Pelajar SMA Vs Mahasiswa di Jakarta, Siapa yang Unggul soal Budaya Literasi

ADVERTISEMENT

Pelajar SMA Vs Mahasiswa di Jakarta, Siapa yang Unggul soal Budaya Literasi

Nikita Rosa - detikEdu
Rabu, 10 Des 2025 15:30 WIB
Pelajar SMA Vs Mahasiswa di Jakarta, Siapa yang Unggul soal Budaya Literasi
Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DISPUSIP) DKI Jakarta kembali meluncurkan nilai Budaya Literasi Jakarta tahun 2025. Dari survei tersebut ada 10 profesi dengan Budaya Literasi tertinggi.

Sebelumnya, Budaya Literasi adalah budaya yang membiasakan kegiatan membaca, menulis, dan memahami informasi secara kritis. Tahun ini, nilai Budaya Literasi Jakarta meraih nilai 78,76.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nilai tersebut tersebar berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, hingga profesi. Nah, dari profesi sendiri ada 10 profesi dengan Budaya Literasi tertinggi di Jakarta.

Penasaran? Cek daftarnya di bawah ini.

ADVERTISEMENT

10 Profesi dengan Budaya Literasi Tertinggi di Jakarta Tahun 2025

Dalam survei antara DISPUSIP DKI Jakarta dengan akademisi Universitas Indonesia (UI) itu, profesi dengan Budaya Literasi tertinggi diperoleh oleh pelajar SMA/SMK/MA. Bahkan, nilai pelajar ini lebih tinggi dari nilai Dosen/Guru. Berikut rinciannya:

1. Pelajar SMA/SMK/MA: 91,71

2. Dosen/Guru: 91,67

3. Pegawai BUMN: 90,48

4. Mahasiswa: 88,73

5. Pegawai Negeri selain Guru atau Dosen: 88,38

6. Anggota TNI/POLRI: 87,88

7. Pelajar SMP/MTs: 83,07

8. Pegawai Honorer: 82,47

9. Pegawai Swasta: 81,05

10. Petani/Nelayan: 71,01

Profesi dengan Nilai Budaya Literasi Terendah

Profesi dengan nilai Budaya Literasi terendah jatuh pada buruh di angka 64,78. Debrina Vita Ferezagia selaku dosen Vokasi UI mengatakan perbedaan jumlah skor yang jauh antara pelajar dan buruh pabrik ada pada kebutuhan dari pekerjaan masing-masing.

"Menambah pengetahuan itu, merupakan kebutuhan utama, bagi pelajar, dosen, dan guru. Sedangkan, untuk tujuannya sebagai, semacam rekreasi, menunjukkan adalah untuk mengisi waktu kekosongan, mungkin itu yang dilakukan oleh, teman-teman kita yang berprofesi, sebagai buruh," tutur Debrina dalam Penyampaian Hasil TKM, IBL, dan IPLM DKI Jakarta 2025 di Kantor Dinas Pendidikan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta, Rabu (10/12/2025).

"Teman-teman yang berprofesi, sebagai dosen, atau guru, atau pelajar, memang memiliki kebutuhan, karena belajarnnya mungkin update," imbuhnya.

Nilai Budaya Literasi Per Tingkat Pendidikan

Perbedaan Budaya Literasi juga terlihat pada tingkat pendidikan. Survei tersebut menemukan jika Budaya Literasi semakin meningkat seiring tingkat pendidikan. Berikut datanya:

SD Tidak Tamat: 47,37

SD/MI: 42,96

SMP/MTs: 73,55

SMA/SMK/MA: 77,64

D1/D2/D3: 81,32

D4/S1: 85,43

S2: 93,33

S3: 98,41

Usia dalam Nilai Budaya Literasi

Kemudian, nilai Budaya Literasi juga tersebar di berbagai golongan usia. Pada usia muda 15-28 tahun, nilai Budaya Literasi mencapai angka tertinggi pada 86,35. Namun, jumlah ini akan berkurang seiring bertambahnya usia. Data usia dalam nilai Budaya Literasi adalah:

15-28 tahun: 86,35

28-42 tahun: 78,10

43-56 tahun: 73,13

> 56 tahun: 65,57

Perbandingan Jenis Kelamin dalam Nilai Budaya Literasi

Terakhir, nilai Budaya Literasi perempuan cenderung lebih tinggi daripada laki-laki. Perbedaan skor antara keduanya hanya 0,43. Berikut rinciannya:

Perempuan 78.95

Laki-Laki 78.52

Itulah 10 profesi dengan nilai Budaya Literasi tertinggi di Jakarta tahun 2025. Ada pekerjaanmu?




(nir/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads