Mahasiswa di Jepara Mulai Lakukan Pengamatan Hilal, Ini Hasilnya

ADVERTISEMENT

Mahasiswa di Jepara Mulai Lakukan Pengamatan Hilal, Ini Hasilnya

Dian Utoro Aji - detikEdu
Sabtu, 10 Apr 2021 21:08 WIB
Mahasiswa Unisnu Jepara melakukan pengamatan langsung di Pantai Semat turut Desa Semat Kecamatan Tahunan, Sabtu (10/4/2021). (Foto : Dian Utoro Aji/detikcom).
Mahasiswa di Jepara Mulai Lakukan Pengamatan Hilal, Ini Hasilnya (Foto: Dian Utoro Aji/detikcom
Jepara -

Sejumlah mahasiswa dari Unisnu Jepara, Jawa Tengah mulai melakukan pengamatan hilal di Pantai Semat. Kegiatan tersebut dilakukan untuk melihat kapan waktu awal datangnya bulan Ramadhan.

Dari pantauan di lokasi, sejumlah mahasiswa mulai melakukan pengamatan, Sabtu (10/4) sore tadi. Mereka menyiapkan sejumlah peralatan untuk pengamatan hilal. Di antaranya empat teropong manual dan digital.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kegiatan praktek riyatul hilal yakni pengamatan hilal. Persiapan untuk Senin nanti ada pengamatan hilal secara nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama secara bersamaan," kata Hudi saat ditemui di lokasi, Sabtu (10/4/2021) sore.

ADVERTISEMENT

Hudi mengatakan dari hasil pengamatan hilal yang dilakukan posisi bulan masih di bawah matahari. Namun diperkirakan pada hari Senin (12/4) lusa posisi bulan akan berubah di atas matahari.

Mahasiswa Unisnu Jepara melakukan pengamatan langsung di Pantai Semat turut Desa Semat Kecamatan Tahunan, Sabtu (10/4/2021). (Foto : Dian Utoro Aji/detikcom).Mahasiswa Unisnu Jepara melakukan pengamatan langsung di Pantai Semat turut Desa Semat Kecamatan Tahunan, Sabtu (10/4/2021). (Foto : Dian Utoro Aji/detikcom). Foto: Dian Utoro Aji/detikcom

"Kalau saat ini, itu kan bulan masih di bawah matahari. Tapi besok Senin itu di atas. Kalau ini hilal terbenam," terang Hudi.

"Senin itu (diperkirakan) ada 3,7 derajat ketinggian bulan sabit setelah terbenam matahari. Dan sudut matahari dan bulan sudah mencapai 5 derajat. Seharusnya kalau dipatok 2 derajat, sudah kelihatan, itu sudah di atas kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah," lanjut Hudi.

Menurutnya dalam pengamatan hilal tersebut ada empat teropong yang digunakan. Di antaranya dua teropong manual dan digital.

"Alat yang kita pakai ada empat teropong, yang dua digital pakai listrik, otomatis bisa mencari benda langit dan mengikuti pergerakan benda langit, itu yang kedua. Dua manual penjelasan secara detail," jelasnya.

Hudi mengatakan di Jepara sendiri biasanya ada tiga lokasi yang digunakan untuk pengamatan hilal. Yakni di Pantai Semat Desa Semat Kecamatan Tahunan, Pantai Kartini, dan gunung di kawasan Desa Batealit.

"Nanti di Jepara ada tiga lokasi yang digunakan untuk pengamatan, Semat, di Pantai Kartini, sebagian di gunung. Memilih memang langsung arah barat tidak benda yang menghalangi. Bisa menatap ufuk barat," ungkapnya.

Hudi menambahkan ilmu falak sendiri merupakan ilmu untuk mengetahui benda langit dan mengetahui waktu di bumi. Seperti kapan terjadi gerhana, kapan awal bulan, hingga menentukan arah kiblat.

"Kemudian ilmu falak itu ilmu untuk menentukan atau mengetahui benda langit untuk mengetahui waktu di bumi. Di antaranya kapan terjadi gerhana, kapan awal bulan, awal sholat dan arah kiblat yang menggunakan matahari," terang Hudi.

Salah satu mahasiswa Izza Kholilah mengaku senang bisa praktek langsung melakukan pengamatan hilal. Menurut dari praktek itu dapat mengetahui tata cara memasang teropong hingga melakukan pengamatan hilal secara langsung.

"Dapat mengetahui tata cara pemasangan, bagaimana melihat hilal secara langsung," kata Izza mahasiswa jurusan perbankan Syariah Fakultas Syariah dan hukum semester 4.




(erd/erd)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads