262 Spesies Resmi Punya Nama, Ada dari Indonesia

ADVERTISEMENT

262 Spesies Resmi Punya Nama, Ada dari Indonesia

Trisna Wulandari - detikEdu
Senin, 22 Des 2025 10:00 WIB
262 Spesies Resmi Punya Nama, Ada dari Indonesia
Foto: Hypochrysops khusus, Hypochrysops borneensis, dan Hypochrysops latebras. Β©Chris MΓΌller
Jakarta -

Natural History Museum (NHM) Inggris mendeskripsikan 262 spesies baru pada tahun 2025. Dengan pendeskripsian ini, ratusan makhluk hidup tersebut resmi punya nama ilmiah.

Dikutip dari laman NHM, mayoritas spesies yang berhasil dideskripsikan tahun ini adalah kupu-kupu dan ngengat. Salah satunya berasal dari Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Spesies Kupu-kupu Baru dari Indonesia

Kupu-kupu Indonesia tersebut ditemukan siang hari, saat sedang terbang tinggi di atas puncak bukit hutan hujan Kalimantan. Dinamai Hypochrysops borneensis, kupu-kupu permata ini mempunyai sayap berwarna oranye bergaris-garis hitam tebal.

Kupu-kupu permata (jewels) dari Genus Hypochrysops dipandang sebagai kupu-kupu yang sangat cantik. Sejumlah spesiesnya memiliki sayap metalik berwarna biru, hijau, dan oranye.

ADVERTISEMENT

Rekan ilmiah NHM, John Tennent, menulis penilaian ulang masif terhadap Hypochrysops. Berdasarkan penelusuran tim peneliti, banyak kupu-kupu baru ini berasal dari kepulauan Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Papua Nugini.

Sebelumnya, peneliti Chris J MΓΌller dan W John Tennent melaporkan spesies Hypochrysops akirai, kupu-kupu permata dari Pulau Waigeo, Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat Daya, dalam jurnal Suara Serangga Papua (2014).

Pada jurnal yang sama, ia juga menyebut Hypochrysops coelisparsus, kupu-kupu permata di barat Garis Wallace, pemisah Sulawesi dengan Kalimantan.

Bukti Spesies Langka dan Punah Pernah Ada

Spesies negara tetangga, Papua Nugini, juga menjadi sangat penting karena hanya dikenal dari satu spesimen museum saja. Spesies tersebut berupa kupu-kupu permata Hypochrysops russelli.

Kupu-kupu ini pertama kali diperoleh dari Papua Nugini pada 1969. Namun, dengan degradasi hutan habitatnya 50 tahun terakhir, peneliti tidak benar-benar tahu apakah masih ada individu H. russelli yang bertahan hidup di alam liar.

Sayangnya, kupu-kupu permata H. russelli bukan satu-satunya spesies yang dikenal dari satu-satunya spesimen di museum. Menurut NHM, kondisi ini menunjukkan pentingnya koleksi spesimen yang terawat. Setidaknya, dengan cara ini, masih ada catatan yang diketahui bahwa suatu spesies pernah hidup di Bumi.

Berikut sejumlah spesies yang telah dideskripsikan peneliti museum NHM sepanjang 2025 dari laut dalam hingga hutan hujan lebat:

  • Tiga spesies cacing polikhaeta Anguillosyllis di sedimen laut dalam
  • Sejumlah hiu purba, termasuk Pararhincodon torquis di Inggris
  • Ngengat kecil Topiris thunbergella, dinamai dari nama aktivis iklim Swedia, Greta Thunberg, dan 80 spesies ngengat lannya
  • Spesies katak baru, termasuk katak pohon yang melahirkan anak hidup seperti Nectophrynoides luhomeroensis dari Tanzania
  • Spesies tawon baru Heinrichiellus brevispinus di Chiang Mai, Thailand
  • 11 Spesies ular baru, termasuk Xylophis chenkaruppan dari Western Ghats, India
  • Jamur baru Rugososporomyces lavoisierae dari 400 tahun lalu

NHM menjelaskan, mendeskripsikan dan menamai spesies baru sangat penting, terutama di tengah ancaman kepunahan. Dengan mengetahui sebuah spesies, manusia bisa mencari tahu cara melestarikannya di muka bumi.




(twu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads