Informasi Kos di Yogya untuk Calon Mahasiswa Baru: Biaya, Fasilitas dan Lokasi

Petugas gabungan dari Kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja berjaga pada malam pergantian tahun di simpang empat Tugu Pal Putih, Yogyakarta, Kamis (31/12/2020). Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) menutup tempat wisata saat malam pergantian tahun. Penutupan itu menyasar empat kabupaten di DIY. Penutupan itu tertuang dalam surat nomor 443/03734 tentang penutupan objek wisata pada malam pergantian tahun baru. Surat tertanggal 31 Desember yang diteken Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji ini ditujukan ke Bupati Sleman, Bupati Bantul, Bupati Gunungkidul dan Bupati Kulonprogo. detikcom/Pius Erlangga — Informasi Kos di Yogya untuk Calon Mahasiswa Baru: Biaya, Fasilitas dan Lokasi (Foto: PIUS ERLANGGA/detikcom)

Jakarta -

Penerimaan mahasiswa baru jalur SNMPTN sudah diumumkan. Bagi Kawan detikEdu yang diterima di perguruan tinggi Yogyakarta atau berniat kuliah di Kota Gudeg itu bisa mempersiapkan untuk mencari tahu informasi kos di Yogya terkait biaya, fasilitas, dan lokasi kosnya terlebih dahulu.

Rumah tinggal sewa atau kos merupakan hal yang perlu dipersiapkan bagi calon mahasiswa baru yang berada di luar daerah tinggalnya. Hal tersebut tentunya berkaitan dengan biaya yang akan dikeluarkan. Persiapan awal bisa menjadi langkah baik sebelum mengambil keputusan.

Rumah kos di Yogya terbagi ke dalam dua kategori. Antara lain kos yang ada induk semangnya dan kos yang hanya dihuni oleh penyewanya. Induk semang atau pemilik kos yang tinggal bersama mahasiswa biasanya akan memberikan aturan-aturan yang harus dipatuhi mahasiswa. Sementara itu, mahasiswa yang tidak satu rumah dengan induk semang lebih fleksibel dalam membuat aturan bersama teman-teman satu kosnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biaya rata-rata kos di Yogya

Biaya kos di Yogya cukup beragam. Penentuan biaya dipengaruhi oleh fasilitas dan lokasi kos. Untuk kos dengan fasilitas lengkap tentu akan jauh lebih mahal dibandingkan kos dengan fasilitas seadanya. Selain itu, letak kos juga cukup berpengaruh dalam menentukan harga.

Kos yang berada di area kampus, jauh lebih mahal dibandingkan kos yang berada di luar area kampus. Biasanya ada di kawasan pedesaan. Bagi kamu yang ingin mengeluarkan biaya lebih murah, kamu bisa menyewa rumah kontrakan untuk dihuni bersama teman-temanmu.

Untuk kawasan UGM, UNY, UPN dan sekitarnya biaya kost bekisar antara 5-10 juta per tahun. Pemilik kos lebih banyak menawarkan untuk harga tahunan. Tapi jangan khawatir. Banyak juga yang menawarkan untuk kos bulanan. Biasanya sekitar Rp 400 ribu sampai 800 ribu per bulan.

Fasilitas yang disediakan

Berdasarkan fasilitas, kos dibagi menjadi dua jenis. Yaitu kos biasa dan kos ekslusif. Kos biasa memberikan fasilitas sesuai tingkatan harga. Kos kosongan adalah yang paling murah. Penyewa hanya mendapatkan kamar kosong dan kamar mandi luar. Biasanya kos jenis ini dibanderol dengan harga tidak lebih dari Rp 400 ribu per bulan.

Sementara itu, kos yang dilengkapi dengan fasilitas seperti kasur, almari, meja, kursi, dapur, dan kamar mandi luar rata-rata dibanderol dengan harga Rp 7 juta sampai Rp 8 juta per tahun atau sekitar Rp 600 ribu smapai Rp 700 ribu per bulan.

Untuk kos dengan fasilitas yang dilengkapi kamar mandi dalam, wifi, AC, dan fasilitas parkir yang luas bisa mencapai 9-10 juta per tahun. Sementara itu, kos ekslusif di Yogya rata-rata 1,5 juta per bulan. Tentu fasilitas kos ekslusif jauh lebih lengkap dibandingkan kos biasa.

Lokasi kos dekat kampus di Yogya

Lokasi kos juga berpengaruh terhadap harga dan ketersediannya. Kos dengan lokasi strategis biasanya menjadi incaran mahasiswa dan cepet terisi penuh.

Padukuhan Karangmalang merupakan salah satu area kos yang banyak dihuni oleh mahasiswa UGM dan UNY. Lokasinya tepat berada di antara kampus UGM dan UNY.

Menurut Kepala Dusun Karangmalang, Sudarman, hampir semua warga di Padukuhan Karangmalang membuka rumah kos. Hal ini dilakukan sejak tahun 1970-an. Tepat saat kampus-kampus seperti UGM dan UNY mulai dikembangkan.

"Ceritanya dulu itu sekitar tahun 1970-an kalau UGM kan masih di Bulaksumur, UNY dulu hanya di FIP itu sama yang di depan. Terus ada pembebasan tanah dan diperluas, lalu orang-orang sini buat kos-kosan," kata Sudarman saat ditemui di kediamannya, Jumat (9/4/2021).

Ia menambahkan, pada saat itu banyak mahasiswa dari luar Jawa yang kuliah di Yogya. Hingga akhirnya banyak warga di wilayah lain yang turut membuka kos.

"Dengan adanya pengembangan kampus otomatis jumlah mahasiswa yang diterima kan banyak. Apalagi waktu itu yang kuliah di sini jauh semua dari luar Jawa. Makanya setelah Karangmalang, Kuningan, sampai sekarang banyak kos-kosan di mana-mana," tambahnya.

Di Karangmalang sendiri, harga kos di Yogya yang lokasinya di pinggir jalan akan berbeda dengan yang ada di dalam gang-gang kecil. Untuk itu, bagi kamu calon mahasiswa bisa mempertimbangkan dengan baik sesuai kebutuhan dan anggaran yang ada.