Ancaman siklon tropis mengintai wilayah Indonesia. Kendati demikian, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani mengakui Indonesia belum siap menghadapi fenomena alam tersebut.
Menurut Faisal, hal ini lantaran Indonesia bukanlah negara yang rawan akan siklon tropis.
"Mengapa kesiapsiagaannya masih belum optimal? Ini karena begini. Sejak dari kita tumbuh, bahwa kita tidak merasa bahwa Indonesia ini adalah daerah yang rawan terhadap siklon," katanya di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (2/11/2025), dikutip dari detikNews.
Ia menjelaskan, siklon biasanya muncul pada daerah di atas 5 derajat Lintang Utara (LU) atau 5 derajat Lintang Selatan (LS), sementara Indonesia berada di jalur khatulistiwa atau 0 derajat. Oleh sebab itu, Jepang, Taiwan, Filipina, Hong Kong merupakan daerah rawan siklon tropis.
"Bahkan di atas utaranya Papua itu terbentuk bibit siklon yang tahunan itu, bergerak melintasi Filipina berhenti di laut Cina Selatan. Itu lebih dari 10 kali setahun. Mereka lebih siap," jelasnya.
Indonesia Bukan Wilayah Lazim Siklon Tropis, Tapi...
Menurut Faisal, Indonesia yang berada di wilayah khatulistiwa bukan daerah yang lazim berpotensi mengalami siklon tropis. Dia mengatakan siklon tropis di Indonesia terjadi akibat anomali cuaca.
"Ini kejadian akibat anomali cuaca dan atmosfer sehingga terjadilah siklon, sehingga kita secara prinsip kita juga belum begitu siap menghadapi bencana dengan eskalasi sebesar ini," jelasnya.
Namun, Faisal mengatakan Indonesia sudah cukup siap dalam mitigasi bencana hidrometeorologi. Dia mengatakan berbagai antisipasi telah disiapkan.
"Jadi ketika diberi informasi soal siklon,persiapannya cukup banyak, kita menyiapkan semua personel di daerah. Drainase-drainase itu mulai dibersihkan agar siap alirkan air, kemudian semua bersiaga, masyarakat juga siapkan bahan makanan agar ketika terjadi isolasi bisa bertahan lebih lama,"tuturnya.
Mengapa Indonesia Bukan Wilayah Rawan Siklon Tropis?
Seperti dijelaskan sebelumnya, siklon tropis akan muncul pada daerah di atas 5 derajat Lintang Utara (LU) atau 5 derajat Lintang Selatan (LS). Pada wilayah khatulistiwa atau Indonesia, terdapat gaya Coriolis yang bisa 'mencegah' siklon tropis.
Berdasarkan laman Research Center for Climate Change Universitas Negeri Padang, gaya Coriolis adalah gaya yang membuat udara berputar di wilayah ekuator. Kondisi ini membuat siklon menjadi sangat lemah bila terlalu dekat dengan garis ekuator.
Simak Video "Video: BMKG Peringatkan Dampak Cuaca Ekstrem di Wilayah Timur Indonesia"
(nir/twu)