Anak Positif COVID-19? Ini Tips Isoman dari Disdik DKI

ADVERTISEMENT

Anak Positif COVID-19? Ini Tips Isoman dari Disdik DKI

Rahma I Harbani - detikEdu
Sabtu, 03 Jul 2021 11:00 WIB
399277 07: A child waits to get immunized for measles at the Mair Wais Maidan Health Clinic January 6, 2002 in Kabul, Afghanistan. The United Nations International Childrens Emergency Fund (UNICEF) is planning on vaccinating approximately 860,000 children in the Kabul area during this week long campaign. (Photo by Paula Bronstein/Getty Images)
Foto: Getty Images/Paula Bronstein
Jakarta -

Tren kasus positif COVID-19 masih mengalami kenaikan. Beberapa anak-anak terpapar COVID-19. Menyikapi hal tersebut, pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta (Disdik DKI Jakarta) membagikan tips untuk orang tua bagaimana menyikapi anak yang terkonfirmasi positif.

Disdik DKI Jakarta juga mengingatkan pada para orang tua untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter. Sebelum benar-benar memutuskan apakah anak dibolehkan untuk isolasi mandiri atau harus dirawat di rumah sakit.

"Konsultasikan ke dokter apakah anak boleh isolasi mandiri atau harus dirawat di rumah sakit. Jika anak diperbolehkan isolasi mandiri, berikut pedoman isolasi mandiri pada anak yang bisa orang tua lakukan!" tulis Disdik DKI Jakarta melalui akun resmi Instagram, dikutip Sabtu (3/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Utamanya, para orang tua diimbau untuk tidak panik dan tetap harus mendukung anak. Berikut ini tips lengkap melakukan isolasi mandiri pada anak yang terkonfirmasi positif COVID-19 dari Disdik DKI.

Tips Orang Tua dengan Anak yang Terkonfirmasi Positif

ADVERTISEMENT

1. Tenangkan anak. Jelaskan kepada anak harus isolasi mandiri, yaitu agar menjaga orang lain tetap sehat;
2. Orang tua boleh mengasuh anak. Namun, bila orang tua negatif, usahakan untuk menghindari paparan air liur dan cairan tubuh lain, serta hindari untuk mencium anak;
3. Jika anak sudah mandiri, carikan aktivitas yang dapat dikerjakannya sendiri;
4. Jika di rumah terdapat balkon atau teras, lakukan aktivitas di luar ruangan untuk mengganti suasana.

Adapun protokol kesehatan yang harus diterapkan saat isolasi mandiri di rumah adalah sebagai berikut.

Protokol Kesehatan Isolasi Mandiri Pada Anak

1. Tentukan zona pasien, artinya pisahkan dengan zona bersih di rumah, meliputi kamar tidur, kamar mandi, dan arena bermain anak. Bila tidak memungkinkan zona terpisah, upayakan jarak minimal 1 meter dengan anak yang sakit;

2. Upayakan ventilasi yang baik untuk pergantian udara;

3. Bila harus memakai kamar mandi bersama, upayakan anak yang positif memakai paling akhir dan beri jarak dengan pemakai kamar mandi berikutnya;

4. Anak usia 2 tahun ke atas atau yang sudah pandai menggunakan masker dianjurkan memakai masker dengan tepat;

5. Berikan istirahat masker apabila anak di ruang sendiri;

6. Masker tidak perlu digunakan pada anak kecil saat tidur;

7. Pengasuh di ruang yang sama harus selalu menggunakan masker dan pelindung mata, sarung tangan sekali pakai dan celemek sekali pakai atau baju luar yang dapat dicuci;

8. Pengasuh mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah berinteraksi dengan anak;

9. Tetap sedapat mungkin menjaga jarak, termasuk saat tidur. Terutama bila pengasuh negatif;

10. Buang masker dan sarung tangan di tempat plastik khusus dan buang di tempat sampah berbeda;

11. Bila orangtua atau pengasuh harus merawat anak lain yang negatif COVID-19, maka mandi dan ganti baju dahulu;

12. Cuci pakaian anak dan baju luar pengasuh secara terpisah dengan air hangat dan deterjen;

3. Jangan makan makanan sisa anak atau makan dengan alat makan anak; dan

14. Pengasuh juga menjaga kesehatan dan minum suplemen.

Pengasuh atau perawat yang dibolehkan untuk merawat anak yang sedang isolasi mandiri di rumah, di antaranya:

- Orang tua atau pengasuh risiko rendah untuk bergejala berat COVID-19. Risiko tinggi biasanya ditemukan pada lansia atau orang dengan komorbid;

- Jika orang tua positif namun anak negatif, mungkin anak masih dakam masa inkubasi. Hindari menitipkan anak kepada pengasuh dengan risiko tinggi;

- Orang tua atau pengasuh yang negatif namun mengasuh anak, harus melakuka isolasi atau karantina setelah anak selesai isolasi;

- Jika memungkinkan, cukup satu orang tua atau pengasuh saja yang merawat anak.

Jadi, jangan lupa tetap memerhatikan protokol kesehatan untuk isolasi mandiri pada anak ya, detikers.




(nwy/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads