Prediksi BMKG soal Cuaca 2026: Lebih Bersahabat

ADVERTISEMENT

Prediksi BMKG soal Cuaca 2026: Lebih Bersahabat

Cicin Yulianti - detikEdu
Selasa, 23 Des 2025 16:53 WIB
Prediksi BMKG soal Cuaca 2026: Lebih Bersahabat
Konferensi pers BMKG. Foto: BMKG
Jakarta -

Deputi Bidang Klimatologi, Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ardhasena Sopaheluwakan mengungkap kondisi cuaca pada 2026 diprediksi akan lebih bersahabat. Hal itu dipengaruhi oleh kondisi suhu hingga curah hujan yang masuk kategori normal.

"Pada periode Januari, Februari, Maret, ENSO diprediksi berada pada fase La Nina lemah. Kemudian mulai dari Maret, April, Mei ENSO diprediksi beralih menuju fase netral dan akan terus berada pada fase netral hingga akhir tahun 2026," katanya dalam Konferensi Pers penyampaian Climate Outlook 2026 via Zoom, Selasa (23/12/2025).

El Nino Southern Oscillation (ENSO) adalah anomali pada suhu permukaan laut Samudera Pasifik di pantai barat Ekudor dan Peru yang lebih tinggi daripada rata-rata normalnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

La Nina Lemah Berakhir pada Kuartal 1

Ardhasena menyampaikan saat ini kondisi La Nina lemah. Pada kuartal 1 tahun depan, La Nina diprediksi akan berakhir.

ADVERTISEMENT

"Setelah episode lemah biasanya kemudian Laut Pasifik kembali rebound ke kondisi netralnya sehingga prediksi kami April-Mei kondisi laut di Pasifik ke fase netral dan terus netral hingga akhir 2026," katanya.

Kondisi IOD Netral Sepanjang Tahun

Kemudian, Ardhasena juga menjelaskan terkait prediksi Indian Ocean Dipole (IOD). Pada 2026, IOD berada pada fase netral sepanjang tahun.

"Prediksi BMKG dan berbagai pusat layanan iklim global menunjukkan bahwa pada 2026, IOD akan berada pada fase netral sepanjang tahun," tuturnya.

IOD merupakan fenomena iklim di Samudera Hindia yang terjadi akibat perbedaan suhu permukaan laut antara bagian barat dan timur samudra. Fenomena ini berpengaruh pada arah angin dan pola penguapan.

"Hal tersebut akan menyebabkan hujan khususnya pada wilayah Indonesia tidak sederas pada akhir tahun 2025 ini," katanya.

Suhu 2026 Tak Akan Sepanas 2025

Adapun kondisi suhu pada 2026 diprediksi berkisar antara 25-29 derajat celcius untuk rata-rata tahunannya. Artinya, kondisinya tidak akan sepanas tahun 2024.

"Secara akumulatif nasional, tahun 2026 itu berada di dalam range temperatur yang terjadi selama beberapa tahun terakhir yang kami beri gambar warna abu-abu ini. Sehingga kita mengekspektasikan tahun 2026 itu tidak sepanas tahun 2024, begitu pula prediksi pusat global iklim lainnya di wilayah, negara lain," katanya.

Menurutnya, hal itu terjadi karena saat ini tengah berlangsung fenomena La Nina, sehingga suhu permukaan bumi lebih dingin. Efek La Nina tersebut dapat berpengaruh lebih dari satu tahun hingga 1,5 tahun.

"Sacara bulanan, anomali suhu udara di Indonesia pada tahun 2026 berkisar antara -0,5 derajat celcius sampai +0,3 derajat celcius dengan anomali terendah diprediksi terjadi pada Mei 2026 dan anomali tertinggi terjadi pada Juli 2026," katanya.

Kondisi Curah Hujan di Beberapa Wilayah

BMKG memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia pada 2026 akan mengalami curah hujan berkisar 1.500-4.000 mm/tahun. Sifat hujan pada umumnya diprediksi berada pada kategori normal dan 5,1% wilayah yang diprediksi di atas normal.

"Namun demikian, ekspektasi kami terhadap variasi yang terjadi dari 1.500 hingga 4.000 mm per tahun tersebut secara umum sifat hujan yang diprediksi adalah berada dalam kategori normal artinya seperti pada tahun-tahun yang lalu," kata Ardhasena.




(cyu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads