Media Sosial Bikin Konsentrasi Anak Menurun, Ilmuwan Saran Begini ke Ortu

ADVERTISEMENT

Media Sosial Bikin Konsentrasi Anak Menurun, Ilmuwan Saran Begini ke Ortu

Siti Nur Salsabilah Silambona - detikEdu
Selasa, 16 Des 2025 18:00 WIB
Media Sosial Bikin Konsentrasi Anak Menurun, Ilmuwan Saran Begini ke Ortu
Studi menunjukkan, penggunaan media sosial dapat menurunkan konsentrasi anak secara bertahap. Ilmuwan wanti-wanti soal batas usia dan screentime. Foto: Getty Images/AlexanderFord
Jakarta -

Anak yang menghabiskan banyak waktu di media sosial cenderung mengalami penurunan kemampuan untuk konsentrasi secara bertahap. Temuan ini tampak pada anak yang bermain Instagram, Snapchat, TikTok, Facebook, Twitter, atau Messenger, tapi tidak dengan anak yang menonton TV atau video games.

Studi Karolinska Institutet di Swedia dan Oregon Health & Science University, AS ini melibatkan sekitar 8.300 anak usia 9-10 tahun di AS, yang dipantau selama empat tahun. Anak-anak partisipan melaporkan berapa lama waktu mereka bermain media sosial, menonton TV atau video, serta bermain video game. Sementara itu, orang tua mereka bertugas mencatat tingkat perhatian dan hiperaktivitas impulsivitas mereka.

Hasilnya, rata-rata anak menghabiskan 2,3 jam/hari untuk menonton TV/video, 1,4 jam/hari bermain media sosial dan 1,5 jam/hari untuk bermain video game.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu menonton TV/video, tampaknya media sosial lebih menonjol dalam mengembangkan 'gejala kurang perhatian' yang berkorelasi dengan gangguan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Gejala ini tidak ditemukan pada anak yang menonton TV/video dan bermain game video.

ADVERTISEMENT


Profesor ilmu saraf kognitif di Departemen Ilmu Saraf Karolinska Institutet (KI), Torkel Klingberg, menjelaskan, media sosial memberi gangguan terus-menerus dari notifikasi pesan yang muncul. Bahkan, sekadar memikirkan pesan sudah sampai atau belum menjadi gangguan bagi anak. Karena itu, penggunaan media sosial dapat memecah fokus dan menurunkan kemampuan berkonsentrasi.

"Studi kami menunjukkan bahwa media sosial secara khusus memengaruhi kemampuan anak-anak untuk berkonsentrasi," ucapnya, dikutip dari laman KI.

Para peneliti tidak menemukan tanda-tanda perilaku hiperaktif atau impulsif dari penggunaan media sosial. Pengaruhnya cukup kecil pada tingkat individu. Namun, pada tingkat populasi, dampaknya bisa lebih signifikan.

"Peningkatan konsumsi media sosial mungkin menjelaskan sebagian dari peningkatan diagnosis ADHD yang kita lihat, meskipun ADHD juga dikaitkan dengan hiperaktivitas, yang tidak meningkat dalam penelitian kami," ujar Klingberg.

Saran ke Orang Tua

Para peneliti menegaskan, hasil studi ini tidak memukul rata bahwa semua pengguna media sosial kesulitan fokus. Namun, mereka menyarankan agar orang tua memperhatikan batasan usia serta desain platform media sosial yang diakses anak.

Pada studi ini, anak berusia 9 tahun menghabiskan 30 menit sehari untuk bermedia sosial. Screentime mereka untuk media sosial naik menjadi 2,5 jam pada usia 13 tahun. Padahal, banyak platform media sosial memberi batasan usia pengguna minimal di 13 tahun.

Para peneliti berencana ke depannya untuk terus mengikuti perkembangan anak-anak yang sudah terlibat, setelah usia mereka lebih dari 14 tahun. Mereka ingin melihat apakah hubungan ini masih berlaku atau tidak.

"Kami berharap temuan kami akan membantu orang tua dan pembuat kebijakan dalam mengambil keputusan yang tepat mengenai konsumsi digital yang sehat yang mendukung perkembangan kognitif anak," ujar penulis pertama studi ini, Samson Nivins , peneliti pasca doktoral di Departemen Kesehatan Perempuan dan Anak, KI.

Studi berjudul Digital Media, Genetics and Risk for ADHD Symptoms in Children - A Longitudinal Study, telah tayang di laman American Academy of Pediatrics dengan status prepublication release pada jurnal Pediatrics Open Science, Senin, 8 Desember 2025.




(twu/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads