Selama ini, pandangan yang banyak diyakini adalah Homo erectus, yang hidup sekitar dua juta tahun lalu, merupakan hominid pertama yang rutin mengonsumsi daging. Temuan ini diperkuat oleh situs-situs yang menyimpan sisa hewan dengan bekas potongan, bertepatan dengan keberadaan Homo erectus.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan nenek moyang manusia kemungkinan sudah mengonsumsi daging jauh sebelum munculnya genus Homo. Ini menandakan praktik memakan daging lebih tua dari Homo erectus.
Benarkah Daging Membuat Kita Jadi Manusia?
Homo erectus dianggap sebagai tukang sembelih pertama karena penemuan terbanyak sisa-sisa hewan dengan bekas potongan, yang berusia kurang dari dua juta tahun di Olduvai Gorge, Tanzania. Penanggalan ini bertepatan dengan munculnya spesies ini dalam catatan fosil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan temuan tersebut, antropolog mengembangkan teori "meat made us human", yang menyebut konsumsi daging mendorong perkembangan otak Homo awal. Teori ini bertahan puluhan tahun, hingga ditemukannya situs penyembelihan hewan yang lebih tua dan memicu perdebatan baru.
Tinjauan terbaru di Afrika Timur mengungkap hominid telah mengolah bangkai hewan sejak 2,6 juta tahun lalu. Kegiatan ini tidak meningkat saat Homo erectus muncul.
Para penulis menilai anggapan Homo erectus sebagai karnivor mungkin ilusi akibat bias pengambilan sampel. Pasalnya, arkeolog selama bertahun-tahun lebih fokus meneliti situs Homo erectus dibanding hominid lain.
Analisis terbaru menegaskan bahwa hominid sebelum genus Homo mengonsumsi daging dengan frekuensi yang mirip Homo erectus, sehingga konsumsi hewan kemungkinan bukan faktor utama yang mendorong pertumbuhan otak manusia.
Sejumlah penemuan terbaru semakin memperkuat bukti bahwa nenek moyang manusia sudah mengonsumsi daging jauh sebelum munculnya Homo erectus, menunjukkan bahwa praktik makan daging merupakan bagian awal dari pola makan hominid.
Misanya, situs Kanjera South di Kenya menunjukkan bukti hominid melakukan aktivitas karnivora berulang sekitar dua juta tahun lalu, sedikit lebih tua dibandingkan situs penyembelihan hewan di Olduvai Gorge, menandakan konsumsi daging sudah berlangsung sebelum Homo erectus.
Manusia Telah Mengkonsumsi Daging Jauh Sebelum Homo Erectus
Di Bouri Formation, Ethiopia, penemuan tulang antelop dan kuda yang disembelih berusia sekitar 2,5 juta tahun memperluas bukti sejarah konsumsi daging. Bukti menunjukkan praktik ini sudah ada jauh sebelum munculnya Homo erectus.
Sayangnya, tulang hominid yang ditemukan di lokasi ini terlalu ambigu untuk diidentifikasi secara pasti, sehingga belum diketahui nenek moyang mana yang mengonsumsi daging tersebut. Sebagai contoh, berasal dari Nyayanga, Kenya, di mana spesies hominin yang belum diketahui mengolah bangkai kuda nil antara 3 hingga 2,6 juta tahun lalu.
Meski identitas pelakunya belum pasti, ditemukannya fosil Paranthropus di lokasi ini menunjukkan bahwa aktivitas menyembelih hewan dan mengolah daging sudah berlangsung jauh sebelum Homo erectus muncul.
Hingga kini, sulit menentukan kapan manusia pertama kali menjadi tukang sembelih. Menurut antropolog John Hawks, kemungkinan besar tidak ada spesies hominin yang sepenuhnya menolak konsumsi daging, menunjukkan bahwa makan daging sudah menjadi bagian dari pola makan hominid sejak awal.
Penulis adalah peserta program Magang Hub Kemnaker di detikcom.
(nah/nah)











































