menentukan prodi dan kampus pilihan? Jangan cemas, detikers. Ada baiknya, kamu baca kisah Roikhan berikut dulu.
Muhammad Abdillah Roikhan meraih nilai UTBK SBMPTN sempurna pada Tes Kompetensi Akademik (TKA) mata pelajaran Kimia. Ditambah nilai TKA Matematika 833,85, Fisika 757,40, dan Biologi 652,06, alumni MAN Insan Cendekia Serpong ini diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga atau FK Unair melalui UTBK SBMPTN 2021.
"Di soal Kimia itu rasanya ada satu soal yang enggak ada jawabannya, satu soal lagi ada dua jawaban. Jadi langsung inget kakak kelas bilang, di UTBK enggak usah ngarep dapat nilai sempurna, karena sulit banget. Eh alhamdullillah bisa," tutur Roikhan kepada detikEdu, Senin (5/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahasiswa asal Malang, Jawa Timur ini bercerita, sejak awal SMA ingin masuk FK Unair. Kendati demikian, saat tahu banyak alumni sekolahnya masuk Institut Teknologi Bandung (ITB), ia lalu meniatkan diri masuk Teknik Kimia lewat jalur SNMPTN. Pertimbangannya, jumlah alumni di sebuah perguruan tinggi juga memengaruhi penerimaan di SNMPTN. Sayangnya, ia belum lulus ITB lewat jalur tersebut.
"Eh ternyata enggak rezeki (diterima di ITB), jadi saya kembali aja mau masuk di Unair. Pas kelas 12 ada saran masuk (prodi) Kedokteran dari (hasil) psikotes," kata Roikhan.
Anak pasangan Imam Suyuti dan Dahliana Rejeki Wijayanti ini mengatakan, dari hasil psikotes di sekolah, ia pun kembali mematangkan minatnya masuk FK Unair. Ia menuturkan, semula sempat merasa terlambat memutuskan kembali fokus belajar untuk masuk FK Unair. Terlebih, karena merasa ingin masuk Teknik Kimia ITB, ia lebih fokus belajar matematika, fisika, dan kimia. Kendati demikian, ia mencoba meneguhkan lagi pemikirannya.
"Waktu kelas 10 itu pengen kencengin (belajar) matematika, fisika, kimia. Biologi waktu itu rasanya susah, tapi senang (belajarnya). Jadi setelah dipikir, 4 tahun (kuliah nanti) kalau (belajar ilmu yang) sulit, tapi suka, enggak apa-apa. Yang penting suka dulu," jelasnya.
Mahasiswa kelahiran Malang, 2003 ini bercerita, kesenangan mengikuti lomba kimia terkadang membuatnya harus mengikuti persiapan lomba dan meninggalkan kelas. Hal ini menurutnya sempat membuat dirinya berpikir untuk fokus menguatkan nilai UTBK SBMPTN di mata pelajaran kimia karena mata pelajaran lain mungkin tidak akan dapat setinggi kimia.
Kendati demikian, ia terus mencari cara untuk menjaga nilai biologi dan mata pelajaran lainnya mencukupi agar ia diterima di FK Unair. Nah, ini tips masuk FK Unair lewat UTBK SBMPTN ala Roikhan, peraih nilai UTBK SBMPTN sempurna:
4 Tips masuk FK UNAIR lewat SBMPTN ala Roikhan
1. Tidak apa ketinggalan, yang penting fokus
Roikhan menuturkan, ia sempat merasa ingin mendalami materi fisika dan biologi yang terlewat saat harus meninggalkan kelas. Di sisi lain, ia sadar waktu persiapan UTBK SBMPTN tinggal sedikit setelah pengumuman SNMPTN keluar.
Untuk itu, lanjutnya, ia rutin mengikuti kelas dan bimbingan belajar (bimbel) persiapan UTBK di sekolah yang dibuka langsung setelah pengumuman SNMPTN dirilis. "Jam 7 sampai 12 siang kelas normal, lalu sampai jam 3 (bimbel sekolah untuk persiapan) UTBK, malamnya (persiapan) UTBK lagi jam 7 sampai jam 9. Lalu sampai jam 10 malam baca-baca lagi," jelasnya.
Roikhan menuturkan, jika ada pembahasan yang tidak dimengerti, guru-gurunya bisa dikontak untuk bertanya pembahasan soal hingga malam. "Berpengaruh banget dedikasi guru," tuturnya.
Ia mengaku memilih tidak berlangganan bimbel online agar ada waktu istirahat dan bisa fokus belajar dari satu sumber, yaitu dari sekolah.
"Guru pasti jawab, dan kalau ada satu materi yang tidak dimengerti, juga mau mengajarkan dari awal. Kalau ambil bimbel online lagi, mau istirahat jam berapa. Saya enggak biasa belajar sampai tengah malam soalnya," jelas Roikhan.
Roikhan mengakui, memang ada siswa yang tidak mendapatkan kemudahan dari sisi guru sepertinya. Untuk itu, lanjutnya, kamu bisa tetap menggunakan bimbel online dan fokus belajar dari satu platform.
"Jadi kalau mencukupi dari sana (bimbel online), saya sarankan ambil. Tapi salah satu saja, karena kalau digas full dua-duanya malah enggak fokus juga, pusing sendiri, sayang uangnya, dan nanti bisa sakit," sarannya.
2. Latih pola pikir di try out
Roikhan menuturkan, dirinya biasa mengambil try out gratis di platform bimbel online rutin, terutama setelah pengumuman SNMPTN keluar. Setelah program bimbel di sekolahnya usai, ia memanfaatkan 6 hari kosong sebelum UTBK SBMPTN untuk try out setiap hari. Menurutnya, try out membantu melatih pola pikir untuk mengerjakan soal dalam waktu singkat.
"Tapi passing grade (dari bimbel online) saya enggak yakin, beberapa sesuai sama yang saya dapatkan, tapi kadang bisa tinggi banget, kadang bisa rendah banget. Jadi ambil patokan dari try out di sekolah," jelas Roikhan.
Roikhan menuturkan, sekolahnya memberikan paket soal berisi 50-60 soal per hari dengan pembahasan murni sekitar 30 soal. Di luar jam kelas, ia berupaya membahas sisa soal secara mandiri. "Jadi enggak pakai buku bank soal, enggak ada waktu bacanya," jelasnya.
3. Diskusi online di luar jam kelas
Roikhan menuturkan, teman-temannya di sekolah juga jadi tempatnya saling diskusi pembahasan soal di sela jam bimbel dan selepas jam sekolah. Ia bercerita, teman-temannya yang mengikuti bimbel online juga tidak pelit berbagi materi bimbel dan kerap saling menyemangati saat sedang down.
Ia mengakui, diskusi offline lebih memudahkan untuk membahas soal bersama temannya. Di sisi lain, pembatasan sosial selama pandemi memungkinkannya kembali berkontak dan berdiskusi dengan tema SD dan SMP sesama pejuang PTN lewat platform sosial. Hal ini, buat Roikhan, jadi support mental selama persiapan UTBK SBMPTN dan yang berarti.
"Kalau offline, enaknya bisa ketemu, jelasin langsung. Karena tulisan tangan acakadut (buat difoto dan dikirim), kalau ngetik, lama," katanya tertawa.
4. Rehat sore dan weekend
Roikhan bercerita, setelah pusing belajar persiapan UTBK SBMPTN hingga pukul 3 siang, ia menyempatkan diri refreshing dengan menonton video apapun di beranda Youtube-nya, membaca komik Detektif Conan, dan bersepeda keliling kota di Madiun.
"Tiap sore kalau Senin sampai Jumat. Lalu tiap pagi kalau Sabtu-Minggu, ke Pasar Minggu sebelum PPKM. Sendiri aja, karena enggak berani rame-rame kalau lagi pandemi," jelasnya.
Roikhan menuturkan, siswa SMA yang ingin melakukan persiapan UTBK SBMPTN sejak dini bisa fokus dulu belajar sesuai mata pelajaran yang diujikan di rumpun ujian yang dituju, baik saintek maupun soshum. Dengan begitu, lanjutnya, kamu jadi punya dasar yang kuat tentang sebuah materi, dan tinggal mempelajari pengembangan soal saat persiapan UTBK.
Ia bercerita, saat ini dirinya sudah diberi materi perkuliahan dan kumpulan soal dari kakak-kakak angkatannya di BEM FK Unair hingga semester 7 mendatang. Kendati demikian, ia memilih istirahtan dulu untuk menyiapkan diri kembali belajar.
"UTBK itu gampang-gampang sulit, tapi ini pertimbangan jalan hidup, jadi harus optimis ngadepinnya. Untuk membuktikan optimisme saya, kemarin (saya) belajarnya serius. Nah sekarang pengen istirahat dulu," tutur Roikhan.
Nah gimana detikers, bisa ya bagi waktu rehat dan persiapan UTBK SBMPTN seperti Roikhan? Semangat ya!
(lus/lus)