Anjing laut si penghuni lautan dingin memiliki kebiasaan unik yang sering terlihat lucu dan menggemaskan. Mereka berbalik telentang dan menepuk-nepuk perutnya.
Tingkah yang terlihat menggelikan itu sebenarnya adalah bentuk komunikasi yang halus sekaligus kompleks. Selain menepuk perut, anjing laut juga dapat berkomunikasi dengan menepukkan kedua sirip depannya.
Hanya saja jika lemak tubuh mereka terlalu tebal, tepukan itu akan mengenai perut, bukan sirip. Saat perilaku ini ditunjukkan di bawah air, maknanya bisa sangat serius.
Sebuah studi pada 2020 berhasil merekam untuk pertama kalinya seekor anjing laut jantan yang bertepuk sirip di bawah air. Ternyata, tepukan itu menghasilkan suara keras berfrekuensi tinggi yang mampu menembus berbagai kebisingan di lautan seperti dikutip dari IFL Science.
Berdasarkan temuan tersebut yang diperkaya dengan puluhan tahun penelitian lain, para ilmuwan menyimpulkan bahwa tepukan itu adalah "unjuk kekuatan". Anjing laut jantan menggunakan suara tepukan sebagai sinyal menantang untuk mengusir rival maupun menarik perhatian betina.
"Bergantung konteksnya, tepukan itu bisa digunakan untuk mengusir pesaing maupun menarik pasangan," ujar Dr David Hocking, penulis utama studi dari School of Biological Sciences, Monash University, Australia dikutip dari laman kampus tersebut.
"Ibarat gorila jantan yang memukul dadanya. Tepukan anjing laut membawa dua pesan yaitu saya kuat, jangan mendekat; dan saya kuat, gen saya bagus."
Di darat atau dalam kondisi penangkaran, perilaku tepuk perut masih menyimpan tanda tanya karena hampir tidak ada penelitian yang mendalam soal itu. Namun para ahli menduga, kebiasaan ini bisa saja memiliki tujuan yang sama yaitu penanda dominasi atau peringatan sosial.
Namun perilaku tersebut tidak selalu berarti anjing laut sedang terancam atau ketakutan. Seperti halnya anjing yang dapat menggonggong untuk menunjukkan kekuatan tapi juga bisa dilatih untuk menggonggong demi mendapatkan camilan. Hewan ini mungkin saja menepuk perut dalam situasi yang tidak berbahaya.
Menariknya, anjing laut dan anjing peliharaan memang memiliki hubungan kekerabatan evolusioner yang cukup dekat. Keduanya termasuk dalam subordo Caniformia, yang berarti "bertubuh seperti anjing". Anggotanya mencakup serigala, rubah, rakun, musang, hingga walrus.
Meskipun anjing laut tidak memiliki kecerdasan setinggi anjing rumahan, perilaku mereka sama-sama kaya, bernuansa, dan sering kali lebih rumit daripada yang terlihat.
Simak Video "Peneliti Temukan Anjing Laut Afrika Selatan Terjangkit Rabies"
(pal/pal)