6 Dinamika Atmosfer Biang Kerok Hujan Awet di RI, Bibit Siklon Tropis 93S dan 95S Termasuk

ADVERTISEMENT

6 Dinamika Atmosfer Biang Kerok Hujan Awet di RI, Bibit Siklon Tropis 93S dan 95S Termasuk

Devita Savitri - detikEdu
Jumat, 19 Des 2025 16:30 WIB
6 Dinamika Atmosfer Biang Kerok Hujan Awet di RI, Bibit Siklon Tropis 93S dan 95S Termasuk
Berbagai dinamika atmosfer hadir di Indonesia, menjadi penyebab mengapa hujan terus turun. Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Desember di Indonesia identik dengan musim hujan yang turun tak ada hentinya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika bahkan mencatat ada tiga provinsi yang mengalami hujan lebat pada beberapa waktu terakhir.

Ketiga provinsi yang dimaksud, yakni Bali (91,3 mm/hari), Papua Barat (71,5 mm/hari), dan Maluku (52,2 mm/hari). Selain itu, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi diprediksikan berpotensi terjadi di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keadaan ini dipengaruhi oleh dua faktor utama, yakni Bibit Siklon Tropis 93S yang terbentuk di Samudera Hindia selatan Jawa dan tengah bergerak ke arah barat daya. Faktor kedua berkaitan dengan Bibit Siklon Tropis 95S yang terbentuk di Laut Arafuru.

Selain itu, ada lima dinamika atmosfer lain yang buat hujan di berbagai wilayah RI semakin awet. Dikutip dari postingan Instagram resmi BMKG, Jumat (19/12/2025) berikut informasinya.

ADVERTISEMENT

Dinamika Atmosfer yang Akan Terjadi Sepekan ke Depan

1. Bibit Siklon Tropis 93S

Bibit Siklon Tropis 93S kini berada di wilayah Samudra Hindia selatan Jawa Timur. Dalam kurun waktu 24 jam, bibit siklon ini punya potensi sedang-tinggi untuk berubah menjadi siklon tropis.

Ketika berubah menjadi siklon tropis, kecepatan angin bisa meningkat dengan cepat hingga lebih dari 25 knot. Masyarakat di perairan selatan Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) diharapkan waspada.

2. Bibit Siklon Tropis 95S

Bibit Siklon Tropis 95S terjadi di Laut Arafuru Selatan, Kepulauan Aru Maluku. Keadaanya berpotensi rendah untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan. Kehadirannya membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Papua Tengah hingga Papua Selatan dan Laut Arafuru

3. Sirkulasi Siklonik

Sirkulasi siklonik diperkirakan terbentuk di perairan barat Aceh dan perairan utara Papua. Keadaan ini membentuk daerah konvergensi yang memanjang dari semenanjung Malaysia hingga Riau dari perairan utara Maluku Utara hingga Papua Barat.

4. Kondisi La Nina

Kondisi terbaru terkait La-Nina masih dalam kondisi lemah. Namun, terjadi perbedaan tekanan lebih dari 10 hPa antara Gushi dan Hongkong pada 17 Desember 2025 lalu.

Perbedaan tekanan ini mengindikasikan adanya perambatan seruakan dingin dari Asia menuju Indonesia. Seruakan dingin adalah aliran udara dingin dari wilayah Asia yang bergerak ke Indonesia. Dampaknya adalah dapat memperkuat pembentukan awan hujan serta memengaruhi kondisi cuaca.

5. Suhu Muka Laut Menghangat

Suhu muka laut di sebagian perairan Indonesia saat ini tengah menghangat. Kondisi ini bisa meningkatkan potensi penguatan dan pembentukan awan hujan.

6. Kombinasi MJO dan Gelombang Atmosfer

Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang atmosfer diperkirakan aktif di sebagian besar wilayah Indonesia. MJO adalah fenomena atmosfer yang berosilasi di wilayah tropis, berupa sistem konvektif skala besar yang bergerak dari barat ke timur. MJO hadir di wilayah Benua Maritim dengan periode 30-60 hari.

Ketujuh kondisi atmosfer yang kompleks ini berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan. Awan hujan yang terus meningkat bisa memicu cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat disertai kilat/petir, angin kencang, serta gelombang laut tinggi.

Melihat keadaan ini, BMKG juga memberika prediksi cuaca untuk periode 19-25 Desember 2025 sebagai berikut.

Prediksi Cuaca 19, 20, 21 Desember 2025

Waspada: Hujan Sedang

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Lampung
  • Jakarta
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Bali
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua Barat Daya
  • Papua Tengah
  • Papua

Siaga: Hujan Lebat-Sangat Lebat

  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Bengkulu
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Timur
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Sulawesi Selatan
  • Papua Pegunungan
  • Papua Selatan

Angin Kencang

  • Kepulauan Riau
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Jambi
  • Lampung
  • Banten
  • Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Maluku
  • Sulawesi Selatan
  • Papua Selatan

Prediksi Cuaca 22, 23, 24, 25 Desember 2025

Waspada: Hujan Sedang

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Kepulauan Bangka Belitung
  • Bengkulu
  • Lampung
  • Banten
  • Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tenggara
  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua Barat Daya
  • Papua Tengah
  • Papua

Siaga: Hujan Lebat-Sangat Lebat

  • Jawa Timur
  • Sulawesi Selatan
  • Papua Pegunungan
  • Papua Selatan

Angin Kencang

  • Kepulauan Riau
  • Sumatera Barat
  • Lampung
  • Banten
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • DI Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur
  • Bali
  • Maluku
  • Sulawesi Selatan

Imbauan BMKG

1. Jauhi wilayah terbuka, termasuk pohon, bangunan, dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan dengan petir dan/atau angin kencang.

2. Waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

3. Tetap tenang dan meningkatkan kesiapsiagaan, termasuk memahami jalur dan prosedur evakuasi jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

4. Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG.

Itulah informasi terkait penyebab mengapa Indonesia hujan terus-menerus. Pastikan memahami imbauan dari BMKG dan terus waspada ya detikers!




(det/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads